Laman

Friday, June 12, 2020

Mengatasi Insomnia


Pernahkah Anda mengalami kesulitan tidur? Sangat mengganggu sekali ya jika di sela kesibukan yang padat, tiba-tiba kita mengalami insomnia.

Insomnia merupakan gangguan pola tidur yang menyebabkan susah tidur atau tidak cukup tidur. Meskipun banyak waktu untuk beristirahat, biasanya penderita tetap kesulitan memejamkan mata. Kondisi ini tentu saja berpengaruh pada aktifitas keesokan harinya.

Penyebab insomnia ada beberapa hal, di antaranya: gangguan psikologi, gangguan kesehatan, gaya hidup tidak sehat, pengaruh obat-obatan serta faktor lingkungan.

Wanita dan kaum lanjut usia diatas enam puluh tahun termasuk yang rentan menderita insomnia. Faktor risiko ini bisa dipengaruhi hormon, kondisi medis seseorang, perubahan jadwal aktivitas serta stress.

Untuk mengatasi insomnia, Anda harus mengetahui lebih dulu apa faktor penyebab dan mengatasi permasalahannya. Jika masalah pencetusnya sudah teratasi, namun masih kesulitan tidur, dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi perilaku kognitif insomnia (CBT-I).

Terapi ini bertujuan memperbaiki dan mengubah pikiran serta perilaku negatif yang membuat susah tidur. Metode CBT-I meliputi :

- Pembatasan waktu tidur. 
Sementara waktu sebaiknya hindari tidur siang. Dengan mengurangi tidur siang diharapkan kualitas tidur malam meningkat.

- Relaksasi. 
Terapi ini mengontrol pernapasan untuk mengurangi kecemasan karena tidak bisa tidur. Kondisi yang rileks memudahkan penderita beristirahat.

- Kontrol stimulus.
Kita dilatih menggunakan kamar hanya untuk tidur atau berhubungan intim. Tidak boleh ada aktivitas selain dua hal itu di dalam kamar. Tinggalkan ruangan tidur jika selama dua puluh menit Anda tak bisa memejamkan mata. Datang kembali ke kamar apabila kantuk melanda.

- Parodoxical Intention. 
Terapi ini justru menganjurkan Anda tetap terbangun di tempat tidur dan tidak berharap tertidur. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan penderita insomnia.

- Fototerapi. 
Metode penyinaran sinar UV selama tiga puluh sampai dengan empat puluh menit setelah bangun tidur. Fototerapi memiliki tujuan menormalkan jam tidur, khususnya bagi Anda yang tidur terlalu cepat di malam hari dan bangun terlalu dini di pagi hari.

Metode lain mengatasi insomnia ialah penggunaan obat tidur. Namun para dokter tidak menganjurkan penggunaan obat tidur lebih dari beberapa minggu karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola tidur sebagaima dikutip dari merdeka.com diantaranya:

- Rajin konsumsi tomat dan kiwi serta minum susu
Kandungan senyawa melatonin yang tinggi pada buah tomat dan kiwi dipercaya memperbaiki siklus tidur. Sedangkan susu mengandung magnesium yang membantu tubuh dan pikiran lebih rileks.

- Pergi tidur hanya ketika lelah
Kondisi fisik yang lelah akan membuat kita lebih cepat terlelap. Pastikan untuk meninggalkan gadget dan ponsel saat menjelang tidur. Singkirkan juga beban pikiran agar terhindar dari stress.

- Rutin olahraga
Rutin berolahraga akan membantu melepaskan kartisol yang menjadi pengganggu pola tidur. Terapkan juga jam tidur yang teratur, mematikan lampu, makan lebih awal setidaknya tiga jam sebelum tidur. Meditasi dan mandi air hangat juga bisa dicoba untuk membuat tubuh lebih rileks sehingga lebih mudah tidur.

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba? Semoga tidur Anda semakin berkualitas ya.

Semoga bermanfaat!

Referensi: www.alodokter.com; https://kbbi.web.id;  m.merdeka.com

0 comments: