This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laman

Saturday, June 13, 2020

Selain Jago 'Ngomong', Yuk Tingkatkan Juga Skill Mendengarkan!


Siapa di dunia ini yang tidak butuh didengarkan? 

Di era serba sibuk dan teknologi makin canggih, komunikasi menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Orang-orang sering mengira kalau komunikasi yang baik itu ya sekadar kegiatan 'ngomong' atau cuma modal jago bicara saja. 

Akibatnya, mereka kerap merasa khawatir kalau-kalau kemampuan bicaranya kurang bagus atau mungkin enggak sesuai topik. Mereka pun jadi terpacu berlomba-lomba buat berlatih menjadi pembicara yang baik,  supaya menarik dan disukai lawan bicara. Padahal, kenyataan yang dibutuhkan justru sebaliknya. 

Pada dasarnya manusia ingin didengarkan ketimbang mendengarkan. Ketika mendapatkan audiens yang serius mendengarkannya, otak manusia akan melepas endorfin, semacam hormon kebahagiaan yang membuat seseorang merasa gembira dan nyaman dengan dirinya sendiri. 

Harvey Mackay, seorang penulis dan pebisnis asal Amerika bilang "You can win more friends with your ears than with your mouth". Hal ini masuk akal, karena seseorang yang didengarkan akan merasa sangat dihargai, sehingga membuatnya tidak segan memberi kepercayaan pada orang yang menghargai dirinya.

Kamu pasti berpikir: Ah, apa sih susahnya mendengarkan? Kan cuma perlu diam?

Iya mudah, tapi belum tentu semua orang bisa lakukan. Selama ini lebih banyak orang mendengar daripada mendengarkan dengan seksama. Bahkan Stephen R. Covey, penulis buku The Seven Habits of Highly Effective People pernah bilang kalau kebanyakan orang tidak mendengarkan untuk paham, tapi hanya untuk membalas obrolan saja. 

Nah, kira-kira kamu penasaran enggak, apa saja tips supaya kemampuan mendengarkan kita menjadi lebih baik? 

 1.  Tataplah mata si pembicara
Saat sedang mendengarkan orang lain. Sebaiknya singkirkan keinginan untuk melihat pohon, jendela, ponsel, dsb. Kamu pertama kali harus fokus menatap ke wajah, terutama mata orang yang sedang berbicara. Itu akan membuat kamu tampak antusias dan menaruh perhatian padanya, tapi jangan menatapnya lekat-lekat dan lama. Bersikap normal dan lakukan sesekali, hanya untuk menunjukkan kalau kamu 'ada' di percakapan itu. 

Namun, semisal kondisi ini terhalang oleh perasaan malu, gugup, dan emosi lainnya, maka abaikan tips ini dan tetaplah fokus dan berkonsentrasi pada suara si pembicara. 

 2.  Condongkanlah dan anggukanlah kepala ke arah pembicara
Orang akan menjauhkan kepala ketika merasa bosan dengan topik yang sedang dibicarakan. Lakukan sebaliknya, agar kamu kelihatan antusias pada si pembicara. 

Selain itu, mengangguklah sesekali dengan kecepatan sedang supaya terlihat perhatian, tetapi jangan lakukan terlalu sering dan cepat, karena kamu malah mirip burung pelatuk. 

 3.  Jadilah pendengar yang aktif
Selain kamu mesti menyimak dengan penuh konsentrasi saat orang lain sedang berbicara. Kamu juga harus jadi pendengar aktif, bukan cuma berkamuflase jadi patung batu yang diam.

Beberapa hal yang bisa kamu lakukan supaya menjadi pendengar aktif ialah dengan mengajukan pertanyaan terbuka sesuai konteks. Berbeda dengan pertanyaan tertutup yang jawabannya cuma 'iya' atau 'tidak'. Pertanyaan terbuka justru membutuhkan jawaban lebih mendetail agar percakapan lebih hidup dan akrab. Biasanya diawali kata 'mengapa' dan 'bagaimana'. Misal, "Mengapa kamu memilih pindah rumah ke Jakarta dibanding Bandung?"

Dengan bertanya sesuatu yang memancing jawaban panjang lebar, itu akan memperlihatkan kalau kamu serius dan tertarik mendengarkan penjelasan orang yang berbicara itu. 

Di samping itu,  kamu juga bisa mengulangi kata-kata si lawan bicara, tanpa perlu memberikan kritikan atau pendapat. Contoh, " Jadi Mia memilih kota ini karena keinginan suami, benar begitu?"

Terakhir, gunakan juga kata-kata pendek pembangkit semangat buat pembicara. Contohnya berikut ini:
  - Lalu...
  - Oh, ya...
  - Jadi...
  - Lalu bagaimana?
  - coba ceritakan lebih rinci..
Kata-kata pendek ini membuat orang yang sedang berbicara merasa disukai dan menjadi semakin bersemangat melanjutkan ceritanya. 

 4.  Berpikiran terbuka
Saat mendengarkan orang lain, hindari tindakan menghina, mengkritik, atau menghakimi perkataannya. Dengarkanlah baik-baik apa yang sedang disampaikan, dan jangan langsung menarik kesimpulan sebelum menyelesaikan percakapan. 

 5.  Bayangkan apa yang sedang orang itu bicarakan
Membayangkan apa yang sedang orang lain sampaikan, cukup membantu kita melihat konteks dan emosi dari orang yang sedang berbicara. Sayangnya, emosi seseorang yang asli hanya mampu kamu jangkau dari kata-kata yang dikeluarkannya. Oleh sebab itu, berkonsentrasilah pada apa yang sedang dibicarakan.

6. Jangan memotong percakapan
Memotong pembicaraan karena terlalu antusias, atau ingin bertanya sesuatu gara-gara tidak memahami yang dibicarakan  sebaiknya tidak dilakukan. Mendengarkan sesungguhnya memang butuh kesabaran tingkat tinggi. Tunggu sampai orang itu selesai bicara, baru kamu boleh bertanya atau memberikan pendapat. 

 7.  Berilah pujian
Tidak ada manusia yang tak suka dipuji. Berilah pujian yang jujur untuk menyenangkan lawan bicaramu. Kamu bisa memuji karakter, penampilan, atau kepemilikan seseorang secara terperinci dan spesifik. Ketahuilah, pujian dapat memiliki dampak positif bagi orang lain. 

Bagaimana? Mudah kan? Ternyata mendengarkan enggak semudah dan sesulit yang dibayangkan. Meningkatkan skill mendengarkan bisa membuatmu menjadi orang yang pandai berempati, disukai orang, dan tentu saja kamu didengarkan oleh orang lain, karena seseorang yang diberi kesempatan olehmu berbicara, maka akan ada saatnya mereka pula yang akan mendengarkanmu.

Istilah: 
1. Ngomong: bicara
2. Skill: keterampilan
3. "You can win more friends with your ears than with your mouth" : Anda bisa mendapatkan lebih banyak teman dengan menjadi pendengar daripada banyak bicara.


Jombang, 13 Juni 2020.
Ditulis kembali dari Eki Saputra.
➖➖➖

Referensi:
 1.  Gwee, J & Tjoaja, S. 2012. I Want You to Be Rich and Happy. Do You?. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
 2. https://www.forbes.com/sites/womensmedia/2012/11/09/10-steps-to-effective-listening
 3. https://www.sehatq.com/artikel/hormon-endorfin-adalah-salah-satu-senyawa-kebahagiaan-di-tubuh

Tips Mendaki Gunung bagi Pemula


Kali ini saya akan membagikan tips mendaki gunung –hobi saya— terutama bagi pemula. Mendaki gunung bagi sebagian orang adalah aktivitas sia-sia, melelahkan, buang-buang waktu dan tenaga. Wajar bila orang berpendapat demikian karena mereka tidak berminat dan tidak pernah mau merasakan nikmatnya naik gunung. Jika ada yang bertanya pada saya, mengapa sering  mendaki gunung? Jawaban saya cuma satu, karena SUKA. Tidak mungkin saya melakukan sesuatu yang saya tidak sukai, bukan? 

Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil sampai di puncak. Sebuah kepuasan yang mewah. Mewah bukan berarti perlengkapan yang serba mahal dan wah, namun proses yang dilalui sampai puncak dan kembali ke rumah dengan selamat. Selain itu, dengan mendaki kita dapat menikmati keindahan alam, merasakan perjuangan hidup, kepedulian terhadap sesama, dan kekompakan antar pendaki, sampai-sampai ada sebuah guyonan, kalau mau tahu sifat asli temanmu, ajaklah mendaki.

Akhir-akhir ini kegiatan mendaki gunung banyak menarik minat anak muda. Kebanyakan dari mereka memiliki motivasi lebih untuk mendaki seperti mencoba pengalaman baru dan eksis di media sosial dengan bermacam-macam model foto. Jika ada yang tertarik mendaki gunung, berikut tips-tips yang harus diketahui agar bisa mendaki dengan aman, bisa sampai ke puncak dan selamat tiba di rumah  :

1. Lakukan persiapan awal.
Ada beberapa hal yang harus diingat sebelum mendaki gunung, yakni jangan naik gunung hanya karena gengsi, mau pamer foto-foto keren di media sosial. Hindari memetik bunga edelweiss dan mengganggu tanaman apapun di gunung. Pastikan mendaki tidak sendirian, atau setidaknya memiliki minimal seorang teman pendaki. Kumpulkan informasi tentang gunung yang akan didaki sebanyak-banyaknya, seperti pengetahuan tentang medan, jalur, waktu tempuh, tingkat keterjalan, dan sebagainya. Jangan lupa kenali cuaca sebelum mendaki, jangan mendaki ketika musim hujan sedang berlangsung karena tanah akan licin dan sewaktu-waktu ada longsoran. Membawa KTP atau kartu identitas lainnya.

2. Melatih otot kaki dan keseimbangan
Biasanya dua minggu sebelum melakukan pendakian, otot kaki dilatih dengan lari atau jogging pagi dan sore hari. Diusahakan rutin dilakukan seminggu sebelum mendaki. Ketiatan ini bertujuan untuk melatih otot kaki agar tidak kaget saat mendaki mengingat trek yang dilalui tidak mudah. Otot kaki yang terlatih juga mencegah rasa sakit, terutama bagian paha dan betis. Selain lari pagi, latihan yang sebaiknya dilakukan adalah menjaga keseimbangan dengan cara senam-senam kecil, berdiri beberapa saat dengan satu kaki.

3. Jaga kesehatan
Mendaki gunung dalam kondisi tidak sehat atau tidak fit akan sangat berbahaya. Tubuh akan mudah drop, berhenti di tengah jalan alias tidak sampai. Selama perjananan juga biasanya menyusahkan teman pendaki lainnya, dan banyak keluhan. Tips agar tetap sehat sebelum pendakian, usahakan jangan tidur terlalu malam seminggu sebelum pendakian dan tidurlah yang cukup. Kalau perlu konsumsi vitamin agar tetap fit sampai saatnya mendaki.

4. Perlengkapan yang harus di bawa ketika mendaki, 
Setelah persiapan fisik, perlengkapan mendaki juga harus siap dan dalam kondisi baik. Peralatan yang wajib di bawa ketika mendaki gunung adalah jaket, sarung tangan, tutup kepala, sepatu gunung, kaos kaki, tenda, matras, senter, tongkat untuk meringankan beban tubuh, peralatan masak yang sederhana. Sebelum naik gunung sebaiknya seluruh peralatan di cek lebih dahulu.

5. Konsumsi yang harus di bawa
Konsumsi merupakan hal yang sangat penting dipersiapkan sebelum mendaki. Beberapa jenis konsumsi yang sebaiknya di bawa, air putih, camilan (roti, biskuit), beras dan lauk, mie instan, kopi/teh dan air cadangan. Jangan lupa membawa obat-obatan. Sebaiknya makan terlebih dahulu sebelum memulai pendakian karena perut yang kosong rentan masuk angin. Terkadang saya membawa gula aren yang dijadikan seperti permen untuk menambah tenaga saat mendaki. 

6. Cara berjalan ketika mendaki
Berjalan di jalan yang lurus tentu berbeda dengan berjalan di jalan menanjak. Ketika mendaki, tidak asal-asalan ketika berjalan. Trip berjalan di trek yang sulit ketika mendaki yaitu kaki selalu lentur setiap kaki menapak di tanah dan tetap fokus pada pijakan. Apabila kaki kaku, maka kemungkinan cedera bisa terjadi dan itu akan menghambat dalam proses pendakian.

7. Jangan malu untuk meminta berhenti jika capek
Sebagai pendaki pemula pastinya kemampuan dalam mendaki tidak seperti mereka yang sudah terbiasa, maka jangan malu berkata capek dan minta berhenti sejenak untuk mengistirahatkan otot-otot dan mengatur nafas dan kerja jantung.

8. Jangan mengeluh
Mengeluh saat mendaki merupakan hal yang yang tidak baik dilakukan. Mengeluh akan mempengaruhi psikis dalam diri kita dan bisa berimbas pada tubuh. Sebaiknya jangan mengeluh dalam keadaan apapun, lebih baik menyemangati diri sendiri dan teman-teman. Nikmati perjalanan agar mendaki gunung tidak terasa semakin berat dan yang pasti menyenangkan.

9. Jangan membuang sampah di gunung
Jangan membuang sampah di gunung. Bawalah kantong sampah setiap mendaki. Kumpulkan sampah yang kita hasilkan, masukkan ke dalam kantong sampah dan bawalah turun. Jangan mengotori dan merusak gunung dengan tumpukan sampah.

10. Ikuti instruksi dan larangan petugas gunung
Sebelum mendaki, sebaiknya mendaftar pada petugas gunung setempat di pos registrasi. Pendataan ini berguna jika terjadi sesuatu di gunung, akan mudah diidentifikasi. Selain itu, petugas akan memberitahukan instruksi dan larangan ketika kita mendaki. Maka patuhilah instruksi dan larangan yang mereka sampaikan.

11. Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah mendaki dan meminta izin pada orang tua, agar selamat sampai di tujuan.

Demikianlah beberapa tips agar perjalanan mendaki selamat, aman dan lancar sampai ke puncak dan pulang ke rumah. Selalu berserah diri kepada Allah, utamakan keselamatan. Semoga bermanfaat.

🌻

Jombang, 13 Juni 2020

Sumber bacaan :
https://mytrip123.com/9-tips-mendaki-gunung-yang-harus-di-ketahui-bagi-pemula/

Cara Keluar Dari Toxic Relationship


Maraknya Lathi challenge membawa dampak positif bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang terjebak dalam Toxic relationship atau hubungan beracun. Lagu ini sedikit banyak memberi kesadaran bahwa banyak yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Lalu apa sih hubungan beracun itu atau toxic relationship?
Istilah toxic relationship merujuk pada sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku-perilaku 'beracun' yang merusak fisik maupun emosional diri sendiri maupun pasangan. Jika dalam hubungan yang sehat didominasi oleh kasih sayang, rasa saling menghormati, dan penerimaan, maka toxic relationship adalah kebalikannya.

Cara untuk mengenali bahwa kita sedang terjebak dalam hubungan yang tak sehat, menurut Healthline ciri-ciri toxic relationship tak hanya berupa kekerasan fisik melainkan juga kekerasan emosional seperti;

1. Kurangnya dukungan dari pasangan, sehingga apapun yang kita jalani atau yang diraih oleh salah satu dianggap kompetisi.
2. Bahasa verba yang menyakitkan, kasar, sarkas, kritik pedas, adu mulut. 
3. Kecemburuan yang berlebihan, mencurigai segala tingkah laku pasangan, mengecek sosialmedia, chat atau riwayat telephone.
4. Kecenderungan  merasa superior, ingin mengendalikan, dipatuhi, ingin diikuti.
5. Tidak saling menghargai.
6. Menyita hampir seluruh waktu yang dimiliki pasangan.
7. Ketakutan dalam menjaga hubungan agar terhindar dari konflik yang ekstrem.
8. Sering bertengkar untuk hal-hal spele dsn sederhana.
9. Adanya kekerasan, berupa tindakan fisik sampai melukai.

Apakah tanda-tanda di atas termasuk dalam hubunganmu? Jika iya, mungkin kamu harus mulai berfikir kembali, mengajak dirimu sendiri untuk bertanya apakah hubungan itu bisa dipertahankan. Berikut tips-tips keluar dari toxic relationship.

1. Kenali hubungan kalian. Jika hubungan kalian sudah memilik 2-4 ciri di atas berarti kalian sudah terjebak dalam hubungan yang beracun. Jika tidak segera diselesaikan maka akan semakin banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang sia-sia.

2. Bicara pada orang terdekat. Ajak keluargamu atau sahabatmu berdiskusi mengenai hubungan yang sedang kamu jalani. Ajak mereka bercerita, atau ungkapkan apa yang selama ini tengah menimpamu. Berbicara memang tidak mudah terlebih dengan resiko orang-orang terdekat akan mencibir atau bahkan mungkin membuatmu semakin terpuruk dengan kalimat-kalimat menjatuhkan. Namun apa salahnya mencoba, orang-orang yang mencintai akan membantu dengan apa yang mereka bisa.

3. Self love. Cintai diri kamu sendiri, jika kamu merasa bahwa hubungan yang tengah dijalani membebankan, membuat kamu kehilangan diri kamu sendiri, kehilangan mimpi, bahkan kehilangan teman-teman atau keluarga terdekatmu. Waktunya untuk berfikir ulang dan logis. Ingat di dunia ini yang paling utama untuk dicintai dan dibuat bahagia adalah dirimu sendiri.

4. Keluar dari hubungan tersebut. Mengahiri hubungan yang telah lama terjalin memang tidak mudah. Tidak ada yang baik dari sebuah perpisahan. Namun, jika perpisahan membuatmu bisa lebih bebas melakukan apa yang kamu suka, melanjutkan mimpi-mimpimu yang tertunda, alangkah baiknya kamu memulai sekarang. Kerjakan hal-hal yang berbau positif, ajak temanmu refreshing  makan makanan enak, kerjakan hobi yang sudah lama kamu tidak kamu kerjakan, atau mulai mengejar karier yang tertinggal.

5. Percaya diri. Percayalah bahwa kamu istimewa, kamu berharga dan kamu teramat bisa untuk tidak bergantung dengan pasanganmu. Tanamkan hal-hal positif, mau berbagi, lebih banyak bergaul dan bertemu banyak orang.

6. Minta pertolongan tenaga ahli. Jika hubunganmu sudah sangat menyakiti, menimbukan trauma secara psikis, melukai tubuh dan kekerasan secara fisik. Alangkah baiknya meminta bantuan profesional, memeriksakan diri pada psikater tidak menjadikanmu terlihat aneh. Selalu ada usaha untuk sembuh, kembalikan sisi positif dan keceriaan dalam hidupmu.

Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling menguntungkan di dalamnya, memahami dan saling menghormati satu sama lain. Jatuh cinta tidak pernah salah, tetapi cinta yang membuatmu lupa kepada kebahagiaan dirimu? Mungkin harus dikaji lagi, cinta seperti apa yang sedang kamu jalani. Untuk bisa membahagiakan, kamu harus lebih dulu bahagia.


Sumber:
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/kenali-tanda-toxic-relationship-seperti-pengalaman-kesha-ratuliu-erBm

Friday, June 12, 2020

Apakah kita siap menghadapi New Normal?


Dalam satu bulan terakhir, Covid-19 telah merusak berbagai kehidupan modern. Mulai dari sistem (pendidikan, pemerintahan, kehidupan, dan lain-lain) hingga hal terkecil seperti interaksi kita sehari-hari. Meninggalkan banyak sekali problem yang (disadari atau tidak) akan membuat tatanan kehidupan yang baru, dalam rangka menyesuaikan diri atas perubahan tersebut.

Pergeseran atau perubahan sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam kehidupan manusia. Bahkan dari masa ke masa, kehidupan manusia selalu dituntut untuk terus mengikuti arus perubahan tersebut. Sebagai contoh, orang-orang dahulu membajak sawah dengan kerbau, kini memakai traktor. Sistem yang lama dihapus dan diganti dengan yang lebih cepat, mudah, murah, dan efisien.

Kembali pada pokok permasalahan. Setelah kita semua dipaksa untuk  melakukan berbagai aktifitas di rumah beberapa waktu lalu, guna mengurangi angka lonjakkan yang terpapar penyakit corona. Kini, saat pemerintahan membuka kembali berbagi sektor guna perputaran ekonomi.

Namun, semua itu tak serta merta membuat kita kembali ke kebiasaan yang semula. Ada protokol yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita yang baru. Perlu kesadaran dari setiap elemen guna mengurangi kecepatan penyebaran virus ini.

Agar berjalan lancar, pemerintah dan masyarakat diharapkan bekerja sama agar semua berjalan sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu mengembalikan berbagai aspek yang rusak. Dalam rangka memenuhinya semua orang tanpa terkecuali harus bisa mengikuti berbagai protokol yang dibuat.

Sebagai contoh, ada banyak sekali masyarakat yang masih abai dan hanya (pura-pura) taat saat Pembatasan Sosial Berskala Besar. Sebelum dan sesudah melewati post cek poin, mereka dengan begitu mudahnya melepas masker. Selain itu, masih banyak sekali muda-mudi yang berkumpul di pinggir jalan tanpa merasa bersalah.

Beberapa hal saran sederhana yang perlu dilakukan untuk tetap aman saat new normal adalah

1.) Rutin cuci tangan pakai sabun setelah bepergian dan sebelum makan

Cuci tangan memakai sabun adalah kebiasaan sederhana yang mudah, tetapi efektif untuk menjaga kesehatan. Sebab, tangan adalah bagian tubuh paling aktif menyentuh, sehingga sangat mungkin untuk kontak langsung dengan sesuatu yang mengandung virus dan kuman.

2.) Pakai masker saat keluar rumah

Memakai masker sekarang sudah sama pentingnya dengan memakai helm saat berkendara. Sebab saat kita melewati beberapa daerah untuk sampai tujuan. Dan, kita tak pernah tahu di tempat itu ada seseorang yang terpapar, atau barangkali kita berpapasan dengan seseorang yang positif.

3.) Jaga jarak dan hindari kerumunan

Sebab kita tak pernah tahu, siapa saja yang terpapar dan membawa virus covid-19 ini. Dengan menjaga jarak minimal satu meter, diharapkan tidak terjadinya penularan dari satu orang ke orang yang lainnya.

Semoga pandemi ini segera berakhir, agar kehidupan normal bisa kembali dilakukan. Namun, pembiasaan beberapa kebaikan saat ini, jangan sampai dilupakan begitu saja, ya?

Jombang, 12/06/2020

Agar Anak-anak Terhindar dari Menghapal Alquran tanpa Makna


Sudah pernah menjumpai anak-anak usia dini yang hapal Alquran 30 juz? Saya yakin pernah, setidaknya di tayangan televisi. Kalau anak usia dini yang hapal sekaligus paham Al-Quran? Sepertinya ini yang masih jarang.

Baru-baru ini saya mendapat sudut pandang baru soal fenomena anak-anak yang hapal Alquran (karena saya juga ingin anak saya menghapal Alquran). Bahwa sejatinya anak-anak juga mesti paham ayat Alquran yang sedang dihapalkannya. Sehingga pembelajaran Alquran jadi bermakna dalam kehidupannya.

Mungkin sebagian kita berpikir bahwa anak-anak tidak akan mampu memahami isi Alquran di usia dini. Padahal itu hanyalah pikiran orang dewasa saja yang selalu memandang anak-anak sebagai makhluk lemah, baik dari segi fisik, kemampuan atau pun intelektualitasnya.

Ada yang masih ingat Husein al-Tabhathabai,  atau yang lebih dikenal dengan doktor cilik hapal dan paham Alquran dari Iran? Dulu, di tahun 2000-an ia pernah booming sehingga diberi julukan "the amazing child".

Husein mendapatkan gelar doktor honoris causa ketika ia berusia 7 tahun. Sebelumnya ia sudah hapal dan  paham Alquran ketika ia masih berusia 5 tahun. Gelar doktor itu bukan diberikan secara sembarangan. Ia melewati banyak ujian.

Ada 5 bidang yang harus dilewatinya; menghapal Alquran dan menerjemahkannya ke bahasa ibu, menerangkan topik ayat Alquran, menafsirkan dan menerangkan ayat  Alquran dengan menggunakan ayat lainnya dari Alquran, bercakap-cakap dengan menggunakan  ayat Alquran, dan metode menerangkan makna  Alquran dengan metode isyarat tangan.

Dari hasil ujian itu, Husein mendapatkan nilai 93. Nilai itu, menurut standar Hijaz College Islamic University, Inggris -- tempat Husein melakukan ujian -- adalah nilai untuk gelar doktor. Maka di tanggal 19 Februari 1998, lelaki cilik itu menerima ijazah doktor honoris causa.

Husein membuktikan bahwa meskipun masih anak-anak, intelektualitasnya tidak bisa diremehkan. Begitupun anak-anak lain. Semuanya punya kesempatan yang sama untuk mengembangkan intelektualitasnya, termasuk memahami Alquran. Bila caranya tepat, anak-anak akan mampu mencapai pemahaman yang baik terhadap Alquran. 

Apa yang dilakukan orangtua Husein mungkin terlalu sulit untuk ditiru -- setidaknya untuk saya -- karena memang banyak yang harus disiapkan dan dijaga; pengetahuan, kesucian diri dan hati.  Tapi untuk membuat anak-anak mampu memahami Alquran di usia dini bukanlah hal mustahil. 

Nah, hal-hal berikut ini  bisa dilakukan agar anak usia dini tidak terjebak hanya pada proses menghapal tanpa makna. Saya juga sedang mencoba menerapkan hal ini pada anak saya yang baru berusia 3 tahun. 

1. Motivasi yang ditanamkan. 

Motivasi ini penting sekali karena ia akan menggerakkan anak-anak untuk menghapal. Motivasi yang paling sering kita dengar ketika anak-anak diminta menghapal Alquran adalah supaya bisa memberikan mahkota di surga untuk orangtua. Ya, boleh-boleh saja sih tapi motivasi ini tidak substantif. Tidak menyentuh sama sekali arti pentingnya Alquran bagi diri anak.

"Menghapal Alquran bukanlah proses menghapal cangkem (menghapal bunyi-bunyian tanpa paham makna). Tapi menghapal Alquran adalah membaca ayat-ayat dengan tajwid yang benar, memahami makna kata demi kata, lalu berusaha menyimpannya di dalam dada. Menghapal Alquran adalah menyimpan kata demi kata dari surat cinta sang Kekasih di dalam benak dan hati kita," kata ayah Husein dalam suatu wawancara dengan Dina Sulaeman.

Motivasi seperti inilah yang harus dibangun dalam diri anak sehingga anak-anak benar-benar terdorong untuk mengetahui makna ayat-ayat yang dihapal.

2. Memulai dari ayat-ayat yang mudah dipahami anak-anak. 

Alquran berisi panduan, tidak hanya untuk orangtua tapi juga anak-anak. Dalam pengajaran menghapal Alquran pertama pada anak-anak, mestinya dimulai dengan ayat-ayat yang relevan dengan anak-anak, ayat-ayat yang bersinggungan langsung dengan kehidupan anak-anak. Misalnya ayat-ayat tentang mengucapkan salam, berbakti kepada orangtua, kebersihan, jangan mubazir, dll. Sehingga anak-anak bisa merasakan bahwa Alquran ini juga bisa jadi panduan dalam hidupnya.

Dengan menggunakan ayat-ayat ini, anak akan merasa terhubung dengan ayat tersebut sehingga tertarik untuk menghapalkannya. Jadi proses menghapalnya benar-benar dimulai dari pemahaman dulu. 

3. Metode yang menyenangkan.

Menghadapi anak-anak memang tidak mudah. Kita perlu mencari metode agar mereka tertarik menghapal Alquran serta memahami isinya. Ada tiga metode menarik yang diajarkan di Jamiatul Quran yang didirikan oleh Sayyid Muhammad Mahdi Thabathabai di Iran. Jamiatul Quran ini sudah menghasilkan ratusan alumnus yang hapal dan paham seluruh atau sebagian Alquran.

Pertama, metode isyarat tangan. Dalam metode ini, ayat yang dipilih adalah ayat-ayat yang bisa dipakai dengan menggunakan isyarat tangan. Ayat-ayat yang dipilih tentu hanya ayat yang pendek-pendek untuk memudahkan anak-anak.

Contoh QS: al-A'raaf; 21. "Kuluu wasyrabuu walaa tusrifuu" (Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan).

Dalam metode isyarat  tangan, "kuluu" diperagakan dengan menyiapkan sesuatu ke dalam mulut (bermakna makanlah). "Wasyrabuu" dipraktekkan dengan kedua tangan seolah-olah menuangkan air ke dalam mulut (bermakna minumlah). "Walaa tusrifuu" diperagakan dengan tangan dan kepala bergoyang-goyang (bermakna jangan berlebih-lebihan). 

Selanjutnya ayat ini diulang-ulang sambil diselang-selingi terjemahan ayat ke dalam bahasa masing-masing. Hingga akhirnya anak-anak dapat menghapal ayat-ayat ini dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Metode ini sangat menarik bagi anak-anak. Terbukti anak-anak di Jamiatul Quran memperagakan sambil tertawa-tawa. Anak-anak juga memahami maknanya hingga bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali anak-anak lah yang memperingatkan orangtuanya agar tidak berlaku mubazir di rumah.

Kedua, metode bercerita lewat gambar. Anak-anak suka gambar dan cerita. Gabungan keduanya akan membuat anak-anak betah bersama Alquran. Setelah guru bercerita, anak-anak diminta untuk mengulang-ulang ayat dan menghapalnya.

Ketiga, metode permainan. Bermain adalah dunianya anak-anak. Bermain bagi anak-anak itu ya belajar. Anak-anak tidak pernah main-main saat bermain, mereka sangat serius saat bermain. Maka metode permainan seharusnya menjadi metode wajib dalam pembelajaran Alquran. 

Salah satu contoh permainan yang dilakukan oleh anak-anak di Jamiatul Quran adalah bermain isi kursi. Cara bermainnya seperti ini: Jika ada 10 anak, maka letakkan 9 kursi berderet. Minta anak-anak untuk berlomba duduk di kursi tersebut.

Nah, pasti akan ada satu anak yang tidak kebagian kursi. Anak ini akan diminta membacakan ayat dan artinya dengan menggunakan isyarat tangan. Setelah dapat, anak ini akan disuruh duduk terpisah. Lalu kursi dikurangi satu. Maka tertinggal 8 kursi. Kesembilan anak yang tersisa kembali harus berlomba menduduki kursi seperti permainan di awal, demikian seterusnya. 

Saya menambahkan satu metode lagi di rumah. Karena kami punya lumayan banyak buku anak di rumah, maka buku juga dijadikan media  menghapal Alquran. Jadi, ketika selesai membacakan buku, saya sering mengaitkannya dengan ayat-ayat yang ada dalam Alquran. 

Misalnya ketika baca buku tentang kebersihan pakaian, maka dikaitkanlah dengan QS: al-mudatsir; 4. "watsiyaabaka fathahhir." Ayat ini diulang-ulang beserta terjemahannya sampai anak hapal.

Proses menghapal seperti ini akan membuat anak-anak terhindar dari menghapal tanpa makna. Metode ini mungkin terlihat tidak sistematis karena tidak berurut per-surat atau per-juz tapi efek jangka panjangnya sangat bagus. 

Anak-anak memupuk kecintaannya pada Alquran lewat metode-metode yang menyenangkan ini, anak-anak juga dengan mudah memahami ayat yang sedang dihapal serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Cara ini mungkin juga terasa ribet dan harus melewati proses panjang. Tapi kalau kita kembali pada tujuan awal, yaitu mendidik anak-anak Qurani sejati (benar-benar paham Alquran, bukan hanya sekedar hapal), maka harus mau melewati proses ini. 

Cara di atas hanyalah beberapa hal yang bisa dicontoh, orangtua atau guru masih bisa menemukan metode lain agar anak-anak betah menghapal Alquran.

Pada akhirnya, entah mau menghapal dulu atau memahami dulu atau sambil jalan dua-duanya, yang harus dipahami adalah bahwa menghapal Alquran hanyalah pintu gerbang untuk memahami dan mengamalkan Alquran. Jangan pernah berpuas diri pada hapalan semata.

Semoga bermanfaat!

Mengatasi Insomnia


Pernahkah Anda mengalami kesulitan tidur? Sangat mengganggu sekali ya jika di sela kesibukan yang padat, tiba-tiba kita mengalami insomnia.

Insomnia merupakan gangguan pola tidur yang menyebabkan susah tidur atau tidak cukup tidur. Meskipun banyak waktu untuk beristirahat, biasanya penderita tetap kesulitan memejamkan mata. Kondisi ini tentu saja berpengaruh pada aktifitas keesokan harinya.

Penyebab insomnia ada beberapa hal, di antaranya: gangguan psikologi, gangguan kesehatan, gaya hidup tidak sehat, pengaruh obat-obatan serta faktor lingkungan.

Wanita dan kaum lanjut usia diatas enam puluh tahun termasuk yang rentan menderita insomnia. Faktor risiko ini bisa dipengaruhi hormon, kondisi medis seseorang, perubahan jadwal aktivitas serta stress.

Untuk mengatasi insomnia, Anda harus mengetahui lebih dulu apa faktor penyebab dan mengatasi permasalahannya. Jika masalah pencetusnya sudah teratasi, namun masih kesulitan tidur, dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi perilaku kognitif insomnia (CBT-I).

Terapi ini bertujuan memperbaiki dan mengubah pikiran serta perilaku negatif yang membuat susah tidur. Metode CBT-I meliputi :

- Pembatasan waktu tidur. 
Sementara waktu sebaiknya hindari tidur siang. Dengan mengurangi tidur siang diharapkan kualitas tidur malam meningkat.

- Relaksasi. 
Terapi ini mengontrol pernapasan untuk mengurangi kecemasan karena tidak bisa tidur. Kondisi yang rileks memudahkan penderita beristirahat.

- Kontrol stimulus.
Kita dilatih menggunakan kamar hanya untuk tidur atau berhubungan intim. Tidak boleh ada aktivitas selain dua hal itu di dalam kamar. Tinggalkan ruangan tidur jika selama dua puluh menit Anda tak bisa memejamkan mata. Datang kembali ke kamar apabila kantuk melanda.

- Parodoxical Intention. 
Terapi ini justru menganjurkan Anda tetap terbangun di tempat tidur dan tidak berharap tertidur. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan penderita insomnia.

- Fototerapi. 
Metode penyinaran sinar UV selama tiga puluh sampai dengan empat puluh menit setelah bangun tidur. Fototerapi memiliki tujuan menormalkan jam tidur, khususnya bagi Anda yang tidur terlalu cepat di malam hari dan bangun terlalu dini di pagi hari.

Metode lain mengatasi insomnia ialah penggunaan obat tidur. Namun para dokter tidak menganjurkan penggunaan obat tidur lebih dari beberapa minggu karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola tidur sebagaima dikutip dari merdeka.com diantaranya:

- Rajin konsumsi tomat dan kiwi serta minum susu
Kandungan senyawa melatonin yang tinggi pada buah tomat dan kiwi dipercaya memperbaiki siklus tidur. Sedangkan susu mengandung magnesium yang membantu tubuh dan pikiran lebih rileks.

- Pergi tidur hanya ketika lelah
Kondisi fisik yang lelah akan membuat kita lebih cepat terlelap. Pastikan untuk meninggalkan gadget dan ponsel saat menjelang tidur. Singkirkan juga beban pikiran agar terhindar dari stress.

- Rutin olahraga
Rutin berolahraga akan membantu melepaskan kartisol yang menjadi pengganggu pola tidur. Terapkan juga jam tidur yang teratur, mematikan lampu, makan lebih awal setidaknya tiga jam sebelum tidur. Meditasi dan mandi air hangat juga bisa dicoba untuk membuat tubuh lebih rileks sehingga lebih mudah tidur.

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba? Semoga tidur Anda semakin berkualitas ya.

Semoga bermanfaat!

Referensi: www.alodokter.com; https://kbbi.web.id;  m.merdeka.com

MEMBERI UNTUK MENDAPATKAN LEBIH


Suatu ketika, dua orang bayi yang akan dilahirkan ke dunia, mendapat pertanyaan dari malaikat. Mereka ditanya sesampainya di dunia, ingin jadi orang yang memberi atau orang yang menerima. 

Sebelum ceritanya saya lanjut, Anda bisa ikut memilih. Apakah ingin jadi orang yang menerima atau yang memberi. Silakan.

Bayi pertama dengan lantang menjawab, "Tentu, jadi orang yang selalu menerima dong!"

Bayi kedua menjawab, "Saya ingin jadi orang yang selalu memberi."

Lalu, diturunkanlah kedua bayi itu ke dunia. Bayi pertama setelah dewasa menjadi seorang pengemis yang selalu menengadahkan tangan. Sementara bayi kedua menjadi seorang kaya raya yang selalu bersedekah. (Disadur dari channel YouTube Merry Riana)

Bagaimana dengan pilihan Anda tadi? Apakah sesuai harapan?

Ya, sebagian orang sering salah persepsi mengenai konsep take and give ini. Masih banyak orang berpendapat, memberi hanya akan membuat mereka kekurangan, hanya akan membuat mereka kesulitan. Padahal, orang yang memberi justru akan semakin bertambah kaya. Jika tak kaya materi, kaya amal, juga kaya hati. Poin terakhir bahkan tak bisa disetarakan dengan uang.

Berbagai penelitian oleh para ahli juga mendukung betapa berbagi itu penting dan justru lebih menguntungkan si pemberi daripada penerima. Seperti yang dilansir Greatmind.id, ada beberapa keuntungan yang akan kita dapat dengan berbagi.

1. Lebih bahagia
Professor Michael Norton dalam studi yang dilakukannya di Harvard Bussines School menemukan fakta, orang-orang yang menggunakan uangnya untuk berbagi kepada sesama lebih terlihat bahagia daripada orang yang menggunakan uang untuk kepentingan pribadi. Studi lainnya menyebutkan, berbagi dapat memicu keluarnya hormon endorfin yang memberi rasa positif si pemberi.

2. Menyehatkan
Beberapa penelitian di Universitas Michigan dan  Universitas California menemukan fakta, orang-orang yang membantu orang di sekitarnya, memberi dukungan materi hingga emosional kepada pasangan, kerabat, hingga tetangga memiliki derajat kesehatan yang lebih baik bahkan memperpanjang usia. 

3. Mengajarkan Bersyukur
Seringnya, manusia fokus pada kekurangan dan melupakan nikmat kelebihan yang mereka miliki. Hal inilah yang membuat orang-orang sulit merasa cukup, sulit bersyukur. Berbagai riset ilmuwan membuktikan, berbagi bahkan dalam kekurangan sekalipun mampu membuat manusia bersyukur. Berbagi bisa membuat kita menyadari bahwa selalu ada orang yang tidak seberuntung kita saat ini.

4. Salah satu hasil penelitian yang menarik adalah berbagi dapat mengurangi stres. Seperti yang kita semua alami, masa pandemi ini rentan memicu stres siapa saja. Dengan berbagi mulai dari hal kecil seperti senyuman, perhatian, hingga materi justru akan membantu menurunkan stres dan membuat diri lebih positif. So, bakal menaikkan imunitas tubuh juga pada akhirnya. Luar biasa, bukan?

Itulah empat dari sekian banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan berbagi. Jadi, sudahkah kamu berbagi untuk mendapatkan lebih banyak?

Sumber :

https://youtu.be/FZasJAucr5g

https://greatmind.id/article/mengapa-berbagi-itu-penting

SISI LAIN LATHI CHALLENGE


"Ajining diri ono ing lathi, itu falsafah Jawa yang dalam banget," ujar seorang teman.

Pertama kali mendengarkan lagu Lathi, ketika putri saya yang kedua, menggemari lagu-lagu dalam bahasa asing, memutarnya di mobil. Saya bertanya," Lagu berbahasa Inggris yang menggabungkan unsur lokal dalam video klipnya." 

Penasaran, karena menurut saya lagunya sangat asik untuk dinikmati. Akhrinya browsing, 
Ketemu. Dan, hanya satu kata yang saya ucapkan. WOW. Video yang diunggah  Weird Genius mampu memadukan unsur musik modern, traditional dengan aransemen yang menarik. Selain lirik  itu sendiri yang memukau, video yang dihasilkan lebih dari cukup memberikan  visualisasi keren yang memikat.

Lathi adalah lagu dalam bahasa Inggris yang membawa unsur kearifan budaya lokal. Lagu Lathi sempat menjadi trending di Twitter, sebelumnya booming di Tiktok, berkat tagar #ChallengeLathi yang pertama kali diunggah  seorang beauty vlogger yang mengawali yaitu Jharna Bhagwani. Ia merias wajahnya dengan sosok dandanan khas wanita Jawa lalu berubah menjadi sosok yang menyeramkan.

Lagu yang diciptakan Weird Genius, yaitu grup musik terdiri dari Reza Arap, Eka Gustiwana, dan Gerald Liu. Mereka  meleburkan unsur Electronic Dance Music (EDM) dan tradisional Jawa. Bekerja sama dengan Sara Fajira, penyanyi asal Surabaya, mereka resmi merilis pada 27 Februari 2020. Lathi sendiri memiliki makna lidah dalam bahasa Jawa.

Perundungan. Sepertinya dalam sebuah hubungan pun ada kategori pasangan yang merundung menciptakan toxic relationship.  

Melihat Videonya apa yang anda rasakan? Takjub? Ngeri? Merinding? Baper? Semangat? Marah? Sedih? 

Emosional sekali bukan? Saya sendiri merasakannya. Merinding! Ada sesuatu yang seakan menyentakan kesadaran. Bukan dari energi videonya, bukan. Namun, dari lirik yang tercipta. Ada yang terasa berbeda. 

#ChallengeLathi Vira langsung viral menyebabkan seorang ulama di Malasya, terpancing mengatakan  Lathi adalah bagian dari budaya musrik jawa, yang sontak memicu kemarahan netizen. Pada akhirnya ulama tersebut minta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Budaya jawa, sesuatu yang sakral. Memicu kontroversi bila menyinggungnya. Alih-alih membahas fenomena mistik, saya akan membahas tentang subliminer dalam pesan Lathi. Bukan, bukan tentang Lathi yang artinya Yahudi, seperti yang biasa kaum cocoklogy tafsirkan begitu melihat sesuatu yang viral.

Untuk sebuah keobjektifitasan menilai Lathi, saya berdiskusi dengan suami hingga ke grup pilitik. Mengapa nyasar ke politik, karena di sana ada orang-orang yang ahli dan memahami falsafah suatu budaya.

"Ajining diri ono ing lathi itu falsafah, terjemahan kasarnya; Kamu tak bisa lari dari kesalahan, harga diri ada pada lidah (ucapan).

Secara sederhana kira-kira  bisa dikatakan, dosa manusia paling sering diakibatkan ucapannya. Kalau penafsiran bisa macam versi.

Intinya sih siapa menanam kebaikan akan menuai kebaikan, begitu juga sebaliknya. 

Diskusi dengan suami lain lagi pendapatnya.
"Netral," ujar beliau. 

Jika #ChallengeLathi sampai membuat seorang ulama negeri tetangga, mengatakan musrik, saya memahami Lathi secara garis besar menyampaikan sebuah pesan. Pesan yang dalam dan tersirat maupun tersurat. Lirik dan videonya mengandung subliminer message, yang mungkin pada sebagian orang, hanya mampu menangkap yang tampak di luar. Sebagian lain mampu menangkap pesan tak kasat indra.

Videonya sendiri menurut tafsiran psikolog, bisa viral karena memiliki kedekatan emosi dengan perempuan. Mengapa demikian? Karena seperti mewakili perasaan, keadaan dan kenyataan tentang sebuah hubungan. 

Pendapat umum menyebutkan, video klip Lathi menggambarkan suatu  kisah yang di sebut toxic relationship. Menurutt Glass "Setiap toxic relationship (hubungan beracun) adalah mereka yang tidak saling mendukung, ketika ada konflik salah satunya akan berusaha merusak yang lain, di mana ada persaingan, rasa tidak hormat dan kurangnya kerja sama." (Glass, Toxic People 5 Mei 2020).

Di mana tokoh-tokoh yang terlibat berusaha keluar dari belenggu pasangan yang meracuni, mengendalikan. Namun, pada kenyataannya ia meracuni dan membelenggu diri sendiri. 

Ada dua pertarungan sisi baik dan buruk dalam jiwa (seoul) kharakter di sana. Pada akhirnya ketika hubungan yang mengandung toxic, pasangan yang terus menerus menyakiti dengan perkataan, semakin lama  seperti membelenggu hingga harus terluka dan berdarah. Ketidakberdayaan tokoh utama perempuan yang tertekan, dapat membangkitkan sisi terdalam dan terkelam atau  sifat iblis. Joker mengatakan, "orang jahat yang lahir dari orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti."

Bukan hanya dalam pacaran, toxic verbal dalam rumah tangga bisa terjadi. Seseorang yang mengalami perundungan dari kecil, berpotensi besar mengalami mental toxic jika tidak segera ditangani dini.

'Lathi' orang lain bisa merusak diri kita, tetapi bisa juga menjadikan dampak positif. Namun, jika mampu bersikap netral, kita bisa memilih apakah akan kuat atau rusak terbawa arus. Menolak perundungan atau memaafkan. Menurut seorang guru bijak, "Kita bisa memulai menata emosi berprinsip pada pegangan turunkan ego maklumi orang lain." . 

Lathi' orang lain bisa merusak diri kita, tetapi bisa juga menjadikan dampak positif. Namun, jika mampu bersikap netral, kita bisa memilih apakah akan kuat atau rusak terbawa arus. Menolak perundungan atau memaafkan. Menurut seorang guru bijak, "Kita bisa memulai menata emosi berprinsip pada pegangan turunkan ego maklumi orang lain." 

Mencari tahu dan mencoba mengaji diri, di balik alasan orang lain melakukan perbuatan tercela yang menyakiti kita, dapat menimbulkan sikap memahami orang lain. Pada akhirnya kita diajarkan untuk mengikhlaskan, sejatinya adalah memaafkan diri sendiri agar berdamai dan mencabut duri dalam daging.

Apapun alasannya tetap harus memaafkan. Karena memaafkan diri sendiri sama saja dengan berdamsi dan menerima kenyataan. Hidup akan bahagia mencabur duri dan sisi jahat yang terbangkitkan, seiring kemarahan dan dendam yang terakumulasi membentuk mental toxic.

Bangkit dari mental toxic tentu tidak mudah.  Namun, setidaknya memilih dan mencoba sebelum terlambat. Tidak bisa saya bayangkan jika berawal dari toxic relationship menjadi toxic parents bagi anak- anak, apa jadinya kelak? Meneruskan estafet perundungan! Lepaskanlah toxic parent ini agar anak-anak tidak memiliki mental toxic sehingga membentuk family toxic yang berkesinambungan. Caranya? Ada di dalam video Lathi tersendiri. 

Netral, mengenolkan. Tidak menilai. Memahami segalanya apa adanya. Kebenaran itu relatif dan dimensional. Benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain. Selalu ada yang salah. Namun, manusia punya standar penilaian. Ucapan dan tingkah laku yaitu norma. Baik norma agama, adat, budaya dan hukum. Setelah menonton Video Lathi, harapan  saya, kita mampu keluar dari mental toxic, agar menjadi diri sendiri, dan bahagia tentunya.


Sumber :

1. Diskusi dengan keluarga

2. Diskusi grup WhatsApp

3. https://youtu.be/8uy7G2JXVSA

4.https://youtu.be/H1VreE1xjA8

5.https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/09/penyebab-lathi-challenge-viral-di-indonesia-ulama-malaysia-minta-maaf-pada-orang-jawa

5.https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/09/173200065/mengapa-lathi-challenge-ramai-di-indonesia-ini-penjelasan-psikolog

6.https://m.ayobandung.com/read/2020/05/04/88143/sering-tak-disadari-kenali-ciri-anda-berada-dalam-toxic-relationship

Wabah Webinar


Mengutip pemberitaan dari https://www.kompasiana.com bahwa akhir-akhir ini webinar atau webkusi ikut mewabah seiring berlalunya waktu pandemik virus Covid-19. Beragam tema ditawarkan dalam seminar atau diskusi berbasis web ini.

Hal tersebut juga didukung oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya teknologi internet. Saat ini hampir semua orang yang kita temui pasti memiliki smartphone yang memiliki akses internet. Internet ini sangat membantu karena dapat menghubungkan setiap kita walaupun Anda dan saya berada di lokasi yang berbeda.

Apa yang dimaksud dengan webinar? Webinar itu berasal dari dua  kata yaitu web dan seminar. Webinar itu adalah suatu seminar, presentasi, pengajaran ataupun workshop yang dilakukan secara online, dapat diibaratkan pertemuan (meeting) tatap muka secara online yang disampaikan melalui media Internet yang dapat dihadiri oleh banyak orang yang berada di lokasi berbeda-beda. Melalui webinar ini, Anda dapat berinteraksi secara langsung, melalui gambar (video) ataupun text (chat).

Jika Anda hadir di sebuah seminar, maka Anda perlu datang ke suatu lokasi tempat yang ditentukan. Berbeda dengan webinar, Anda hanya perlu siap (standby) pada waktu yang telah ditetapkan dan Anda dapat mengikuti seminar tersebut di mana pun Anda berada selama Anda terkoneksi dengan Internet. 

Webinar ini dilakukan dengan sebuah software atau layanan webinar. Jadi setiap dari Anda yang ingin mengikuti (bergabung) webinar, Anda harus mendaftar terlebih dahulu. Aplikasi yang lebih bayak  digunakan untuk penyelenggaraan webinar yaitu Zoom dan Google Meeting.

Ada empat hal yang perlu Anda perhatikan untuk mengikuti webinar. Pertama, Anda harus melakukan pendaftaran (registrasi) webinar yang Anda ingin ikuti. Masukkan nama dan email Anda untuk mendaftar webinar yang sedang berlangsung. Kedua, setelah berhasil melakukan pendaftaran, Anda perlu mencatat Link Webinar. Link ini akan digunakan sebagai pintu masuk pada saat webinar berlangsung. Biasanya Anda akan mendapatkan email konfirmasi juga ke dalam inbox email Anda. Email ini berisi Link Webinar. Ketiga, Catat tanggal dan jamnya, pastikan Anda membuat reminder di Smartphone Anda agar Anda tidak lupa. Dan keempat, pastikan Anda online di tanggal dan jam webinar berlangsung, dengan cara klik Link Webinar yang sudah diberikan kepada Anda melalui email (poin nomor 2).

Webinar memiliki manfaat dan kelebihan tertentu dibandingkan Anda hadir seminar tatap muka pada umumnya. Pertama, hemat biaya. Anda tidak perlu keluar rumah, saat mengikuti Webinar ini. Anda tidak perlu keluar ongkos transport bukan? Kedua, sangat fleksible.  Anda dapat mengikuti webinar ini di mana pun Anda berada, yang terpenting Anda memiliki koneksi internet yang stabil. Ketiga, Anda dapat berinteraksi dengan banyak orang walaupun Anda tidak bertemu langsung. Hanya bertatap muka di dunia maya, Terakhir, Anda dapat belajar langsung dari webinar dari para ahli serta dapat memutar kembali isi webinar. Biasanya setiap webinar ada replynya (tidak selalu).

Bagi para praktisi dan profesional yang harus tertahan bekerja dari rumah (WFH), kegiatan webinar ini bisa dijadikan salah satu aktivitas untuk menambah kompetensi, pengetahuan, pengalaman, bahkan pertemanan baru. Webinar memungkinkan untuk kita berdiskusi atau sekadar bercakap-cakap tanpa harus bertatap muka dan melanggar  protokol social-distancing.

Banyak tema yang ditawarkan untuk mengikuti kegiatan webinar. Kita bisa memilih dan memilah mana yang memang kita perlukan. Pilihlah webinar yang sesuai dengan tujuan kita. Apakah untuk mengembangkan kompetensi, menambah pengetahuan baru, menambah pertemanan, atau hanya sekadar untuk membunuh kejenuhan selama work from home. Semua kembali kepada Anda. 


Sumber rujukan:
https://www.kompasiana.com/meidy_tinangon_minahasa/5eb8333ed541df0bf143b11d/mewabah-webinar-dan-webkusi-di-masa-pandemi-ini-datanya

https://belajarbisnisinternet.com/apa-itu-webinar-seminar-online-dan-manfaatnya/

https://www.ayosurabaya.com/read/2020/05/19/2018/fenomena-webinar-bagaimana-pilih-aplikasi-dan-etikanya

https://www.dewaweb.com/blog/webinar-definisi-hingga-ragam-jenisnya/