This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laman

Monday, May 28, 2018

MONDOK itu KEREN

UNTUK ANAKKU

Selamat Mondok Nak ....!

Demi Allah, bukan Kami benci hingga membuangmu jauh ke pesantren. Bukan kami tak cinta wahai anak kesayanganku. Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggal pulang. Kelak suatu saat kau kan merindukan tangis perpisahan itu....

Selamat berjuang, Nak ! Nanti juga kau kan paham mengapa kami titipkan engkau di pesantren. Maafkan kami tidak bisa seperti orang tua lain. Memberimu segudang fasilitas dan kemewahan. Maafkan kami hanya bisa memberikanmu fasilitas akhirat....

Jadilah pembela Ayah dan Ibu di hari pengadilan Alloh kelak. Dengan menjadi santri  kami harap engkaulah yang mengimami sholat jenazah kami nanti, menggotong keranda kami, memandikan diri kami, membungkus kain kafan kami, Tak perlu kami memanggil ustadz-ustadz untuk mendoakan. Untuk apa...?

Bukankah nanti saat kami berbaring di ruang tengah dengan kaku. Ada  anak-anakku  di samping kepalaku. . Itulah hari terbahagia kami nanti menjadi orang tua, Nak.  Jenazah kami teriring do'a anak-anak kami sendiri...

Bukankah junjungan kita Baginda Nabi  pernah berkata, saat kita semua mati semua amal akan terputus kecuali tiga perkara. Do'amu lah salah satunya.

Laa takhof wa laa tahzan, Nak.
Di pesantren  sangat mengasyikkan. Temanmu teramat banyak seperti keluarga sendiri. Pengalamanmu akan luas. Jiwamu kan tegar. Kesabaranmu kan gigih. Kami hanya ingin kau bisa mendoakan kami sepanjang waktumu. Menyayangi kami dihari tua kami nanti. Selayaknya kami sayangi engkau dihari kecilmu. Kami tak ingin nanti ketika jenazah kami belum dikuburkan. Namun kau dan adikmu sudah menghitung-hitung harta, hingga permusuhanpun terjadi.

Selamat berjuang , Nak ! Dengarkan ustadz dan semua gurumu, muliakan mereka. Seperti kau muliakan Ayah Ibumu. Beliau-beliau adalah pengganti Ayah Ibumu di rumah.

Selamat berproses, Nak !..
Berbahagialah, Nak... !
Tersenyumlah, Nak..!
Kelak kau kan paham maksud Kami.....





N/B: Semoga anak2 kita yg sedang nyantri  makin krasan dan semangat terus  di pesantrennya..

yang anaknya belum nyantri, ayo masukkan ke pesantren.. banyak pelajaran kehidupan yang hanya diperoleh di pesantren dan tidak  ada di jalur sekolah formal.

Ingat :
MONDOK itu KEREN

dan lebih keren lagi, orang tua yang mengirimkan anaknya ke pondok. 

Saturday, May 26, 2018

Surat dari Tamu Allah, Ramadhan


🌷TAMU YANG KECEWA🌷

Sahabat²-ku yang tercinta

🍃 Rasanya aku ingin segera pulang..
Sudah berjalan hari ke-10 aku bertamu di rumah-mu, namun seringkali aku kau tinggal sendirian, ..

Walau sering dikatakan tamu agung, dengan sambutan Marhaban.. Namun perilakumu kepadaku BIASA SAJA, TIDAK ADA YANG LUAR BIASA..

Bahkan oleh-olehku yang aku bawa dari jauh, nyaris tak kau sentuh, ..

🍃 Al-Quran hanya dibaca sekilas, ternyata kalah dengan update status yang isinya penuh canda lewat smartphone, politik dan tontonan indihome, ..

🍃 Sholat Tarawih tidak lebih khusyuk, kerap kalah bersaing dengan angan-angan penampilan pada hari lebaran, ..

🍃 Tak banyak kamu minta ampunan dari dosamu yang bertumpuk, sebab sibuk dengan belanja dan bermain, padahal aku membawa banyak maghfirah ampunan, ..

🍃 Malam dan siang tidak banyak dipakai dengan kebaikan, selain bikin acara dan buka bersama di cafe berwifi, hotel yang mewah, atau restoran yang mahal, ..

🍃 Tidak pula banyak infaq dan sedekah, karena khawatir uang tidak cukup untuk MUDIK dan PIKNIK sehabis Lebaran, ..

🍃 Sahabatku,.. Rasanya aku seperti tamu yang tak diharapkan, .. Sepertinya engkau tidak akan merasa menyesal bila aku tinggalkan, ..

🍃 Padahal aku datang dengan kemuliaan, barokah dan rahmat,.. yang seharusnya aku tidak pulang dengan hampa, ..

🍃 Percayalah sahabatku...
Bila nanti aku pulang, belum tentu kita akan kembali bisa bertemu lagi, karena jatah hidupmu bisa jadi keburu habis, sehingga nanti engkau akan menyesal telah membiarkan aku terlantar..

MASIH TERSISA 19 HARI LAGI UNTUK KITA BERSAMA.

Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pamit pulang, ..
Karena umurmu hanyalah cerita singkat yang wajib engkau pertanggung jawabkan kelak dalam waktu yang cukup panjang..


🍃 Selamat muhasabah di bulan agung yang penuh ampunan ini.🍃


Wassalam.. (Ramadhan)

😭

Friday, May 25, 2018

Puisiku adalah kamu (1)

Akan ada saatnya
aku lelah mempertahankan
apa yang selama ini aku perjuangkan.
Bukan jarak yang menjauhkan
atau memisahkan kita,
tapi tentang rasa rindu
yang kini membuatku gelisah.
Apakah kamu disana
merasakan hal yang sama? 

Kata orang cinta itu indah,
tapi nyatanya lebih dari itu.
Cinta itu adalah berkorban,
perhatian, peduli, dan kasih sayang,
dan juga tidak memaksa
jika kenyataannya dia bukan milik kita...

Apakah kita bisa bersatu? 
Kita hanyalah seperti matahari dan bulan,
yang tidak akan pernah bisa bersatu
di langit yang sama. 
Selama apapun kita bersama,
pasti diantara kita
ada yang pergi mendahului.
Tapi percayalah,
cintaku hingga mati denganmu.


10 Romadhon - 25 Mei 2018
An

RAMADHAN BULAN KESABARAN


“Sesungguhnya hanya Allah yang akan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersabar di hari Kiamat” (Al-Quran).

“Life is challenge” (hidup itu adalah tantangan), kata orang Inggris. Selama anda masih hidup selama itu pula anda akan tertantang. Dan karenanya Rasulullah SAW menegaskan: “Hidup itu adalah perjuangan” (Hadith).

Tantangan itu memang tidak kecil, berkesinambungan, bahkan menjadi tabiat hidup itu sendiri. Akhir dari tantangan hidup hanya terjadi ketika hidup itu sendiri harus berakhir. Dan karenanya seorang Mukmin yang sadar akan realita ini tidak akan pernah mundur, apalagi lari dari tantangan hidup.

Bahkan dalam Al-Quran tegaskan bahwa iman itu identik dengan tantangan. Ukuran keimanan seringkali terukur dengan tantangannya. Semakin tinggi nilai keimanan semakin tinggi pula tingkat tantangan hidupnya. Bagaikan pohon, semakin tinggi semakin keras hempasan angin yang menghembus.

Bahkan pembuktian iman itu melalui ujian dan tantangan: “Apakah manusia menyangka akan dibiarkan mengaku beriman tanpa diuji? Sungguh Kami (Allah) telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah buktikan siapa di antara mereka beriman dan siapa yang mendusta” (Al-Quran).

Lebih jauh lagi, jalan menuju syurga ternyata tabiatnya harus melalui proses ujian dan tantangan: “Apakah kamu mengira akan masuk syurga padahal Allah belum mengetahui siapa di antara kalian berjuang, dan mengetahui siapa yang bersabar” (Al-Quran).

Di ayat kedua di atas jelas bahwa perjuangan menghadapi tantangan hidup itu memerlukan satu kekuatan yang tak lentur. Itulah kekuatan sabar.

Sabar adalah fenomena kejiwaaan yang solid dalam menangkal dan menghadapi tantangan yang ada. Kesabaran itu bukan lemah dan putus asa. Tapi kemampuan untuk membentengi diri dari kemungkinan putus harapan.

Berbagai ayat dalam Al-Quran menegaskan urgensi sabar ini. Bahkan secara spesifik Al-Quran memerintahkan umat ini untuk mencari pertolongan Allah melalui sabar dan sholat: “dan mintalah pertolongan melalui sabar dan sholat” (Al-Quran).

Lebih jauh Surah wal-Asr menyimpulkan bahwa kesuksesan hidup itu hanya dengan iman, Amal saleh, saling mengingatkan kepada kebenaran dan kesabaran. Para ulama menyebutkan bahwa iman, amal saleh dan wasiat kepada kebenaran hanya dimungkinkan jika dibangun di atas kesabaran.

Puasa itu menahan diri dari dorongan nafsu manusia. Dan dunia semuanya adalah nafsu. Karenanya di sini terjadi korelasi antara puasa dan sabar. Bahwa dunia hanya akan bisa dikontrol dengan kekuatan sabar. Dan puasa adalah jalan terefektif untuk membangun kesabaran itu.

Ramadan memang dikenal dengan “syahrus shobar” (bulan kesabaran). Bagaimana tidak, puasa yang identik dengan menahan diri itu justeru menjadi substansi dari kesabaran. Karena sesungguhnya salah satu bentuk kesabaran adalah sabar menghadapi godaan-godaan nafsu duniawi kita.

Sebagian ulama membagi sabar kepada tiga kategori. Sabar menghadapi musibah-musibah hidup. Sabar dalam melaksanakan ajaran Allah dan RasulNya. Sabar dalam meninggalkan larangan-larangan Allah dan RasulNya. Serta sabar dalam menghadapi bunga-bunga semerbak keindahan duniawi.

Dari keempat kategori itu sepakat para ulama bahwa sabar menghadapi godaan dunia itu adalah tingkatan kesabaran tertinggi. Karena memang kenyataannya banyak manusia gagal menghadapi musibah, atau gagal melaksanakan perintah Allah dan RasulNya, atau gagal meninggalkan larangan agama karena pengaruh dan godaan dunia.

Di sinilah puasa memainkan peranan kunci dalam membangun kesabaran itu. Sebab puasa memang sejatinya melatih diri untuk menahan diri dari godaan-godaan dunia yang dahsyat. Al-imsak atau menahan diri itu adalah melatih jiwa untuk tidak terbuai atau jatuh dalam perangkap perbudakan nafsu duniawi kita.

Semoga puasa yang kita lakukan mampu membangun jiwa kesabaran itu. Sehingga kita semakin siap menghadapi tantangan hidup yang semakin mengganas. Materialisme dan kecenderungan hidup hedonistik, yang didorong oleh lingkungan yang penuh kompetisi memerlukan kesabaran besar.

Nabi Ayub AS digelari “Ni’mal ‘abdu” (hamba yang terbaik) karena kesabaran-kesabarannya dalam menghadapi semua tantangan hidupnya. Dari musibah-musibah hingga ke godaan-godaan dunia dilalui dengan jiwa yang tegar penuh kesabaran.

Insya Allah puasa kita membuahkan kesabaran. Dan dengan kesabaran itu kita menuju kepada kesuksesan sejati dan abadi, surga Na’im.

Aamiin! 

Monday, May 21, 2018

Puasa itu untuk-Ku

Secara khusus Allah SWT memanggil orang-orang beriman untuk berpuasa: “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa” (Al-Baqarah: 183).

Dalam sebuah Hadist juga disebutkan: “puasa adalah untukKu, dan Saya yang Akan membalas puasa orang yang berpuasa”.

Panggilan iman dan pengakuan puasa sebagai milik Allah mengindikasikan secara kuat bahwa puasa adalah amalan ibadah yang bersifat personal atau private dengan Allah SWT. Dalam melakukannya tidak ada sama sekali orang ketiga yang terlibat.

Ketika anda sholat, gerakan-gerakan itu nampak kepada orang lain. Ketika anda berzakat, minimal yang memberi dan menerima ikut terlibat. Ketika haji bahkan jutaan yang menyaksikan. Tapi puasa benar-benar hanya antara pelaku dan Tuhannya yang menjadi saksi.

Di sinilah kemudian puasa menjadi pintu lebar untuk hadirnya Allah dalam hidup pelakunya. Seorang yang berpuasa akan melatih diri untuk bersama dengan Dia, yang melihat apa yang tidak nampak maupun yang memang nampak. Dan karenanya lambat laun, tapi pasti, “mahabatullah” (kebesaran) Allah akan bersemayam dalam dadanya.

Ketika Allah telah hadir bersamanya di setiap saat, masa dan keadaan, maka saat itu dalam dirinya terjadi kekuatan yang belum pernah bahkan tidak pernah dibayangkan.

Akan terbangun kekuatan dahsyat yang boleh jadi berada di luar dugaan. Kita misalnya mengenal bahwa dalam perjalanan sejarah Islam, banyak kemenangan-kemenangan umat ini justeru terjadi di bulan Ramadan.

Kemenangan di perang Badar misalnya adalah kemenangan yang terjadi di luar dugaan dan kalkulasi manusia. Dengan jumlah prajurit dan persenjataan yang jauh lebih kecil, Rasulullah SAW mengalahkan musuh yang berkekuatan tiga kali lipat itu.

Hal itu dikarenakan kekuatan umat ini tidak selalu bersandar kepada kekuatan materi dan fisik. Tapi lebih penting, kekuatan umat itu terbangun di atas soliditas ruhiyahnya. Dan disinilah peranan puasa dalam membangun kekuatan itu.

Kehadiran atau kebersamaan dengan Allah (ma’iyatullah) juga akan membangun ketenangan hidup. Percayalah, hidup ini penuh dengan hiruk pikuk, goncangan dan tantangan. Seseorang yang lemah dan kurang siap menghadapi perubahan dan goncangan itu pasti akan terombang-ombang di tengah samudra pergerakannya.

Ketika situasi berpihak kepadanya maka dia akan  lupa diri, bahkan membusungkan dada, angkuh dan merasa dunia telah menjadi miliknya. Sebaliknya, ketika keadaan tidak berpihak kepadanya, dia lemah, merasa hina, bahkan frustrasi dan marah.

Dan karenanya hanya ada satu jalan dalam mengantisipasi goncangan hidup itu. Hadirkan Dia Allah Yang memiliki langit dan bumi dan segala isinya. Hadirkan Dia Allah dalam setiap detakan jantung dan aliran darah kehidupan.

Semoga hidayah, kasih sayang dan ridlo Allah selalu menyertai kita.
Amiinnn... 

Sunday, May 20, 2018

DATANGNYA RAMADHAN MEMECAH MANUSIA MENJADI 4 GOLONGAN

Golongan yang manakah kita????

✔ Pertama, golongan yang tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan .

Sebelas bulan dia lalai dari Allah, tak shalat berjama'ah, tak bersedekah, tak sholat malam dan tak pula membaca al-Qur'an, namun tatkala Ramadhan telah tiba, dia mulai aktif sholat berjama'ah, mulai membaca al-qur'an, dan bahkan sholat malam pun sebulan penuh mampu dia lakukan, namun masa itu tidak lah berlangsung lama, Ramadhan telah berakhir, pergi dan menghilang... bulan telah berganti, tepat hari pertama di bulan Syawal... semua ibadah itupun ikut hilang...

Mereka inilah Ramadhaniyyun hanya menjadi pengikut bulan Ramadhan .

✔ Kedua, golongan yang tak pernah mengenal Allah, baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan, Ramadhan tak mampu membuatnya mengenal dan mendekat kepada Allah, mereka inilah manusia yang paling celaka dan penuh kesengsaraan.

✔ Ketiga, golongan yang lalai dari Allah di luar bulan Ramadhan, Sholat berjama'ah pun hanya kadang-kadang, bahkan sholat wajibpun masih banyak berlubang, jarang membaca al-Qur'an dan tidak pernah sholat malam...akan tetapi ketika Ramadhan datang, dia merefresh cintanya kepada Allah, dia maksimalkan ibadah di bulan Ramadhan, dia bertaubat, beristighfar dan memperbaiki diri di bulan Ramadhan... kemudian dia lanjutkan ibadahnya di luar bulan Ramadhan dan dia istiqomah di atasnya..

Inilah golongan yang berhasil dididik dan ditarbiyah oleh madrasah Ramadhan...

✔ Keempat, golongan yang baktinya kepada Allah tak pernah dibatasi bulan Ramadhan...dia selalu mengingat Allah dan beribadah kepadanya baik di dalam maupun di luar Ramadhan. Dia senantiasa menjaga sholatnya, melazimi al-Qur'an, berdiri di tengah malam...dan imannya tidak lengkang dengan berlalunya Ramadhan... Mereka inilah Rabbaniyyun...


❓Golongan yang manakah kita?


Friday, May 18, 2018

DAHSYATNYA TV INDONESIA KELABUI PUASA

Ada suatu waktu yang mustajab untuk berdo'a, dimana do'a tersebut tidak akan ditolak oleh Allah SWT, yaitu berdo'a saat menjelang berbuka puasa dan menjelang makan sahur, namun sayang banyak kaum muslimin tidak mengetahuinya.

Di Mekkah & Madinah, satu jam sebelum adzan maghrib orang-orang sudah menengadahkan tangan ke langit berdo'a untuk kemudahan dari segala hajat, baik hajat dunia maupun akhirat, mereka berdo'a dengan syahdu sepenuh keyakinan, sampai-sampai air mata mereka mengalir deras. Ya, berdo'a meminta kepada Allah Yang Maha Kaya.

Kesalahan yang dilakukan kaum muslimin kita di sini (Indonesia) yaitu dengan menyia-nyiakan waktu yang sangat mustajab ini dengan cara ngabuburit menjelang adzan maghrib!!! Kemudian berkumpul menghadapi hidangan berbuka dan mereka sudah merasa cukup dengan hanya membaca, "Allaahumma lakasumtu... atau dzahaba zhoma'u...", padahal itu hanya mencakup maknanya berupa laporan dan ucapan syukur.

Setelah kita memahaminya, hendaknya minimal 10 ~ 15 menit sebelum adzan maghrib (sudah dalam keadaan berwudhu) kemudian berdo'a meminta apa saja (adabnya dengan didahului puji-pujian kepada Allah dan bershalawat atas Nabi Muhammad SAW, karena Allah SWT menggaransi bahwa do'a-doa tsb akan dikabulkan) Allah, sesuai prasangka hamba kepada-Nya".

Manfa'atkanlah waktu kita, bukan hanya demi santapan atau berburu makanan saat jelang berbuka. Berdo'alah untuk diri kita, keluarga kita, orangtua kita, sahabat kita, negeri kita.

Musuh-Musuh Islam tahu betapa hebat ummat Muhammad SAW bila mereka berdo'a kepada Rabb nya disa'at menjelang berbuka. Karena itu, mereka buat tipu daya untuk melalaikannya dengan program-program-program TV dan media lainnya di waktu-waktu yang mustajab yaitu "menjelang berbuka dan menjelang sahur"(2/3 malam).

Sehingga ummat ini, mereka makan-minum, berpuasa, namun tak sempat untuk berdo'a.

Semoga tulisan saya yang singkat ini bermanfa'at untuk saling mengingatkan bagi kita semua yang belum mengetahuinya.

‎أمـــــين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Copas dari : Alwi bin Ali Alhabsyi 

Thursday, May 17, 2018

ROMADHONA ataukah ROMADHONI ?

Dalam tulisan saya kali ini, mari kita mengupas kata demi kata yang terangkai dalam Niat puasa sesuai dengan tata bahasanya (ilmu Nahwu). Dan bahasan kali ini fokus pada kata Romadhon

Romadhon adalah isim ghoiru munshorif (karena isim alam yang ada tambahan alif dan nun), yang apabila majrur maka alamatnya dengan FATHAH, namun apabila menjadi mudhof atau kemasukan Alif-Lam (AL) maka majrurnya isim ghoiru munshorif menggunakan KASROH menjadi ROMADHONI (ni) bukan na. Imam Ibnu Malik di dalam bait al-fiyahnya berkata:

وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَا لاَ يَنْصَرِفْ * مَا لَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ أَلْ رَدِفْ 

Dan dijerkan dengan FATHAH terhadap isim yang tidak menerima tanwin, selama tidak dimudhofkan atau berada setelah AL yang mengiringinya.

Dan karena niat puasa yang dikenal di Indonesia dan Malaysia di akhiri oleh lafadz HADHIHI AS-SANATI (ti), maka hal ini menunjukkan bahwa ROMADHON menjadi mudhof yang harus dibaca jer dengan kasroh menjadi ROMADHONI (ni), bukan na. Sehingga niat puasa Romadhon kalau diucapkan menjadi:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى

NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-I FARDHI SYAHRI ROMADHOONI HADHIHIS-SANATI LILLAAHI TA’ALA

Di dalam Kitab I’anatu at-Tholibin, juz 2/253, dijelaskan:

يقرأ رمضان بالجر بالكسرة لكونه مضافا إلى ما بعده وهو إسم الإشارة

Romadhoni (ni) dibaca jer dengan KASROH karena keadaannya menjadi mudhof kepada kalimat setelahnya yaitu isim isyaroh. Dan niat puasa tetap sah walaupun salah i’rob di dalamnya, karena letak niat itu di dalam hati. Namun apabila niat diucapkan, maka hendaknya tidak salah dalam i’rob, agar tidak malu-maluin.

Allah mengetahui segalanya.

MENATA NIAT PUASA RAMADHAN


“Tidakkah saya harusnya menjadi hamba yang mampu bersyukur?” (Muhammad SAW).

Orang berpuasa karena ragam motivasi. Ada yang melakukannya karena sadar bahwa itu kewajiban. Ada pula yang memang karena sekedar terbawa “lingkungan” sekitar alias ikut-ikutan. Ada juga yang menyadari bahwa puasa itu adalah salah satu kebutuhan manusia dalam hidupnya.

Dari sekian banyak motivasi, tiada lagi yang lebih tinggi dan mulia dari sebuah kesadaran melakukannya karena “rasa syukur”. Yaitu menyadari secara penuh bahwa puasa itu adalah karunia yang luar biasa dari Allah SWT. Tidak sekedar kewajiban, tidak juga karena keperluan, apalagi karena didorong oleh keadaan.

Melakukan puasa karena merasa di wajibkan boleh jadi melahirkan perasaan terpaksa. Mau atau tidak mau harus dilakukan karena memang kewajiban. Tapi dalam hati boleh jadi timbul “was-was” dan rasa dipaksa melakukannya. Jika ini terjadi maka nilai puasa, baik secara pahala maupun sebagai kekuatan transformasi karakter, menjadi minim.

Akibatnya puasa menjadi amalan wajib tahunan yang hampa. Setelah Ramadan semua kembali menjadi seperti biasa. Pahala kebaikan kembali modal karena sekedar melaksanakan kewajiban. Pesan moral puasa juga tidak efektif karena tidak menyentuh kesadaran terdalam.

Melakukan puasa karena kebutuhan juga berakhir dengan hasil yang kurang maksimal. Sebab melakukannya seolah memenuhi keinginan pribadi. Jika hal ini diungkapkan dalam bahasa negatif maka puasa seperti ini seolah sekedar memenuhi hawa nafsu.

Dan karenanya pilihan tertinggi adalah berpuasa karena memang menyadari jika puasa itu merupakan karunia besar dari Allah SWT. Sebuah keniikmatan yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya selama sebulan itu.

Menyadari kenikmatan puasa menjadikan berpuasa tidak saja mudah dan ringan. Tapi dari itu akan dilakukan dengan penuh gembira dan nikmat. Detik demi detik akan berlalu dengan kelezatan menjalankannya.

Ternyata memang syukur itu adalah fondasi utama dalam melakukan uhudiyah kepada Allah SWT. Bahwa ibadah bukan sekedar kewajiban agama yang dutujukan untuk mengumpulkan pahala. Tapi memang sebuah ekspresi iman untuk mengakui semua karunia nikmat Allah dalam hidup.

Dan ini pula rahasianya jawaban Rasulullah ketika ditanya oleh isterinya yang terkagum dengan sholat malam dan seluruh ibadahnya, lalu bertanya: “kenapa engkau melakukan semua ini ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Tidakkah saya seharusnya menjadi hamba yang mampu bersyukur (kepada Allah)?”.

Semoga kita semua mampu mencapai tingkatan kesyukuran dalam menjalankan Ibadan puasa ini. Ringan, senang, tenang, dan merasakan lazzah ubudiyah (kelezatan ibadah) kepada Allah SWT.
Amin!


P E R E M P U A N

Kali ini saya ingin menulis tentang perempuan. Rasanya tak ada habisnya jika kita membicarakan tentang perempuan.

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻛَﺎﻟْﻘَﻬْﻮَﺓِ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻫْﻤَﻠْﺘَﻬَﺎ ﺃَﺻْﺒَﺤَﺖْ ﺑَﺎﺭِﺩَﺓً، ﺣَﺘَّﻰ ﻓِﻲْ ﻣَﺸَﺎﻋِﺮِﻫَﺎ

"Perempuan itu seperti Kopi, jika Engkau Abaikan, ia menjadi Dingin, hilang cita Rasanya"

ﻋِﻨْﺪَﻣَﺎ ﺗَﺼْﻤُﺖُ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﺃَﻣَﺎﻡَ ﻣَﻦْ ﺗُﺤِﺐُّ، ﺗَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟْﻜَﻠِﻤَﺎﺕُ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﻴْﺌَﺔِ ﺩُﻣُﻮْﻉٍ

"Saat Perempuan diam di depan orang yang ia Cintai, maka muncullah banyak kata dalam bentuk air mata"

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒِﺪَﺍﻳَﺔِ ﺗَﺨَﺎﻑُ ﺃَﻥْ ﺗَﻘْﺘَﺮِﺏَ ﻣِﻨْﻚَ، ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﻬَﺎﻳَﺔِ ﺗَﺒْﻜِﻲْ ﺣِﻴْﻦَ ﺗَﺒْﺘَﻌِﺪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ، ﻗَﻠِﻴْﻞٌ ﻣَﻦْ ﻳَﻔْﻬَﻤُﻬَﺎ

"Perempuan itu, pada mulanya takut untuk mendekatimu, namun pada akhirnya, ia menangis saat engkau menjauh darinya. Sedikit sekali orang yang memahaminya"

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻟَﺎ ﺗُﺮِﻳْﺪَ ﻣِﻨْﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﺤِﻴْﻞَ، ﻫِﻲَ ﻓَﻘَﻂْ ﺗُﺮِﻳْﺪُﻙَ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ ﻣِﺜْﻞَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺘَﻤَﻨَّﺎﻩُ ﺃَﻧْﺖَ ﻟِﺸَﻘِﻴْﻘَﺘِﻚَ

"Perempuan itu tidak menginginkan kemustahilan darimu, dia hanya menginginkan agar engkau seperti Lelaki yang engkau bayangkan tentang saudari kandungnya"

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺇِﻣَّﺎ ﻛَﻴْﺪٌ ﻋَﻈِﻴْﻢٌ، ﺃَﻭْ ﺣُﺐٌّ ﻋَﻈِﻴْﻢٌ ! ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﻣَﻦْ ﻳُﺤَﺪِّﺩُ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ، ﻓَﺈِﻥْ ﻣَﻜَﺮْﺕَ ﺑِﻬَﺎ ﻣَﻜَﺮَﺕْ ﺑِﻚَ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺣْﺒَﺒْﺘَﻬَﺎ ﻋَﺸِﻘَﺘْﻚَ

"Perempuan itu tipu Daya Besar atau Cinta Agung, dan engkau lah yang menentukannya wahai lelaki,jika engkau membuat makar atasnya, diapun membuat makar kepadamu, dan jika engkau mencintainya, ia pun Kasmaran terhadapmu"

ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﺗُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﻫِﻲَ ﺗَﻐَﺎﺭُ، ﻟِﺬَﺍ ﺃَﻱُّ ﺃُﻧْﺜَﻰ ﺗَﺠُﻦُّ ﻏِﻴْﺮَﺓً، ﻫِﻲَ ﺗَﺠُﻦُّ ﺣُﺒًّﺎ

"Sesuai dengan tingkat Cintamu kepada perempuan, seperti itulah ia Cemburu, karenanya, apa saja yang membuat perempuan menjadi gila karena Cemburu, itu juga yang membuatnya gila karena Cinta"

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺗُﺪَﺍﻭِﻱْ ﻭَﻫِﻲَ ﻣَﺤْﻤُﻮْﻣَﺔٌ، ﻭَﺗُﻮَﺍﺳِﻲْ ﻭَﻫِﻲَ ﻣَﻬْﻤُﻮْﻣَﺔٌ، ﻭَﺗَﺴْﻬَﺮُ ﻭَﻫِﻲَ ﻣُﺘْﻌَﺒَﺔٌ، ﻭَﺗَﺤْﺰَﻥُ ﻣَﻊَ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﺮِﻑُ

*Perempuan itu Mengobati, padahal dia sedang Demam, Membantu, padahal dia susah, Begadang, padahal dia lelah, dan..berduka terhadap seseorang yang tidak dikenalnya.*

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺗُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﺗُﻌَﺎﻣَﻞَ ﻛَﻄِﻔْﻠَﺔٍ ﺩَﺍﺋِﻤﺎً ﻣَﻬْﻤَﺎ ﻛَﺒُﺮَﺕْ

"Perempuan itu selalu ingin diperlakukan seperti Bocah Kecil, betapapun ia Menua"

ﻟَﺎ ﺗَﻄْﺮُﻕْ ﺑَﺎﺏَ ﻗَﻠْﺐِ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ، ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﻟَﺎ ﺗَﺤْﻤِﻞُ ﻣَﻌَﻚَ ﺣَﻘَﺎﺋِﺐَ ﺍﻟِﺎﻫْﺘِﻤَﺎﻡِ

"Jangan berani-berani mengetuk pintu Hati Perempuan jika engkau tidak membawa Berkoper-koper Perhatian"

ﻋِﻨْﺪَﻣَﺎ ﺗَﻐَﺎﺭُ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺍُﺭْﺳُﻢْ ﻗُﺒْﻠَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺪَﻳْﻬَﺎ، ﺩَﻋْﻬَﺎ ﺗَﺸْﻌُﺮُ ﺑِﺄَﻧَّﻬﺎ ﻧِﻌْﻤَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﺪَﻳْﻚَ

"Saat perempuan Cemburu, buatlah lukisan ciumanmu pada kedua tangannya, biarkan dia merasakan bahwa dia merupakan kenikmatan Allah Ta'aala yang sangat Besar Bagimu"

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﺍَﻟْﻬَﺎﺩِﺋَﺔُ، ﺍَﻟﻨَّﺎﻋِﻤَﺔُ، ﺃﻛْﺜَﺮُ ﺿَﺠِﻴْﺠًﺎ ﺑِﻘَﻠْﺐِ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ

"Perempuan, yang tenang, nan lembut, ternyata pembuat kebisingan terbesar pada hati lelaki"

ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻭَﺇِﻥْ ﻗَﺴَﺖْ؛ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﺨْﻠُﻮْ ﻣِﻦْ ﻣَﺸَﺎﻋِﺮِ ﺍﻟْﻌَﻄْﻒِ، ﻭَﺍﻟﺮَّﺃْﻓَﺔِ

"Perempuan itu, meskipun Keras Hati, sebenarnya tidak pernah kosong dari rasa Simpati dan Kasih Sayang"

ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺟُﻨُﻮْﻥَ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﻭَﻏِﻴْﺮَﺗَﻬَﺎ، ﺇِﻟَّﺎ ﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﺣَﺒَّﻬَﺎ ﺑِﺼِﺪْﻕٍ

"Tidak ada yang mampu menanggung kegilaan perempuan dan kecemburuannya, kecuali Lelaki yang mencintainya dengan Sebenarnya"

ﻟَﻴْﺲَ ﻋﻴَﺒﺎً ﺃﻥَ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻢَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺐِ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻳَﺠْﻌَﻠُﻪُ ﺃﻛَﺜﺮَ ﺇِﻧْﺴَﺎﻧِﻴَّﺔً ﻭَﺭِﻗَّﺔً

"Bukan suatu aib jika Lelaki mau belajar dari hati perempuan sesuatu yang menjadikannya semakin manusiawi dan semakin lembut"

ﺍَﻟْﺄﻧﺜﻰْ : ﺗَﺨﺸﻰْ ﺍﻟﺨﻴﺎﻧْﺔ ، ﻭَﺍﻟﻔﻘﺪﺍﻥْ ، ﻭَﺍﻟﻐﻴﺎﺏْ ، ﻭﻻ ﺗﺴَﺘﻄﻴﻊ ﺑﺴﻬﻮﻟﺔ ﻧﺴﻴﺎﻥْ ﻏﺎﺋﺐْ ﺃﺣَﺒﺘﻪ ، ﺗﻈﻞ ﺗﺮﺍﻗِﺒﻪ ﻣﻦْ ﺑﻌﺪ

"Perempuan itu takut dikhianati, takut kehilangan, takut tiada, dan tidak mudah melupakan seorang yang tiada yang dicintainya, ia terus menerus mengawasinya dari jauh"

ﻟﻸﻧﺜﻰ : ﺃﻥ ﺗﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼً ﺑﻼ ﺃﺏ ، ﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﺃﻥ ﻳﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼً ﺑﻼ ﺃﻣﻬﻨﺎ ﺭﻭﻋﻪ ﺍﻷﻧﺜﻰ

"Mungkin perempuan mengasuh anak tanpa seorang Ayah, tetapi,,, tidak mungkin Lelaki mengasuh anak Tanpa ibu. Di sinilah terletak keindahan perempuan"

ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﺭﺟُﻞ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﺍﻣﺮﺃﺓ

"Jikalau kamu benar-benar Lelaki, pasti punya Perempuan"

ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﺫﻛَﺮ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﺃﻧﺜﻰ

"Jikalau engkau Jantan, pasti punya Betina"

ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﻣﻠِﻚ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﺃﻣﻴﺮﺓ

"Kapan engkau menjadi Raja, pasti ada Ratu"

ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﻋﺎﺷِﻖ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﻣﺘﻴﻤﺔ

"Kapan engkau Kasmaran, pasti perempuan itu seperti seorang yang kehilangan Anak"

ﻓﻼ ﺗﻜُﻦ ' ﻻﺷﻲﺀ ' ﻭﺗُﺮﻳﺪﻫﺂ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ‏« ﻛﻞ ﺷﻲﺀ

"Jangan sampai engkau tanpa apa-apa sementara engkau menginginkan perempuan segala-galanya"

ﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗُﻨﻔﺦ ﻓﻴﻚ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺑﻄﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ

"Ingatlah, saat Ruh ditiupkan kepadamu, Engkau berada di Rahim Perempuan"

ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﺒﻜﻲ، ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺣﻀﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ

"Saat Engkau menangis, Engkau ada di pangkuan perempuan"

ﻭﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﻌﺸﻖ، ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻣﺮﺃﺓ

"Saat Engkau Kasmaran, Engkau ada di Hati perempuan"

Karenanya, Perlakukan Perempuan dengan penuh Kelembutan. Perempuan itu dicipta sebagai Amanah, dia dicipta bukan untuk dihinakan. 

Wednesday, May 16, 2018

Guru Sering Mempermudah Nilai, Ingat Akibat Fatal Ini!

Renungan untuk para Guru jaman now 😆

“Jangan kuliah di Jerman. Pilih negara lain. Kecuali kamu siap dengan standar yang ketat”.

Itulah kalimat seorang murid yang kutemui bulan lalu, setelah sekian lama dia lulus dari MTsN tempatku mengajar. Kini, dia kuliah di Jerman. Terlepas dari apakah mayoritas lembaga pendidikan di Jerman menerapkan standar yang ketat atau tidak, saya ingin belajar dari pengalaman muridku tersebut.

Mempermudah anak mendapatkan nilai bagus sama kurang baiknya dengan mempersulit nilai. Keduanya memiliki manipulasi. Mempermudah nilai memiliki risiko yang sangat tidak baik sementara mempersulit nilai menimbulkan tekanan yang bisa mengakibatkan stres.

Jika anda seorang guru dan sering melakukan hal-hal berikut, bisa jadi anda sedang ingin membahagiakan peserta didik dengan mempermudah nilai.

Sering memberikan nilai tambah agar naik kelas.
Sering membantu peserta didik dalam menjawab soal ujian.
Mengeluarkan soal yang sama persis dengan soal yang pernah anda uji dan bahas.
Memberi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) padahal anak tersebut tidak layak.
Berpikir bahwa anak akan bisa sendiri pada saatnya, lalu mengobral nilai.
Dan seterusnya ....

Memang, nilai di sekolah tidak menjadi ukuran kesuksesan seseorang kelak. Bukan ini yang kita persoalkan. Ada efek pembentukan karakter jika kita mempermudah nilai tanpa memperbaiki proses belajar.

Jangan berpikir bahwa menurunkan standar mampu memberikan pengalaman berprestasi kepada peserta didik dan menaikkan harga diri mereka. Menurunkan standar justru akan memperburuk proses belajar mengajar yang diterima anak. Mereka akan terdidik dengan cara yang buruk. Di samping itu, menaikkan standar tanpa memperbaiki proses dan tanpa memberikan cara-cara untuk mencapainya adalah awal mula malapetaka.

Mulai sekarang, mari kita tetapkan standar yang ingin kita capai. Kemudian, kita perbaiki proses belajar dengan menciptakan pembelajaran yang hubungan antara guru dan peserta didiknya tercipta saling percaya dan bukan saling menghakimi.

Seringkali seperti kata Carol S. Dweck, jika siswa tidak bermain sesuai irama, itu karena mereka belum mempelajari caranya. Cara mengoptimalkan hasil belajar bukanlah dengan cara menurunkan standar, melainkan memperbaiki hubungan antara guru dan murid dan memperbaiki proses belajar.

Kalau kita tidak mau memperbaiki diri, maka inilah akibat fatal yang akan terjadi.

1. Merasa berhak mendapatkan tugas mudah (lihat efeknya mulai dari SD/MI hingga dunia kerja!)

Anak yang terlatih dengan bantuan kemudahan, maka akan terus menggantungkan dirinya dengan bantuan tersebut. Dia akan terus berfikir bahwa belajar tidak perlu rajin. Toh, nanti juga bisa mendapatkan nilai dan naik kelas juga.

Efek bagi murid
Anak bukannya tertantang ketika mendapat masalah, melainkan mengeluh dan menyalahkan pihak lain.  Baginya, seharusnya guru memberikan soal yang lebih mudah. Akhirnya, anak-anak sudah merasa berhak mendapatkan tugas mudah. Maka jangan heran jika masih banyak yang mengidolakan “jam kosong” di sekolah, mengidolakan guru yang memperbolehkan apa saja dan tetap memberikan nilai bagus.

Ketika tugas mudah dianggap hak, maka anak akan terus menawar dan menuntut untuk mendapatkan kemudahan. Bahkan di dunia kerja, ditemukan fakta bahwa mayoritas usia kerja tidak menyukai pekerjaannya dan tetap bertahan. Bisa jadi, karena mereka berpikir “yang penting tidak terlalu capek dan tetap mendapatkan bayaran.”
 
Efek bagi guru
Masih ada saja guru yang tidak sadar telah menurunkan standar belajar beserta hasil belajar dalam bentuk nilai. Kadang beralasan bahwa anak-anaknya sulit diajak belajar, susah konsentrasi, lambat, dan malas, padahal kesabaran guru yang berkurang atau kreatifitasnya yang minim. Bukan peserta didiknya yang salah.

Ada juga yang melepas tanggung jawab dengan cara memberikan nilai bagus meskipun anak-anak tidak paham, tidak memperhatikan, tidak mencoba, tidak mengalami, dan tidak belajar.

Maka yang terjadi adalah guru menyalahkan murid atau guru hanya melakukan tugasnya saja tanpa kepedulian terhadap tumbuh kembang anak.   

2. Hilangnya kerja keras dan suburnya “main aman”.

Seorang anak yang berpikir bisa mendapatkan sesuatu tanpa harus kerja keras, maka anak tersebut akan menerimanya sebagai kebenaran. Dia akan terus berpikir bahwa tidak ada yang perlu diperjuangkan mati-matian. Ini sungguh tidak baik.
Saat di sekolah, anak akan kehilangan gairah dan selalu biasa saja. Tidak menyelesaikan tugas, biasa saja. Tidak menguasai kemampuan tertentu, biasa saja. Sering absen sekolah, biasa saja. Dan seterusnya.

Kalau mayoritas generasi kita berpikir demikian, maka standar bangsa kita juga akan kesulitan untuk bisa naik dan bersaing dengan bangsa lain.

Lebih mengkhawatirkan lagi jika kemudian budaya yang berkembang adalah budaya “main aman ”. Banyak orang berpikir bahwa mereka hanya bertugas menyelesaikan tugas saja. Mereka tidak lagi berpikir tentang pengembangan diri, kemajuan, apalagi tentang kreativitas. Yang penting tidak di-PHK, tidak di-DO saat kuliah, tidak dipecat dan tidak kehilangan pekerjaan, maka “saya aman”.

Untuk kondisi saat ini, di dunia medsos, kita akan bisa melihat karakter ini dalam bentuk keengganan cek dan ricek, serta riset sederhana tentang sebuah berita. Yuk, mari berubah!


Sumber: www.sejutaguru.com

MENGAPA KURMA DI BENCI JIN DAN SETAN DAN MENGAPA NABI SAW MEMAKANNYA DALAM HITUNGAN GANJIL

INI JAWABAN NYA...

Mengapa kurma dibenci jin dan setan?
Serta mengapa Nabi SAW memerintahkan kita, memakan dalam hitungan ganjil 3, 5, 7, 9 atau 11 dan dimakan pada pagi hari?

Dan yang paling baik makan tujuh biji kurma. Baik dari segi Agama dan ilmiah penjelasan atas pertanyaan ini yaitu ternyata kurma membuahkan daya perlindungan tubuh manusia dan membuat perisai dan pelindung untuk tubuh manusia.

Amir bin Saad dari ayahnya – berkata: Rasulullah, sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Lakukanlah ikhtiar perlindungan dari sihir dengan memakan 7 biji kurma.
Penelitian sudah tunjukkan kalau buah kurma memiliki manfaat utama.

1. Kurangi tingkat kolesterol dalam darah dan mencegah kesumbatan disaluran darah.

2. Mencegah cancer usus besar serta mencegah penyakit bawasir dan kurangi bentuk batu kepahitan dan membantu tahap kehamilan serta waktu bersalin, lantaran mengandung serat serta makanan yang baik pencernaan dan gula.

3. Mencegah kerusakan gigi karena mengandung fluorine.

4. Mencegah racun karena mengandung natrium, gallium dan vitamin C.

5. Penyembuhan kekurangan darah merah karena mengandung zat besi, tembaga, vitamin B-2.

6. Obat untuk penyakit lemah tulang karena mengandung kalsium, fosfor, vitamin A.

7. Penyembuhan untuk kehilangan selera makan dan kurangnya fokus karena mengandung gallium.

8. Untuk pengobatan kekurangan umum dan jantung berdebar karena mengandung magnesium, tembaga.

9. Obat cancer sendi dan otak karena mengandung boron.

10. Anti-cancer karena mengandung selenium.

11. Pengobatan disfungsi ereksi karena mengandung boron, vitamin A.

12. Perawatan untuk kulit kering dan penyakit cornea mata kering serta kebutaan malam karena mengandung vitamin A.

13. Obat untuk penyakit saluran pencernaan saraf karena mengandung vitamin B1.

14. Perawatan untuk rambut gugur dan stres mata serta selaput lendir rongga mulut serta inflamasi bibir karena mengandung vitamin B-2.

15. Perawatan inflamasi kulit karena mengandung vitamin niacin.

16. Obat untuk penyakit kudis, melemahkan keseluruhan tubuh dan jantung berdebar, sesak napas dan kecot pembuluh darah serta timbulnya bintik-bintik merah pada kulit serta kekurangan dalam tulang dan gigi, karena mengandung Vitamin C, atau ascorbic acid 2 E

17. Pengobatan keasaman diperut karena mengandung klorin, natrium dan gallium.

18. Pengobatan penyakit gusi dan kekurangan saluran darah capillary, kekurangan kekuatan otot dan tulang karena mengandung vitamin C.



Semoga bermanfaat. .. ..

Pencuri Bulan Ramadhan

Awas Pencuri Bulan Ramadhan‼

🐾  TV
Ini merupakan pencuri yang berbahaya, yang bisa merusak puasa orang-orang dan mengurangi pahala, seperti film sinetron dan iklan murahan.

🐾 Pasar
Ini juga merupakan pencuri spesial dalam menghabiskan uang dan waktu tanpa batas. Oleh karena itu tentukan belanjaanmu begitu pergi ke pasar.

🐾 Begadang
Pencuri yang mengambil waktu yang paling berharga. Pencuri yang mengambil sholat tahajud dari seorang hamba di sepertiga malam terakhir, dan mencuri kesempatan untuk istighfar serta taubat.

🐾 Dapur
Pencuri yang banyak mengambil waktu yang panjang untuk membuat beragam jenis masakan, berupa makanan dan minuman. Hampir-hampir semuanya tidaklah lewat di mulut, kecuali sejenak saja.

🐾 Handphone
Sebagian orang hanya sekedar menjawab panggilan masuk. Bisa diserang dengan dosa berupa ghibah, namimah, dusta, memuji diri atau orang lain, membeberkan rahasia, berdebat tanpa ilmu, ikut campur urusan orang, dan sebagainya dari kesalahan-kesalaham mulut yang banyak yang juga merupakan majlis yang kosong dari dzikir.

🐾 Kikir
Sedekah akan melindungimu dari neraka, dan sebaik-baik sedekah adalah di bulan Ramadhon; maka bersedekahlah secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.

🐾 Majelis yang kosong dari mengingat Alloh
Pencuri ini adalah yang mempersiapkan bagimu penyesalan di hari kiamat. Nabi shallaalhu alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum bermajelis, tidak mengingat Alloh dan tidak juga bersholawat kepada Nabi mereka kecuali mereka meninggalkan penyesalan. Bila Alloh mau maka Allah akan menyiksa mereka, atau Alloh berkehendak mengampuninya."

Adapun pencuri besar adalah FACEBOOK atau WHATSAPP, BBM, TWITTER  (dan seluruh Media Sosial), apabila tidak digunakan dengan benar dalam kebaikan dalam menyambut tamu yang berharga ini (Ramadhon).

Aku wasiatkan diriku dari kelalaian untuk bersiap siap menyambut bulan mulia ini; kalaulah Anda mendapatinya pada tahun ini, maka belum tentu Anda dapatkan pada tahun yg akan datang.

Semoga kita bisa ketemu bulan Romadhon, menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin.


SUKA CITA RAMADHAN


Diriwayatkan dari Salman Al-Farisi RA, Bahwasannya Rasul SAW memberikan ceramah kepada para sahabat di akhir bulan Sya’ban. Beliau Bersabda :

يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر مبارك ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، وقيام ليله تطوعا ، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، ومن أدى فريضة فيه كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، وهو شهر الصبر ، والصبر ثوابه الجنة ، وشهر المواساة ، وشهر يزاد في رزق المؤمن ، من فطر فيه صائما كان له مغفرة لذنوبه ، وعتق رقبته من النار ، وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شيء 

“Wahai manusia, sungguh kalian dinaungi oleh suatu bulan yang agung lagi penuh berkah, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasaNya suatu kewajiban dan qiyam (sholat) pada malam harinya suatu tahawwu’ (ibadah sunnah). Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan yang lain. Dan barang siapa yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan menolong sesama dan bulan dimana Allah menambah rizki para mukmin di dalamnya. Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi pengam-punan atas dosa-dosanya, pembebasan dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu.” [HR Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman]

Dalam lanjutan hadits di atas, Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa.” Rasulullah Saw pun menjawab, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sebutir korma sekalipun atau sekedar seteguk air atau sehisap susu. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Barang siapa yang memberi keringanan kepada orang yang dikuasainya (karyawannya), niscaya Allah mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka.

Wallahu a'lam.