This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laman

Thursday, December 5, 2019

Simposium Nasional GTK Madrasah Kemenag RI 2019

Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menggelar Simposium Nasional (Simnas) Guru dan Tenaga Kependidikan (Tendik) Madrasah. Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan Hari Guru Nasional. Jumlah pendaftar dalam Simnas GM ini sekitar 1200 pendaftar, namun makalah yang terdaftar sekitar 532 makalah. Dari 532 makalah ini kemudian diseleksi, 20 makalah terbaik akan tampil menjadi pemakalah Simnas GM, sedangkan 150 makalah terbaik selanjutnya menjadi peserta aktif dan artikelnya terpilih untuk diterbitkan di jurnal Sinta 3. Direktur GTK Madrasah, Bapak Suyitno mengatakan bahwa simposium ini digelar untuk mewadahi ide, gagasan, dan kreatifitas guru terkait bidang pendidikan. sebagai tambahan, kegiatan Simnas ini merupakan kegiatan GTK pertama yang full online, tidak berisik, dan paperless. Seleksi karya tulis hingga nanti pembagian piagam dan sertifikat akan dilakukan secara online. Berikut ringkasan kegiatan Simposium Nasional Guru Madrasah.




Tema Kegiatan             : Guru Madrasah yang Profesional dan Moderat di Era Disrupsi
Tempat Kegiatan          : Harris Hotel and Convention Surabaya
Waktu Kegiatan           : 2 - 4 Desember 2019

A. Pembukaan
1.      Sambutan Kakanwil Kemenag Jawa Timur (diwakili oleh Kabid Pendidikan Madrasah Jatim)
Dalam sambutannya beliau menyampaikan kekuatan yang perlu dipersiapkan peserta didik antara lain: a) kekuatan fisik, b) kekuatan mental, c) kekuatan ilmu.
Kunci guru profesional adalah: a) cerdas, mampu memaknai peristiwa yang ada di lingkungan, b) mau belajar terus menerus, c) sabar dalam mencapai sesuatu, d) rela berkorban, e) tulus mendidik.

     B. Sambutan direktur GTK (Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag)
a)      Kegiatan ini adalah kegiatan yang pertama di direktorat GTK yang berbasis brainstorming dan digitalisasi.
b)      Ada 4 hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi Madrasah Digital yaitu a) sistem PPDB digital, b) administrasi digital, c) pembelajaran daring / e-learning, d) penilaian digital
c)      Pembelajaran terbaru adalah pembelajaran yang berbasis internet.



     C. DISKUSI PANEL
1.  PANELIS 1 : Mark Heyward, Ph.D, program directur Inovasi Pembelajaran.
Paparan Materi:
a)      Trend Perkembangan Madrasah: Dalam kurun 5 tahun terakhir, jumlah madrasah dan jumlah siswa madrasah mengalami kenaikan.
b)      How to improve the professional quality of teacher:
1.      Recruitmen guru terbaik
2.      Teacher education
3.      Teacher sertification
4.      Profesional development
5.      Coaching
6.      Career path
c)      Bagaimana guru belajar?
a.       Guru belajar bersama teman se profesi
b.      KKG dilakukan secara rutin
c.       Pengembangan diri secara mandiri
d.      Pembelajaran aktif berbasis kelompok
e.       Lingkungan belajar aman dan nyaman
f.        Tujuan jelas dan bisa dicapai
d)      Inovasi harus dilakukan sebab: hasil PISA rendah. Inovasi berfokus pada: Literasi, numerasi, inklus sosial.



    D. PANELIS 2: Bahrul Hayat, Ph.D
a)      Guru berasal dari Bahasa Sansekerta. Gu artinya bayangan, Ru artinya orang. Guru adalah orang yang bertugas membuyarkan bayangan / kegelapan pikiran dan hati siswa.
b)      11 pesan menghadapi era disrupsi
1.      Ubah pola pikir, fix mindset menjadi growth mindset
2.      Comfort zone ke learning zone
3.      Lakukan self directed continous professional development
4.      Gunakan multiple mode of learning and resources
5.      Kembangakan collaborative learning
6.      Go global
7.      Bangun dan aktif dalam organisasi atau asosiasi
8.      Go mobile
9.      Keep learning
10.  Tanamkan kepada anak sikap moderasi, menghormati, dan bekerja sama
11.  Jadilah motivator anak



Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dari 20 pemakalah terpilih yang dibagi menjadi 3 kelas.

     C. PENUTUPAN
Kegiatan ini ditutup oleh Dirjen Pendidikan Islam, Bapak Kamaruddin Amin.

Guru Madrasah harus memiliki kemampuan berfikir kritis agar apa yang diajarkan tidak hanya bersifat informatif. Sehingga selain mengerti pelajaran, siswa juga mengerti kemampuan critical thinking. 




Monday, December 2, 2019

GTK MTsN 5 Jombang Menjadi Finalis Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran Guru Madrasah Tahun 2019 di Surabaya

Direktorat GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Madrasah dan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia mengadakan lomba penulisan artikel bagi guru madrasah seluruh Indonesia dengan tema Guru Madrasah yang Profesiaonal dan Moderat di Era Disrupsi.

Sekitar 1000 lebih guru madrasah ikut berpartispasi menjadi peserta dalam perlombaan tersebut, sekitar 500 peserta yang mengirimkan artikel, dan 150 peserta dengan artikel terbaik akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran Guru Madrasah Tahun 2019 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Desember 2019 bertempat di Harris Hotel & Conventions Gubeng, Surabaya.

Ni'matuz Zahroh (biasa dikenal dengan panggilan Bu Anik), salah satu guru MTsN 5 Jombang Jawa Timur yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris ikut berpartsipasi dalam perlombaan tersebut dan berhasil masuk dalam nominasi 150 besar dengan artikel terbaik.

Dalam artikelnya, beliau membahas tentang budaya literasi terutama tentang mudahnya menulis bagi siswa (cerita pengalaman siswa) dengan menggunakan metode Back and Draw Activity. Kunci keberhasilan beliau dalam mengikuti perlombaan tersebut adalah banyak membaca dan mempelajari situasi dan kondisi yang sedang booming di era disrupsi revolusi industri 4.0.

Opening Ceremony Simposium Nasional GTK Madrasah Kemenag RI di Surabaya, di hadiri oleh Direktur Jenderal.Pendidikan Islam Kemenag RI, Bapak Prof. Dr. Suyitno, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menghimbau kepada semua guru-guru Madrasah untuk dapatnya melaksanakan 4 rukun, antara lain:

1. Madrasah saat ini harus berbasis digital. Semua sistem hendaknya berbasis digital, mulai dari penerimaan siswa baru, proses belajar mengajar dengan siswa di kelas, proses penilaian, dan lainnya.

2. Admimistrasi bisa di kemas secara praktis, sistematis dan akurat secara digital. Jadi diharapkan sedikit kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan dan ketidakjujuran baik untuk guru maupun siswa.

3. E-learning. Diharapkan guru-guru tidak gaptek (gagap teknologi). Banyak sekali pembelajaran online yang dengan mudah bisa di akses oleh siswa. Pelatihan-pelatihan saat ini banyak yang dikemas secara online (Daring), jadi Madrasah diharapkan bisa memfasilitasi para guru agar lebih siap menghadapi revolusi industri 4.0

4. Learning by doing. Interaksi edukatif selayaknya dibangun guru berdasarkan penerapan aktivitas siswa, yaitu belajar sambil melakukan (Learning by Doing). Melakukan aktivitas atau bekerja adalah bentuk pernyataan dari siswa bahwa pada hakekatnya belajar adalah perubahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas atau bekerja. Dengan belajar secara langsung, siswa akan lebih aktif, kreatif dan  lebih mudah bereksplorasi ilmu-ilmu yang mereka pelajari.

Era disrupsi yang dipenuhi kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, adalah sebuah keniscayaan bahwa guru harus menguasai teknologi untuk kemudian digunakan sebagai media pendukung dalam kegiatan pembelajaran. 

Kepada para guru-guru Madrasah yang hebat, jangan pernah puas dengan ilmu yang anda miliki. Anak-anak milenial saat ini banyak yang terdegradasi, meniadakan guru. Karena mereka lebih percaya belajar dengan Aplikasi-aplikasi online, seperti RuangGuru, dll. Guru harus bisa introspeksi diri, agar siswa-siswa tidak memunafikkan eksistensi guru.

Semangat menjadi guru Madrasah yang profesional dan moderat di era disrupsi.


Surabaya, 3 Desember 2019
Anik Zahra
MTsN 5 Jombang