This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laman

Friday, February 21, 2014

Pokja Kompos Sekolah Adiwiyata MTsN Tambakberas Jombang


PROGRAM KOMPOSTING
MTs Negeri Tambakberas Jombang 2013

A.      Latar Belakang
Sampah merupakan permasalahan, bukan hanya bagi kota-kota besar di Indonesia tetapi juga di kota-kota besar di dunia. Sehingga masalah penanganan sampah menjadi sangat penting, agar sampah tidak menggunung karena timbunan dan menyebabkan banjir, longsor, dan lain-lain. Apabila dilakukan pengolahan yang tepat terhadap sampah itu, maka akan menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bahkan bernilai jual tinggi.
Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya di kelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengolahan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radio aktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
Sampah dilingkungan MTsN Tambakberas cenderung terbagi dalam sampah organik berupa daun-daun, rumput, atau sisa tanaman dan sampah anorganik yang terbagi dalam sampah kertas dan sampah plastik pembungkus makanan atau minuman. Sedangkan sampah yang tergolong B3 dari lingkungan sekolah dapat berupa baterai bekas, botol-botol atau siring bekas tinta printer, dan botol-botol bekas laboratorium.

B.       Proses Pengomposan
              Tahapan pengolahan daun menjadi pupuk kompos :
1.        Mengumpulkan daun yang ada di sekitar halaman.
2.        Membuat bak atau kolam mini untuk tempat daun yang akan dijadikan kompos.
3.        Menyiram daun-daun yang sudah di letakkan dalam bak mini setiap hari selama 40 hari sambil dibolak balik memakai cangkul, agar cepat membusuk.
4.        Jika sudah membusuk, menghentikan siraman air.
5.        Memindahkan daun yang sudah membusuk ke tempat lain untuk didinginkan.
6.        Menghaluskan daun dengan menggunakan alat penghancur daun, dan siap untuk di kemas.
7.        Kompos siap untuk di gunakan.

              Cara pembuatan kompos :
                            Pertama, menyiapkan sebidang tanah yang berukuran 4 x 2 meter, yang mana bagian bawah di beri lapisan tanah setebal 20 cm. Kemudian menyiapkan bahan-bahan komposnya yaitu sampah-sampah dari tumbuhan, daun-daunan, atau sayur-sayuran yang di cacah pendek-pendek, kemudian masukkan kedalam bak yang sudah disiapkan. Tumpukan sampah ini cukup 1,5 meter tingginya. Tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu didalam tumpukan sampah tersebut, bila terlalu tinggi suhu didasar akan sangat panas, sebaliknya jika terlalu rendah panas didalam tumpukan sampah tersebut akan cepat menghilang, sehingga proses pemasakan kompos akan memakan waktu yang sangat lama.
                            Tumpukan sampah tidak boleh terlalu dipadatkan, bagian atasnya usahakan cembung di tengah dengan tujuan bila turun hujan tidak sampai tergenang air. Tetapi apabila tidak ada hujan harus dijaga kelembapannya dengan cara menyiramnya dengan air agar matangnya kompos bisa serempak.
                            Setelah enam hari, kompos harus dibalikkan. Dengan cara pindahkan kompos tersebut ke tempat yang sudah disediakan di sebelahnya. Dengan cara demikian maka tumpukan yang tadinya diatas akan berada di bawah, hal ini akan dilakukan sebanyak enam kali setiap enam hari sekali.

              Ciri – ciri kompos yang sudah jadi
                        Ciri – ciri kompos yang sudah jadi yaitu bentuk, bau dan warnanya sudah mirip dengan tanah, hitam kecoklatan, bila diremas terasa rapuh, suhunya sekitar 35 C. Bila sudah memenuhi cirri - ciri tersebut berarti kompos yang sudah di buat telah jadi dan tumpukan kompos siap dibongkar.
                        Sebelum kompos itu digunakan. Kompos harus diangin-anginkan  terlebih dahulu untuk menurunkan kadar airnya hingga tinggal 15% dengan cara hamparkan di lantai atau karung alas yang lebar kemudian dibolak balik seperti menjemur padi. Bila sudah selesai siap untuk dikemas atau digunakan sendiri sebagai media tanam.

              Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kompos :
1.             Bahan warna hijau, maksudnya bahan yang banyak mengandung  nitrogen, hijauan dapat diperoleh dari daun-daunan, rumput dari halaman dan lain sebagainya.
2.             Bahan warna coklat. Maksudnya bahan yang mengandung carbon yang biasanya berwarna coklat misalnya sekam, jerami, gergajian kayu, daun kering, potongan kertas dan kardus.
3.             Kelembapan
4.             Udara

C.       Peta Konsep Pembuatan Kompos sederhana 
 a. Pemilahan sampah organic dan anorganic.
             b. Sampah organic dari  siswa seperti daun, ranting, rumput di kumpulkakan.
 c. Sampah organic di potong potong lalu dimasukkan dalam  bak penampungan dan disiram dengan air/      air leri.
 d. Kompos di diamkan membusuk tiap  6 hari di bolak balik lagi.
 e. Terbentuklah kompos seperti tanah berwarna kecoklatan.
 f. Pendistribusian kompos di lingkungan Madrasah atau pengepakan.


D.       Rencana Program Kegiatan POKJA Komposting

No
Program Komposting
Kegiatan
1
Harian

Memilah sampah
2
Mingguan
Mengaduk sampah yang ada di dalam komposter
3
Bulanan

Pembuatan kompos baru
4
Tahunan

Tutup saldo


No
Uraian program
Maksud dan tujuan
Realisasi
1
Pembentukan tim pokja
Membentuk kader pokja kompos

26/01/2013
2
Merencanakan program pokja
Menyusun program kegiatan pokja composting
27/01/2013
3
Membuat tempat composting
Menyiapkan lokasi composting

30/01/2013
4
Pengumpulan sampah organic dari siswa
Mengolah sampah organic dari siswa

31/01/2013
5
Proses composting
-                      Pembuatan kompos I
(Membusukkan sampah organic menjadi kompos).

Pembuatan kompos II (dengan menggunakan fermentasi EM4)

25/02/2013




30/03/2013

6
Pendistribusian hasil komposting
Pengepakan  (I)

Pengepakan (II)
28/03/2013

14/04/2013
7
Pendistribusian hasil komposting
Pengepresan dan pendistribusian kompos di lingkungan Madrasah
15/05/2013

E.       Jadwal Piket Kader Pokja Komposting

No
Hari
Nama Kader
Putra
Putri
1
Sabtu
Selasa
Ady Guntur
M. Rosyid Irfan A.
A. Dimas Aditya S
A. Chomaidi Alwi
Eka Yuni Diana 
Idha Dwi F. 
Fatihatul Fauziyah 
Uci Erika V. 

2
Ahad
Rabu
Akbar Arry S.
Fajar Haqiqi.
M. Syamsul H
A. Fawaid Zuhri
Dewi Citra 
Nur laily Azizah 
Mia Milania
Naili Nabila mujib

3
Senin
Kamis
M. Khoirul Hidayat
M. Yunus Romadhona
Nifan Mas C.

Sofiyatul Lailiyah 
Siti Nur Khofifah 
Aida Luthfiana 
Warda Firdausi A 
Salma Aisya S 

F.        Tugas Piket Kader Pokja Kompos
1.      Mengontrol kompos pendam di depan masing-masing kelas.
2.      Mengaduk kompos di rumah komposting.
3.      Mengontrol ‘lubang barakah’.


Demikian sedikit yang bisa kami bagi tentang sekolah adiwiyata, khususnya pokja (kelompok kerja) kompos di MTsN Tambakberas. Pada bulan November 2013, MTsN lolos menjadi sekolah adiwiyata Nasional, dan sekarang menuju ke sekolah adiwiyata mandiri. Mohon doa restunya...


Sunday, February 16, 2014

KULLUKUM RO'IN


Ada pemimpin,
memimpin pimpinan.
Yang tak bisa dipimpin,
agar hidupnya terpimpin.

Kok kayak jeruk makan jeruk.
Tak tahu kalau dirinya itu jeruk.
Kayak cerita narcisus yang terbius.
Tak kenal kalau wajahnya membius.

Kamu kan udah jadi pemimpin,
kok rebutan kursi pimpinan.
Emang siapa yang mau kamu pimpin?
Apa keluargamu sudah bisa dipimpin,
Dirimu sendiri aja belum terpimpin.

Akal dan hati harus dipimpin.
Keduanya sukanya ngeselin.
Hati pinginnya yang dingin-dingin,
Akal khawatir kalau masuk angin.
Hati sukanya yang sedang in,
Akal takut gajinya tak nyukupin.
Hati maunya selalu diturutin,
Akal mikir resiko yang dihadepin.
Hati itu bisa menjadi tempat jin,
Akal memilih-memilah dengan rajin.
Keduanya yang harus terus dipimpin.

Akal dikendalikan hati,
Kebenaran akan mati.
Hati dikendalikan akal,
Kebenaran jadi dangkal.
Akal dan hati terkendali.
Ayat dan hadist kan ditaati.


********************

Ketika membaca puisi karya Kang Mas Adji tentang pemimpin diatas, terbersit dibenakku akan polemik yg sedang terjadi akhir-akhir ini. Betapa meresahkan, memusingkan, dan mendebarkan. Hanya bisa berdoa dan berharap, semoga bisa mendapatkan seorang pemimpin yang arif, bijaksana, sabar, wibawa, dan bisa menjadi suri tauladan buat semuanya. Amiinnn....

Ujian Nasional


Apalah artinya sebuah nama.
Nama UNAS, UAN, UN atau apa aja.
Ujian Nasional juga maknanya.
Yang diuji benar-benar seluruh bangsa.

Siswa diuji keilmuan dan ketrampilan.
Orang tua diuji sayang dan cintanya.
Guru-guru diuji kejujuran penilaian.
Kepala sekolah diuji reputasinya.
Pejabat terkait diuji sumpah jabatan.
Percetakan diuji persaingan bisnisnya.
Masyarakat diuji rasa kepedulian.
Kepala negara diuji kemandiriannya.
Dan semua nyaris tak lulus ujian nasional,
lantaran terbiasa dalam skenario drama.
Keluar dari skenario, kehilangan peran.

Inilah Ujian Nasional yang sesungguhnya.
Bila namanya diubah jadi fitnah nasional,
akan nampak fitnah yang sesungguhnya.
Inilah ujian / fitnah berskala nasional.
Dan hasil di atas kertas lulus semuanya.
Semua menepuk dada secara nasional,
kecuali beberapa saja yang tak suka sandiwara.
Ujian Nasional adalah fitnah nasional.
Kebetulan saja makna keduanya sama.


#edisi refleksi adanya UN dari tahun ke tahun.
(inspired from Kang Adji)

Thursday, February 13, 2014

ADJECTIVES WITH –ED AND –ING


·        Use Past Participle (adjectives end in –ed) to describe the emotion of a person.
1.   How do you feel? I’m confused.
2.   I’m not interested in writing.

·         Use Present Participle (adjectives end in –ing) to describe the thing or person that causes the emotion.
1.   What was the lesson like? It’s exciting.
2.   Some stories are interesting.

·         Some common –ed and –ing adjectives.
Bored - boring    
annoyed - annoying          
disappointed - disappointing
confused - confusing
Embarrassed - embarrassing
excited - exciting
interested - interesting 
frightened - frightening
Surprised - surprising
tired - tiring

Exercise:
Put the appropriate adjectives.
1. I have nothing to do. I feel _______, It’s really a _______ day. (bored/boring)
2. I am studying. That loud music is _______, I’m _______. (annoyed/annoying)
3. I’m not really ______ in playing the gamelan. I think playing the gamelan is not an _______ activity at all. (interested/interesting)
4. She gets ______. She can’t do the homework. Her mathematics homework is _______. (confused/confusing)
5. We were all _______ by the exhibition. It was really _______. (excited/exciting)
6. The children were very _______ last night after watching the _______ film. (frightened/frightening)
7. When I arrived at the party, I realized that I hadn’t worn my shoes. It was an _______ experience. I got _______. (embarrassed/embarrassing)
8. Sandra felt _______. The film was not as good as she had expected. It was _______. (disappointed/disappointing)
9. He is a _______ person. He always talks about the same things again and again. He never gets ______ talking about the same things. (bored/boring)
10. Alwi works in a restaurant as a waiter. He has to serve the customers from 8 a.m. to 4 p.m. Sometimes he thinks working as a waiter is _______. He always feels _______ after work. (tired/tiring)

Answer these questions using –ed or –ing adjectives.
1. What was the film like?
2. How did you feel when you saw your photo in the paper?
3. What was your mathematic lesson like?
4. Did you enjoy the film? No,
5. What was the football match like?
6. How did you feel when you met the president?
7. Did you enjoy the present?
8. I saw a __________ film last night. I was __________. (frighten)
9. He is a _______ person. I am ______ of him. (bore)

Wednesday, February 5, 2014

TEACHING LISTENING & SPEAKING (Part 1)


Teaching Listening and Speaking - Introduction –

(One day, one of my students asked me, “Do you like to eat snakes?” And I was like sorry but what? snakes? and she was like yeah snakes! As I was kind of surprised by this question and was going to say “Well, not really, but then her friends helped her with the pronunciation. Actually what she meant was if I like to eat snacks.:)

What is the first question we ask people to check their foreign language skills? “Do you speak English? for example. Of course, we do not mean to exclude comprehension when we say that, but when we think of foreign language learning, we first think of speaking.
When you ask your ESL students what they mostly would like to study, they usually tell you „Speaking. “I want to improve my speaking skills. or I want to speak English fluently.” is what you hear from them. Well, at least this has been the case for me most of the time. For this reason, the importance of listening and speaking in language learning can hardly be overestimated.

The importance of Listening~ What does listening involve?
Listening is often implied as a component of speaking. Subsequent pedagogical research on listening
comprehension made significant refinements in the process of listening. Studies looked at the effect of a number of different contextual characteristics and how they affect the speed and efficiency of processing aural language.We all know that language is best learned if it is used in meaningful communication.
Listening involves identifying information, searching memories, relating that information to those memories, filling it the proper spot (or) creating a new place for it, and using it when needed.

What are the key questions about listening? (Elicit ideas from TA’s)
What are listeners doing when they listen?
What factors affect good listening?
What are characteristics of “real life” listening?
What are the many things listeners listen for?
What are some principles for designing listening techniques?
How can listening techniques be interactive?
What are some common techniques for teaching listening?
(Some suggested ideas: listening develop a wide variety of receptive skills- we listen for gist/details- inferring meaning from the context- extract main ideas or information etc.)
Hopefully, you will be able to find the answers of these questions in this paper.

What makes Listening difficult?
Clustering: In written language we are conditioned to attend to the sentence as the basic unit of organization. In spoken language, due to the memory limitations and our predisposition for „chunking or „clustering, we break down speech into smaller groups of words. In teaching listening comprehension, therefore you need to help students to pick out manageable cluster of words. In most listening situations the aim is not to remember the specific words, or phrases used but to extract the main ideas or information.

Redundancy: Spoken language unlike most written language, has good deal of redundancy. In conversations we notice the re-phrasings, repetitions, elaborations, and little insertions of „I mean and „you know. Such redundancy can help the hearer to process meaning by offering more time and extra information. Learners can train themselves to profit from such redundancy by first becoming aware that not every new sentence or phrase will necessarily contain new information by looking for the signals of redundancy. 

...to be continued...