This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laman

Sunday, March 29, 2020

Panduan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru di Situasi Wabah Virus Corona

Memanusiakan Hubungan

Anjuran:
1. Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orang tua dalam mendampingi murid melakukan pembelajaran jarak jauh
2. Membangun kesepakatan dengan orangtua terkait cara pengerjaan tugas murid, jadwal dan durasi konferensi guru - orangtua dan refleksi proses belajar
3. Menyiapkan aktivitas dan tugas belajar yang memadukan tujuan kurikulum, minat murid dan isu yang sedang hangat dibicarakan.
4. Memperkirakan durasi pengerjaan tugas yang akan diberikan. Pastikan durasinya maksimal 80% dari jam belajar normal. 
5. Sediakan waktu berbincang bebas dengan orang tua dan murid untuk mendapatkan gambaran kondisi yang mereka alami.

Larangan:
1. Membuat aturan dan tugas yang tidak memahami kondisi murid dan orang tua
2. Memaksakan tugas harus dikerjakan dengan kriteria dan durasi kecepatan yang sama untuk semua murid.

Memahami Konsep

Anjuran:
1. Jelaskan terlebih dahulu kepada orang tua khususnya pada kelas kecil tentang tujuan dan proses belajar jarak jauh dan penggunaan aplikasi atau situs melalui video tutorial.
2. Sediakan pertanyaan terbuka pada instruksi penugasan yang memfasilitasi murid untuk mengekspresikan pendapatnya.
3. Berilah tugas yang terkait dengan lingkungan rumah pada kelas kecil dan terkait dengan persoalan yang sedang hangat dibicarakan.

Larangan:
1. Hindari memberikan tugas sekedar untuk latihan soal atau pengerjaan LKS, tanpa disertai diskusi dan refleksi.
2. Hindari memberi tugas yang meminta murid hanya memindahkan materi dari buku teks ke lembar tugas.

Membangun Keberlanjutan

Anjuran:
1. Membuat panduan tugas yang rinci namun tidak mendikte agar orang tua /murid memahami instruksi namun tidak terkekang.
2. Pastikan melakukan refleksi berkala sebagai titik periksa kemajuan pengerjaan tugas. Sepakati waktunya dengan orang tua pada kelas kecil dan dengan murid pada kelas besar.
3. Pastikan memberi umpan balik pada setiap penugasan yang diberikan kepada murid. Pada kelas kecil, umpan balik bisa berupa kalimat penyemangat. Pada kelas besar, umpan balik perlu spesifik pada bagian tugas yang perlu diperbaiki.
4. Pastikan ada kriteria keberhasilan yang digunakan dalam penilaian dari setiap tugas yang diberikan. Pada kelas kecil, pastikan orang tua memahami kriteria keberhasilan itu. Pada kelas besar, diskusikan kriteria keberhasilan dengan murid.
5. Perbanyak asesmen formatif untuk membantu murid memahami kemampuan awalnya dan kebutuhan belajar berikutnya. Pada kelas kecil, asesmen formatif bisa berupa pertanyaan yang dapat dijawab dengan gambar atau ekspresi murid. Pada kelas besar, asesmen formatif yang sederhana (pilihan ganda), singkat (3 - 5 butir soal) dan hasilnya bisa langsung diketahui.

Larangan:
1. Dilarang memberi tugas tanpa memberi umpan balik kepada orang tua pada kelas kecil dan murid pada kelas besar
2. Memberikan ganjaran (reward) untuk keberhasilan murid mengerjakan tugas.

Memilih Tantangan

Anjuran:
1. Sediakan pilihan jam belajar. Pada kelas kecil, jam belajar perlu luwes menyesuaikan jam aktivitas orang tua. Pada kelas besar, sediakan pilihan jam belajar sesuai jam sekolah atau jam mengerjakan tugas.
2. Sediakan pilihan tugas. Beri kesempatan murid memilih tugas yang bisa dilakukannya, kemudian sepakati bersama orang tua. Anjuran ini semakin penting untuk murid berkebutuhan khusus.
3. Perlihatkan beberapa aktivitas dari sumber berbeda. Ajak murid memilih. Pastikan alat bahannya tersedia di rumah.
4. Kombinasikan aktivitas dengan diskusi atau bergerak, tidak hanya duduk dan menulis saja atau aktivitas bergerak saja.

Larangan:
1. Dilarang memberikan tugas yang terlalu mudah atau terlalu sulit bagi murid
2. Hanya memberikan tugas sesuai kurikulum, tanpa mengaitkan dengan lingkungan atau kehidupan sekitar

Memberdayakan Konteks

Anjuran:
1. Menyediakan tugas yang membuat murid dan orang tua merasa berkontribusi terhadap persoalan yang sedang hangat dibicarakan
2. Menyediakan tugas yang membuat murid bisa menerapkan kemampuannya pada         konteks sehari-hari atau lingkungan sekitar.
3. Gunakan sumber belajar yang dapat diakses oleh murid dan orangtua seperti sumber internet atau wawancara telepon/teks ke saudara/tetangga.

Larangan:
1. Memberi tugas yang mendorong murid berinteraksi dengan banyak orang di tengah situasi wabah Corona.
2. Memberi tugas hanya dari satu sumber atau buku teks semata.



Semoga bermanfaat!

Ketika Corona Merajalela, Orang Tua sebagai Guru di Rumah, dan Chemistry Keluarga Tercipta

Betapa dahsyat dan menakutkan, Corona. Perkasa di Wuhan, tempat kelahirannya, sampai ke daerah lain. Telah menciptakan “the power of panic.” Buktinya, mereka sangat resah. Tercipta rasa tidak nyaman, takut. Kemana-mana selalu waspada. Entah apa dan siapa yang harus diwaspadai. Semuanya ibaratkan berperang melawan yang ghaib. Satu sama lainnya saling waspada.
Corona telah menciptakan konsumtif. Hobi membeli dengan intensitas sering. Bahkan, bukan hanya sering, tetapi dalam jumlah besar. Yang dibeli berupa barang biasa. Sungguh konsumtif yang aneh. Biasanya konsumtif dalam bentuk materi fashion dan barang lux. Ini masker dan makanan instan. Konsumtif yang dipaksa. Jika tidak, rasa takut tidak terobati. Corona menghantui.
Di Indonesia, telah tercipta konsumtif terhadap masker. Faktanya, mereka beramai-ramai memborongnya. Laksana “bakul” meracang yang sedang “kulakan”. Sungguh kepanikan luar biasa. Panik takut terjangkit Corona. Maka, mulailah pencegahan dengan memakai masker. Supaya aman ketika kontak langsung dengan pengidapnya.
Pembelian besar-besaran masker membuat penjual kreatif. Mereka berusaha meraup keuntungan besar. Kapan lagi kalau tidak saat itu. Hukum ekonomi mereka terapkan. Permintaan banyak, maka harga naik berlipat ganda. Fenomena ini membuat pemerintah angkat bicara. Barangsiapa yang menjual masker di atas harga pasar, maka akan berurusan dengan hukum.
Setelah dua warga Indonesia asal depok positif Corona, pemerintah langsung bereaksi. Hal ini karena masyarakat panik. Tak disangka, ternyata Corona sampai juga di Indonesia. Yang awalnya reaksi biasa saja, akhirnya luar biasa. Bayang-bayang terjangkit Corona selalu menghantui. Sehingga permintaan masker melambung. Mereka beranggapan dengan memakai masker akan dapat mencegah terjangkit Corona. Cara termudah yang bisa diterapkan.
Terkini, Corona semakin meluas. Penanganannya semakin aktif. Pemerintah mencoba supaya masyarakat Indonesia tidak kontak langsung dengan penderitanya. Mereka lebih baik tinggal di rumah. Pemerintah menganjurkan itu. Seperti dikutip dari laman Kumparan.com bahwa Menpan RB mengijinkan PNS bekerja di rumah dalam beberapa hari ke depan. Keputusan ini sebagai antisipasi atas meluasnya virus Corona.
Tidak hanya PNS, anak sekolah juga belajar di rumah. Seperti dilansir dari laman liputan 6.com bahwa pemerintah kota dan kabupaten Bogor meliburkan sekolah mulai 16-28 Maret 2020. Siswa belajar di rumah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.  UNBK juga ditunda sampai waktu tak terhingga. Tidak hanya di Bogor, sejumlah daerah lain juga meliburkan sekolah. Misalnya, Pemerintah kota Bekasi juga meliburkan siswa. Untuk guru tetap masuk seperti biasa
Belajar di rumah meningatkan kepada home schooling. Dimana anak tidak belajar di sekolah, tetapi di rumah. Pengajar datang ke rumah. Namun, belajar di rumah karena efek Corona ini, orang tua bertindak sebagai guru. Mereka menggantikan guru di sekolah. Orang tua akan merasakan apa yang dirasakan guru. Sehingga yang selama ini tidak terima perlakuan guru kepada anaknya, entah itu karena teralu nakal melebihi batas kewajaran, atau hobi melanggar aturan yang tidak bisa ditolelir, maka sejak belajar di rumah masing-masing, akan merasakan betapa berat mendidik anak. Semoga efek Corona ini menjadi hikmah untuk orang tua masing-masing.
Pemerintah mengijinkan PNS bekerja di rumah selama beberapa hari ke depan. Sebuah momentum bergharga bagi orang tua. Terutama yang berada di kota-kota besar. Yang selama ini sibuk bekerja. Pagi-pagi berangkat, anak masih tidur. Larut malam pulang, anak sudah tidur. Jadi, manfaatkan waktu bekerja di rumah, untuk membuat Chemistry dengan keluarga. Apalagi anak juga belajar di rumah. Kasih sayang dan perhatian luapkan. Kalau tidak ada momen ini, kapan lagi. Ini momen langka. Orang tua dan anak sama-sama berada di rumah dalam beberapa hari ke depan. Semoga Chemistry keluarga bisa tercipta dengan baik.
Terkahir, ingat gaess! Selain kita berusaha mencegah terjangkitnya Virus Corona, kuatkan ibadah kepada Allah SWT. Karena Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa setiap penyakit ada obatnya. Jangan menjauh darinya. Allah SWT maha kuasa atas segala sesuatu yang terjadi di muka bumi. Virus Corona bisa teratasi hanya dengan berusaha, berdo’a, dan bertawakkal kepada Allah SWT. Tidak usah terlalu takut (panik) dan terlalu berani terhadap virus Corona.
Itu saja gaess!