This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laman

Thursday, January 30, 2014

I Believe My Heart

"I Believe My Heart"
(feat. Keedie)


Whenever I see your face the world disappears, 
All in a single glance so revealing. 
You smile and I feel as though I've know you for years. 
How do I know to trust what I'm feeling? 

I believe my heart, 
What else can I do? 
When every part of every thought leads me straight to you. 
I believe my heart. 
There's no other choice, 
For now whenever my heart speaks, I can only hear your voice 

The life-time before we met has faded away. 
How did I live a moment without you? 
You don’t have to speak at all, I know what you'd say. 
And I know every secret about you. 

I believe my heart. 
It believes in you. 
It's telling me that what I see is completely true. 
I believe my heart. 
How can it be wrong? 
It says that what I feel for you I will feel my whole life long. 

I believe my heart. 
It believes in you. 
It's telling me that what I see is completely true. 
And with all my soul 
I believe my heart. 
The portrait that it paints of you is a perfect work of art.


Watch a beautiful video in http://www.youtube.com/watch?v=NVswpmhSrW8

Narrative Text

Berikut ini saya sajikan sebuah cerita Nasreddin Series. Cerita ini cocok sekali untuk belajar bahasa inggris tentang teks narrative. Semoga bermanfaat, terutama untuk siswa SMP.

Enjoy the stories..!!

  1. NASREDDIN AND THE KING

Nasreddin was well-known for his intelligence and wisdom. The king invited him to join his hunting to the forest nearby. The forest was not very far from the palace but the king and his guards had to take a winding road along the beach before coming to the forest.
When the group was taking a rest at the beach, the king washed his hands and face with the sea water. He tasted the salty sea water.
Then he asked Nasreddin, “Nasreddin, can you explain why the sea water is salty?”
“Yes, Your Majesty. Sea water does never move. It’s always in it’s place. It doesn’t go anywhere. Unfortunately, man has a bad tendency to throw his garbage to the sea. To prevent the water from smelling bad, our forefathers put much salt in it. That is the reason why it is salty now,” nasreddin explained.
The king was very satisfied with the answer. Then the group continued the journey. About 100 metres before the forest the king saw the wreckage of a house. The roof was scattered everywhere. The wall was broken and fell down. On the broken wall there was an owl building its nest. The owl was growling.
The king asked, “Nasreddin, what is the owl saying to me?”

Nesreddin answered carefully, “He says that if Your Majesty does not stop torturing the people with the high tax, this kingdom will fall down just like the wall.”

Tuesday, January 28, 2014

Mencoba Mencari Diri yang Sepi

renunganku KETIKA HATIKU SEDIH SEKALI

Kesedihan itu seperti tamu, datang dan pergi, bukan tuan rumah sebagai penentu. Seperti itu pula perasaanku malam itu, kesedihan tiba-tiba amat mengganggu. Seluruhnya sebetulnya baik-baik saja. Dan jika pun hidup ini penuh masalah, toh hari-hari ku yang kemarin juga tidak sepi masalah. Lagi pula hidup yang mana yang tidak bermasalah. Tetapi kenapa malam itu, hariku terasa buruk sekali. Tumpukan masalah seperti sambung menyambung menjadi satu.

Seingatku, penyulut masalah ini cuma sekedar ingatan pada satu urusan. Urusan lama, tapi belum rampung-rampung juga. Kukira itulah yang kemudian merusak perasaan berikutnya. Karena penyulut yang satu yang lain ikut kebakaran. Dari satu wajah urusan kemudian muncul lagi wajah temanku. Teman lama, yang amat kupercaya. Kepadanya memang kumandatkan sejumlah kepercayaan. Tahun pertama tertib, tahun kedua baik, tahun ketiga alpa, tahun keempat dan seterusnya sudah tak tahu kemana. Bukan watakku untuk bertelepon jika ia lupa, menegur jika alpa dan mengejar jika kabur. Bagiku, sekali kepercayaan, ia harus dijaga tanpa aku harus repot-repot menjaganya.
Watak seperti itu ternyata merepotkanku, karena ternyata semua ini bukan gambaran dari keikhlasanku. Aku diam tapi kemarahan tetap membakar ubun-ubunku. Inilah repotnya menjadi orang berniat baik yang belum benar-benar baik. Aku sesungguhnya baru sampai pada tahapan rela jika kebaikanku dibalas dengan kebaikan serupa. Jika khianat adalah balasannya, kerelaan itu ternyata berubah jadi kemarahanku. Kebaikan yang penuh syarat itulah ternyata kelasku saat ini. Diam-diam aku masgul bahwa kekuatanku baru sebatas itu. 

Lenyap wajah yang satu, muncul wajah berikutnya, sampai terlalu berat untuk dirasakan. Lenyap wajah yang ini, muncul wajah yang lainnya lagi, wajah yang sebetulnya amat baik, tetapi kenapa untuk urusan yang terakhir ini, ia gagal bersikap seperti wataknya yang biasa. Ternyata orang yang kusangka bermutu pun pelan-pelan bisa kurang bermutu dan menjadi tidak bermutu sama sekali. Celakanya, orang ini menjadi tidak bermutu tepat di saat yang keliru, yakni ketika aku merasa seluruh orang-orang itu sedang mengecewakanku.

Semakin malam, semakin aku diperam oleh kemarahan. Ingin aku melabrak semua orang ini malam itu juga. Menelepon semuanya, mengancamnya kalau perlu, atau setidaknya sekadar memaki-makinya sebagai pelampis kemarahanku! Aku merasa nasibku sedang malang sekali karena seluruh orang yang kupercaya rasanya cuma mengkhianati. Bukan cuma kelakuan mereka yang menyakitkan hatiku, tetapi kelemahanku sendiri dalam membiarkan semua ini terjadi, jauh lebih menyiksaku. Maka sebagai pelajaran untuk diriku sendiri, saat itu juga, tak peduli malam telah pukul berapa, aku bersiap angkat telpon dan melabrak mereka semua.

Tetapi saat nomer pertama hendak kupencet, entah kenapa aku berubah pendirian.”Kenapa aku tak pergi tidur saja,” kataku pada diriku sendiri. Aku pun tidur dan berjanji akan melakukan kemarahan itu esok hari saja. “Marah pun butuh stamina, besok pasti lebih bertenaga,” kataku dalam hati. Eh tak kusangka, aku tidur mudah sekali. Dan esok pagi, aku bangun segar sekali. Ringan sekali tubuh dan fikiranku. Dan wajah-wajah semalam yang amat kubenci dan ingin kulumat itu, muncul lagi. 

Anehnya, tidak lagi kubayangkan sebagai para biang kerok dan ahli khianat, tetapi kembali wajah-wajah teman-teman lamaku yang dulu. Teman yang di hari-hari ini bisa jadi sedang kesulitan dan sama sekali tak ada maksud untuk menyulitkanku. Maka alih-alih memakinya, pagi itu malah muncul ibaku dan kubayangkan wajah mereka sebagai pihak yang sedang sengsara.

Ternyata jumlah persoalan di dunia ini tetap belaka. Yang sering berbeda adalah kekuatan kita kepadanya. Maka jika engkau tengah merasa lelah, letakkanlah. Ambillah cuma jika engkau mulai merasa kuat. Karena jika engkau sedang kuat apalagi gembira, persoalan yang sama bisa terlihat dari sudutnya pandang yang berbeda!

Keep on smile.....
Hadapi hidup ini dengan berani bertawakal, selalu berpikir positif, berusaha JANGAN MENYERAH, apalagi menyerahkan semua persoalan pada “waktu” tanpa kita sadari kita telah tlah bermain-main dengan waktu.

“CUMA SEKEDAR BERBAGI”
Matursuwun..........

Wednesday, January 22, 2014

ASBABUL CINTA




cinta bisa menyapa siapa saja.
tak peduli berapapun usianya.
kanak-kanak jatuh cinta,
salah orang tua atau lingkungannya.
anak muda jatuh cinta,
begitulah kodrat manusia.
sama-sama tua masih jatuh cinta,
mereka hanya butuh teman berbagi aja.
jatuh cinta beda jauh usianya,
itu cinta yang luar biasa.

cinta bisa menyapa kapan saja.
tak peduli lagi sibuk kerja.
tak peduli ketika sakit melanda.
tak peduli saat belajar agama.
sedang nagih utang juga bisa.

cinta bisa menyapa di mana saja.
menyapa di sekolah dan kampus sudah biasa.
di tempat kerja menyapa,
yang sudah dewasa.
dapat cinta di mall atau di jalan, itu bahaya.
yang luar biasa, bisa menyapa di dunia maya.

cinta bisa menyapa bagaimana saja caranya.
sekali sapa beberapa orang bisa terkena.
poligami, poliandri, atau cinta segitiga.
tinggal pilih yang halal atau yang dosa.

cinta karena rupa,
semua pria pasti menyetujuinya.
cinta karena harta,
biasanya menggoda para wanita.
cinta karena tahta,
cintanya orang-orang partai saja.
cinta karena agama,
hanya bisa dirasa orang yang bertakwa.

Cinta itu anugerah, maka berbahagialah.
Sebab kita sengsara bila tak punya cinta.

#urun pada tulisannya Kang Adji.

Wednesday, January 1, 2014

REPOT RAPORT


raport jaman dulu
buatnya gak perlu ngelu
yang buta hurufpun tahu
murid pandai angkanya biru
angka merah untuk yang males sinau
yang bodo ya warnanya merah melulu

sekolah jaman dulu
gurunya bisa digugu dan ditiru
murid-muridnya banyak yang bermutu
pelajarannya gak perlu gonta ganti buku
tahun terus berlalu satu buku tetap berlaku

sekarang ini aturan sering berganti
buku belum dibaca sudah ganti lagi
pelajaran masih belum bisa dipahami
nilai tiap siswa sudah tinggi tinggi
kurikulum berganti setiap ganti menteri
dekadensi moral sudah tak dipedulikan lagi
antisipasi dan solusi hanya sebatas teori

buku raport zaman sekarang mengagumkan
semua aspek pendidikan mendapat penilaian
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
dinilai dengan angka, huruf dan uraian
tapi nilainya tak boleh dijelekkan
guru-guru harus pandai ngarang penilaian
wali kelas wajib piawai menyempurnakan
kepala sekolah nunggu panen pujian
kualitas raport tak sesuai kenyataan

repot kalau mikirin raport
raport jangan bikin murid repot
raport murid mlorot guru disemprot
raport bisa bikin rapat jadi repot
repot kalau cuman ngandalin raport

di kelas suka mbolos dan angop
di raport nilainya ngetop-ngetop
di pekerjaan cuman ngandalin amplop
di kehidupan bisanya cuman ndlongop


by. Mas Adji