Maraknya Lathi challenge membawa dampak positif bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang terjebak dalam Toxic relationship atau hubungan beracun. Lagu ini sedikit banyak memberi kesadaran bahwa banyak yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Lalu apa sih hubungan beracun itu atau toxic relationship?
Istilah toxic relationship merujuk pada sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku-perilaku 'beracun' yang merusak fisik maupun emosional diri sendiri maupun pasangan. Jika dalam hubungan yang sehat didominasi oleh kasih sayang, rasa saling menghormati, dan penerimaan, maka toxic relationship adalah kebalikannya.
Cara untuk mengenali bahwa kita sedang terjebak dalam hubungan yang tak sehat, menurut Healthline ciri-ciri toxic relationship tak hanya berupa kekerasan fisik melainkan juga kekerasan emosional seperti;
1. Kurangnya dukungan dari pasangan, sehingga apapun yang kita jalani atau yang diraih oleh salah satu dianggap kompetisi.
2. Bahasa verba yang menyakitkan, kasar, sarkas, kritik pedas, adu mulut.
3. Kecemburuan yang berlebihan, mencurigai segala tingkah laku pasangan, mengecek sosialmedia, chat atau riwayat telephone.
4. Kecenderungan merasa superior, ingin mengendalikan, dipatuhi, ingin diikuti.
5. Tidak saling menghargai.
6. Menyita hampir seluruh waktu yang dimiliki pasangan.
7. Ketakutan dalam menjaga hubungan agar terhindar dari konflik yang ekstrem.
8. Sering bertengkar untuk hal-hal spele dsn sederhana.
9. Adanya kekerasan, berupa tindakan fisik sampai melukai.
Apakah tanda-tanda di atas termasuk dalam hubunganmu? Jika iya, mungkin kamu harus mulai berfikir kembali, mengajak dirimu sendiri untuk bertanya apakah hubungan itu bisa dipertahankan. Berikut tips-tips keluar dari toxic relationship.
1. Kenali hubungan kalian. Jika hubungan kalian sudah memilik 2-4 ciri di atas berarti kalian sudah terjebak dalam hubungan yang beracun. Jika tidak segera diselesaikan maka akan semakin banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang sia-sia.
2. Bicara pada orang terdekat. Ajak keluargamu atau sahabatmu berdiskusi mengenai hubungan yang sedang kamu jalani. Ajak mereka bercerita, atau ungkapkan apa yang selama ini tengah menimpamu. Berbicara memang tidak mudah terlebih dengan resiko orang-orang terdekat akan mencibir atau bahkan mungkin membuatmu semakin terpuruk dengan kalimat-kalimat menjatuhkan. Namun apa salahnya mencoba, orang-orang yang mencintai akan membantu dengan apa yang mereka bisa.
3. Self love. Cintai diri kamu sendiri, jika kamu merasa bahwa hubungan yang tengah dijalani membebankan, membuat kamu kehilangan diri kamu sendiri, kehilangan mimpi, bahkan kehilangan teman-teman atau keluarga terdekatmu. Waktunya untuk berfikir ulang dan logis. Ingat di dunia ini yang paling utama untuk dicintai dan dibuat bahagia adalah dirimu sendiri.
4. Keluar dari hubungan tersebut. Mengahiri hubungan yang telah lama terjalin memang tidak mudah. Tidak ada yang baik dari sebuah perpisahan. Namun, jika perpisahan membuatmu bisa lebih bebas melakukan apa yang kamu suka, melanjutkan mimpi-mimpimu yang tertunda, alangkah baiknya kamu memulai sekarang. Kerjakan hal-hal yang berbau positif, ajak temanmu refreshing makan makanan enak, kerjakan hobi yang sudah lama kamu tidak kamu kerjakan, atau mulai mengejar karier yang tertinggal.
5. Percaya diri. Percayalah bahwa kamu istimewa, kamu berharga dan kamu teramat bisa untuk tidak bergantung dengan pasanganmu. Tanamkan hal-hal positif, mau berbagi, lebih banyak bergaul dan bertemu banyak orang.
6. Minta pertolongan tenaga ahli. Jika hubunganmu sudah sangat menyakiti, menimbukan trauma secara psikis, melukai tubuh dan kekerasan secara fisik. Alangkah baiknya meminta bantuan profesional, memeriksakan diri pada psikater tidak menjadikanmu terlihat aneh. Selalu ada usaha untuk sembuh, kembalikan sisi positif dan keceriaan dalam hidupmu.
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling menguntungkan di dalamnya, memahami dan saling menghormati satu sama lain. Jatuh cinta tidak pernah salah, tetapi cinta yang membuatmu lupa kepada kebahagiaan dirimu? Mungkin harus dikaji lagi, cinta seperti apa yang sedang kamu jalani. Untuk bisa membahagiakan, kamu harus lebih dulu bahagia.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/kenali-tanda-toxic-relationship-seperti-pengalaman-kesha-ratuliu-erBm
0 comments:
Post a Comment