Laman

Tuesday, November 7, 2017

Pendekatan-Pendekatan Pembelajaran dalam K13 Revisi

Pada pendekatan pembelajaran selain pendekatan saintifik, ada beberapa pendekatan lain yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, yaitu: pendekatan berbasis genre/teks (Genre Based Approach), pendekatan CLIL, dan pendekatan pendidikan matematika realistik (Realistic Mathematic Education/RME). Berikut uraian dari pendekatan-pendekatan tersebut.

1.         Pendekatan berbasis genre (Genre Based Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu peserta didik lebih kompeten berbahasa, mampu berkomunikasi melalui penguasaan keterampilan berbahasa diantaranya dengan kegiatan menyimak,  berbicara, membaca dan menulis.  Berikut uraian kegiatan pembelajaran berbasis Genre/Teks (Roses dan Martin, 2012).
a.       Membangun Konteks. Tahap ini merupakan langkah-langkah awal yang dilakukan guru bersama peserta didik untuk mengarahkan pemikiran ke dalam pokok persoalan yang akan dibahas pada setiap pelajaran.
Contoh pembelajaran pada tahap membangun konteks untuk matapelajaran Bahasa Inggris, yaitu:
Pendidik menyiapakan contoh-contoh teks report terkait teknologi yang akan dibahas, misalnya Electric Torch, Fan Ceiling, USB Flash Drive atau yang lainnya. Contoh teks dapat berupa teks autentik, teks modifikasi, teks adaptasi, teks buatan pendidik sendiri, atau teks yang diberikan oleh para ahli pendekatan genre-based yang relevan
b.  Menelaah Model/ Dekonstruksi teks. Tahap ini berisis tentang pembahasan teks yang diberikan sebagai model pembelajaran. Pembahasan diarahkan pada semua aspek kebahasaan yang membentuk teks itu secara keseluruhan. Pada tahap ini dikembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui kegiatan membahas serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak tertera dalam teks, seperti siapa penulisnya, kepada siapa pesan dalam teks ditujukan, dimana teks tersebut dapat ditemukan, dalam konteks apa teks itu dipakai, apakah setiap teks atau setiap pernyataan yang ada dalam teks relevan dengan kehidupan peserta didik, mengapa, apakah setiap pernyataan yang ada dalam teks akan diterima oleh semua pembaca, apakah yang dikatakan dalam teks relevan dengan pengalaman peserta didik atau relevan dengan teks yang pernah dibaca sebelumnya oleh peserta didik terkait topik yang sama.
c.  Joint construction (latihan terbimbing). Pada tahapan ini, peserta didik berlatih menggunakan semua hal yang telah dipahaminya pada tahap sebelumnya. Peserta didik melewati tahap brainstorming, drafting, revising, editing, proofreading, dan publishing.
d.     Independent construction (unjuk kerja mandiri). Pada tahapan ini, peserta didik diberi kesempatan untuk menulis secara mandiri, dengan bimbingan guru yang minimal, hanya kalau diperlukan.

Setelah menulis teks secara mandiri, peserta didik juga dapat melakukan refleksi terkait apa yang telah ditulis atau yang dilakukan, atau apa yang telah dipelajari selama siklus pembelajaran, dan saat membandingkan teks yang mereka tulis dengan teks yang ditulis oleh temannya. Peserta didik juga dapat menceritakan kembali apa yang telah ditulisnya di depan kelas.

2.     Pendekatan CLIL (Content and Language Integrated Learning).
 Pendekatan ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: a) isi [konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai warga dunia; b) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam kehidupan; c) setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar komunikasi lebih efektif; dan d) budaya[kultur], berbahasa, berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika, kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa, nasional, dan lokal).

3.     Pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL)
CTL merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu peserta didik memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Johnson, 2002: 24).


Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Mathematic Education/RME), merupakan merupakan teori pembelajaran matematika yang dikembangkan di negeri Belanda oleh Freudhenthal pada tahun 1973, dengan dua pandangan pentingnya yaitu mathematics must be connected to reality and mathematics as human activity. Karakteristik RME adalah menggunakan konteks “dunia nyata”, model-model, produksi, dan kontruksi peserta didik, interaktif dan keterkaitan (Treffers, 1991). 




#Materi disampaikan dalam Diklat Penyusunan RPP K13 Revisi dan Literasi yang diselenggarakan oleh MTs Negeri 5 (MTsN Bakalan Rayung) Jombang bekerjasama dengan BDK (Balai Diklat Keagamaan) Surabaya.
Rabu, 8 November 2017.

0 comments: