Bagus untuk direnungkan..!!!
SLUKU-SLUKU BATHOK
Sluku-sluku bathok,
Bathoké éla-élo
Si Rama menyang Solo,
Oléh-oléhé payung mutho.
Mak jenthit lolo lo bah,
Yén mati ora obah
Yén obah medéni bocah,
Yen urip goléko dhuwit"
Sluku-sluku bathok:
Hidup tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Bathok atau kepala kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya.
Bathoké éla élo :
Dengan berdzikir (éla-élo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah, syaraf neuron di otak akan mengendur. Ingatlah Allah, dengan mengingat-Nya hati menjadi tentram.
Si Rama menyang Solo:
Siram (mandilah, bersucilah) menyang (menuju) Solo (Solat). Lalu bersuci dan dirikanlah salat.
Oléh-oléhé payung mutho :
Maka kita akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita.
Mak jenthit lolo lo bah :
Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak dapat diprediksi tak juga terkira. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat.
Wong mati ora obah :
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang.
Yen obah medéni bocah :
Banyak Jiwa Yang-Rindu Untuk-Kembali Pada-Allah ingin minta dihidupkan, tapi Allah tak mengizinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya pasti menakutkan dan madlaratnya tentu lebih besar.
Yén urip goléko dhuwit :
Kesempatan untuk beramal hanya ada di saat sekarang (selagi mampu sekaligus ada waktu) bukan di nanti (ketidakmampuan dan hilangnya kesempatan), tempat beramal hanya di sini (Dunia) bukan di sana (Akherat), di sana bukan tempat beramal (bercocok tanam) tapi tempat berhasil (panen raya).
Semoga bermanfaat...
SLUKU-SLUKU BATHOK
Sluku-sluku bathok,
Bathoké éla-élo
Si Rama menyang Solo,
Oléh-oléhé payung mutho.
Mak jenthit lolo lo bah,
Yén mati ora obah
Yén obah medéni bocah,
Yen urip goléko dhuwit"
Sluku-sluku bathok:
Hidup tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Bathok atau kepala kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya.
Bathoké éla élo :
Dengan berdzikir (éla-élo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah, syaraf neuron di otak akan mengendur. Ingatlah Allah, dengan mengingat-Nya hati menjadi tentram.
Si Rama menyang Solo:
Siram (mandilah, bersucilah) menyang (menuju) Solo (Solat). Lalu bersuci dan dirikanlah salat.
Oléh-oléhé payung mutho :
Maka kita akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita.
Mak jenthit lolo lo bah :
Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak dapat diprediksi tak juga terkira. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat.
Wong mati ora obah :
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang.
Yen obah medéni bocah :
Banyak Jiwa Yang-Rindu Untuk-Kembali Pada-Allah ingin minta dihidupkan, tapi Allah tak mengizinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya pasti menakutkan dan madlaratnya tentu lebih besar.
Yén urip goléko dhuwit :
Kesempatan untuk beramal hanya ada di saat sekarang (selagi mampu sekaligus ada waktu) bukan di nanti (ketidakmampuan dan hilangnya kesempatan), tempat beramal hanya di sini (Dunia) bukan di sana (Akherat), di sana bukan tempat beramal (bercocok tanam) tapi tempat berhasil (panen raya).
Semoga bermanfaat...
0 comments:
Post a Comment