Secara keseluruhan, Tes Kemampuan Akademik sebagai pengganti Ujian Nasional memiliki berbagai tujuan dan manfaat signifikan dalam proses seleksi pendidikan dan karir.
Menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), sistem evaluasi pendidikan di Indonesia: Ujian Nasional (UN), yang selama ini menjadi standar kelulusan siswa, kini digantikan dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan penilaian yang lebih menyeluruh terhadap kemampuan siswa.
Keberadaan TKA disambut positif oleh banyak pihak sebagai harapan baru dalam dunia pendidikan. Namun, masih ada yang mempertanyakan mengenai konsep dan mekanisme ujian ini.
Lalu, apa sebenarnya TKA? Dan bagaimana perbedaannya dengan UN?
Pengertian TKA
Tes Kemampuan Akademik (TKA) merupakan sistem evaluasi baru yang dirancang untuk menilai kemampuan akademis siswa secara lebih menyeluruh. Berbeda dengan Ujian Nasional (UN) yang sebelumnya menjadi syarat kelulusan, TKA tidak menentukan kelulusan siswa. Sebaliknya, tes ini digunakan sebagai salah satu indikator dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi. Selain itu, TKA juga dijadikan alat penilaian dalam proses penerimaan siswa dari SD ke SMP serta dari SMP ke SMA.
Perbedaan TKA dan UN
Tujuan utama TKA adalah mengukur kemampuan berpikir kritis serta pemahaman konsep dalam berbagai mata pelajaran melalui soal-soal berbasis verbal, numerik, logika, dan spasial atau visual. Dengan kata lain, TKA menitikberatkan pada Higher Order Thinking Skills (HOTS), yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup analisis serta pemecahan masalah.
Berbeda dengan UN yang lebih berfokus pada penguasaan materi melalui hafalan dari buku atau teori mata pelajaran, TKA menekankan pemahaman dan penerapan konsep. Secara keseluruhan, TKA memiliki berbagai tujuan dan manfaat signifikan dalam proses seleksi pendidikan maupun karier.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) berfungsi sebagai alat ukur untuk menilai sejauh mana seseorang memahami serta menguasai materi yang berkaitan dengan bidang studi atau profesi yang diminatinya. Selain itu, hasil TKA dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi potensi keberhasilan seseorang, baik dalam menempuh pendidikan tinggi maupun dalam dunia kerja.
Tes ini juga berperan dalam menilai kesiapan individu dalam menghadapi tantangan akademik atau profesional.
Jenis-jenis mata pelajaran TKA
Terdapat lima mata pelajaran yang akan diujikan dalam TKA, di antaranya bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan dua mata pelajaran pilihan. Pada pelaksanaannya, TKA mencakup berbagai materi, seperti kelompok Soshum (Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi), kelompok Saintek (Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika), serta kelompok campuran yang mengombinasikan kedua bidang tersebut.
Sumber: https://www.tempo.co
0 comments:
Post a Comment