Laman

Saturday, January 25, 2020

Menulis atau Ditulis?


"Di dunia ini hanya ada 2 pilihan, menulis atau ditulis.,, Jika kamu tidak menulis, maka kamu akan ditulis.
Dan aku akan menulis tentangmu 😊"

Begitulah Tweet saya pagi ini ketika mengikuti kelas menulis fiksi dan non fiksi yang diselenggarakan oleh Balai Perpustakaan Mastrip Jombang pada hari minggu, tanggal 26 Januari 2020.

Sebagai upaya proses pembiasaan membaca dan menulis, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten jombang mengadakan kegiatan peningkatan wawasan di bidang Jurnalistik dan menulis fiksi. Kegiatan ini menghadirkan penulis cerpen dan puisi mas Miftachur Rozak alias Bang Jack dan Jurnalis Radar Jombang mas Shulton Arif. Kegiatan ini semakin semarak dan menarik ketika hadir pula Cak Andhi Kepik, owner Lentera Kecil Publisher.

Beberapa tips dan trik menulis puisi yang disampaikan oleh Bang Jack antara lain adalah:
1. Menulislah apa yang ada disekitarmu
2. Mulailah dengan beberapa kata yang terlintas
3. Jangan terlalu banyak menggunakan konjungsi
4. Upayakan tidak mengulang kata yang sama, alternatifnya bisa menggunakan sinonimnya
5. Gunakan kata yang senada pada setiap akhir kalimat atau bait-baitnya
6. Banyaklah membaca untuk referensi kata

Bang Jack juga mengatakan tulisan yang baik adalah tulisan jelek yang ditulis. Sebaliknya tulisan baik yang tidak pernah ditulis adalah tulisan jelek. Jangan menunggu punya inspirasi untuk memulai menulis. Apapun bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Jadi jangan menunggu waktu untuk menulis. Menulislah.... mulai dari sekarang.


Dalam kesempatan yang cukup singkat tersebut, Bang Jack meminta peserta untuk langsung praktek membuat puisi, peserta diminta untuk menerapkan tips dan trik dari beliau, dan membuktikan bahwa menulis itu tidak susah.

Seluruh peserta diminta untuk menulis puisi dalam waktu beberapa menit. Saya menulis puisi dengan mengambil tema Kelas Menulis yang sedang saya ikuti. Rasanya sebentar sekali waktu belajar menulisnya, tapi ilmunya banyak sekali. Benar-benar kelas menulis yang sangat singkat, padat, dan berbobot. Dan inilah puisi saya...

Hanya Sekejap
Waktu terasa begitu singkat
Ruang terasa begitu sempit
Setiap kesempatan datang begitu cepat
Silih berganti tak sempat terurai
Hanya menggoda sesaat,
Dan setelahnya lenyap ditelan kabut senyum yang dipaksakan mengembang.

Ada sejuta tanya tentang harapan
Ada seribu ragu tentang gelisah
Ada segenggam hangat tentang damai
Yang belum sempat .....

Puisi saya belum selesai guys, waktunya sudah habis... wkwkk 😂

Sesi kedua hadir pembicara non Fiksi. Beliau adalah mas Shulton Arif, seorang Jurnalis Radar Jombang. Beliau mengatakan bahwa menjadi wartawan itu gak enak, harus bisa berpikir jeli dan selalu berhati-hati dalam menyajikan sebuah berita. Beliau juga memberikan ruang kepada seluruh peserta untuk menulis dan kemudian akan difasilitasi untuk bisa diterbitkan di Koran Radar Jombang.


Saya merasa beruntung sekali bisa menjadi bagian dari kelas menulis fiksi dan non fiksi hari ini. Terimakasih tak terhingga saya ungkapkan untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang, khususnya kepada mbak Mahar sebagai panitia kegiatan ini. Saya telah mendapatkan banyak ilmu tentang menulis secara gratis, punya teman baru yang memiliki semangat yang sama, jadi punya link penerbit yang siap memfasilitasi karya-karya kita, plus suguhan nikmat yang disajikan oleh panitia, gratis pula 😅

Saya akan menulis, saya tidak mau hanya ditulis oleh orang lain. Tunggu karya-karya saya yaaa....

1 comments:

Mahar said...

Mugi manfaat mbak... Matur sembah nuwun sudah berkenan datang ke acara kami... Semoga bermanfaat bagi semua...aamiin...