Hook adalah elemen kunci yang menjadi pengait atau pembuka dalam menyampaikan pesan personal branding. Ini bisa berupa pernyataan unik, cerita singkat, pertanyaan yang memancing pemikiran, atau kalimat menarik yang mampu menarik audiens dari awal interaksi.
Hook sangat penting karena manusia cenderung mudah terdistraksi dan cepat mengabaikan informasi yang tidak menarik. Dalam dunia digital, perhatian orang sangat terbatas, sehingga penting untuk menciptakan hook yang efektif dalam waktu singkat. Hook yang baik bisa membantu:
• Menarik perhatian audiens dalam beberapa detik pertama.
• Memicu rasa penasaran sehingga audiens tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.
• Membedakan diri dari pesaing, menonjolkan keunikan yang dimiliki.
• Meningkatkan daya ingat audiens terhadap brand atau personalitas Anda.
Elemen-Elemen Hook yang Efektif
Untuk membangun hook yang kuat, ada beberapa elemen yang harus dipertimbangkan:
• Relevansi: Hook harus relevan dengan pesan utama atau nilai personal branding yang ingin disampaikan.
• Emosi: Hook yang mampu memancing emosi cenderung lebih efektif karena audiens merespons secara personal terhadap hal-hal yang mempengaruhi perasaan mereka.
• Keunikan: Menonjolkan sesuatu yang unik atau berbeda dari biasanya akan membuat hook lebih menarik.
• Simplicity: Hook yang efektif biasanya sederhana dan mudah dipahami.
12 Formula Contekan Hook dalam Personal Branding
1. Tau gak + cara/solusi + manfaat?
• Formula ini mengajak pembaca dengan pertanyaan yang menciptakan rasa penasaran, lalu menawarkan solusi atau cara untuk mencapai manfaat tertentu.
• Contoh :
"Tau gak, ada cara yang bisa bikin profil LinkedIn kamu dilirik banyak perekrut?"
"Tau gak, ada trik sederhana yang bisa membuat kamu jadi lebih dikenal di dunia profesional?"
2. Rahasia + POV (Point of View) 1/2/3 + bisa + manfaat + problem
• Formula ini lebih bersifat cerita atau pengalaman pribadi (POV) yang menyampaikan suatu rahasia untuk mendapatkan manfaat tertentu, biasanya setelah mengatasi masalah atau hambatan.
• Contoh :
"Rahasia tetanggaku bisa makin glowing, padahal dulunya kusem banget!"
"Rahasia yang bikin aku jadi sering diundang jadi pembicara, padahal dulu gak percaya diri ngomong di depan orang!"
3. Rahasia + behaviour + menghilangkan effort!
• Formula ini menggunakan elemen rahasia, mengaitkan dengan perilaku audiens, dan menekankan pada solusi yang menghilangkan hambatan atau effort yang biasanya dirasakan.
• Contoh :
"Rahasia mengelola waktu dengan lebih efektif tanpa harus meninggalkan hobi!"
"Rahasia masak makanan enak tanpa harus repot? Sini aku kasih tahu caranya yang super mudah"
4. Rahasia + Produk + ‘Ini’ + kata sambung (bikin jadi) + Manfaat
• Formula ini menciptakan hook yang menggunakan produk atau layanan spesifik dan menunjukkan manfaat langsung yang didapat audiens.
• Contoh :
"Rahasia buku ini bikin kamu jadi penulis terkenal dalam waktu singkat!"
"Rahasia aplikasi ini bikin tim kamu lebih produktif dan pekerjaan selesai lebih cepat tanpa hambatan!"
5. Mendramatisir proof produk + Dampak dari manfaat
• Formula ini memanfaatkan testimoni atau proof dari produk, lalu didramatisir untuk membuat dampaknya terlihat lebih kuat atau menarik perhatian. Ini berfokus pada manfaat produk yang benar-benar bisa dirasakan oleh konsumen.
• Contoh :
"Saya nobatkan buku ini sebagai panduan nomor satu untuk membangun personal branding, yang bisa membuat Anda dikenal luas hanya dalam hitungan minggu!"
"Testimoni dari klien saya menunjukkan bahwa program ini adalah yang terbaik, bisa membantu Anda mendapatkan 3 tawaran pekerjaan hanya dalam satu bulan!"
6. Jangan beli + (produk ini) + kalau gak mau + Manfaat (tambahkan angka)
• Formula ini menggunakan pendekatan dengan sedikit twist, yaitu "jangan beli" untuk menarik perhatian dengan nada seolah memperingatkan, tetapi sebenarnya menawarkan manfaat yang besar. Penambahan angka digunakan untuk memperkuat klaim.
• Contoh :
"Jangan ikuti kursus personal branding saya, kalau Anda tidak mau followers Anda naik 50% dalam waktu 10 hari!"
"Jangan beli panduan personal branding ini kalau Anda tidak siap untuk menjadi influencer di bidang Anda dalam waktu 30 hari!"
7. Siapa bilang + keinginan + dampak negatif + solusi hack
• Formula ini memancing perhatian dengan menanyakan sesuatu yang umum diyakini oleh orang banyak, lalu menyajikan dampak negatif dari keinginan tersebut dan akhirnya memberikan solusi mudah atau alternatif.
• Contoh :
"Siapa bilang jadi influencer harus punya follower ribuan? Padahal ada cara gampang untuk jadi otoritas di bidangmu tanpa itu!"
"Siapa bilang untuk sukses dalam karier kamu harus kerja lembur setiap hari? Padahal, ada cara efektif buat tetap produktif tanpa mengorbankan waktu pribadi."
8. Tau gak + POV 2/POV 3 + Mendramatisir dampak + before
• Formula ini mengajak audiens masuk ke dalam cerita (point of view) orang ketiga atau orang lain. Dengan gaya dramatis, membandingkan kondisi "sebelum" dengan "sesudah."
• Contoh :
"Tau gak? Temenku baru saja dapat tawaran kerjaan besar cuma gara-gara dia rutin posting konten edukatif di LinkedIn. Padahal dulu, dia nggak pernah dapat perhatian seperti sekarang."
"Tau gak? Temenku dulu nggak percaya diri pas bicara di depan umum, tapi sekarang dia jadi pembicara di banyak acara besar. Padahal dulu, suaranya gemetaran setiap kali berdiri di depan audiens."
9. Dramatisir social proof + dampak positif + setelah (produk)
• Formula ini menggunakan elemen social proof atau bukti sosial dari orang lain yang menunjukkan pengakuan atau validasi positif terhadap produk/jasa. Hal ini kemudian dikaitkan dengan dampak positif yang terjadi setelah menggunakan produk/jasa tersebut.
• Contoh :
"Diomongin tetangga, karena bisnisku tiba-tiba bisa sampai dititik ini. Setelah belajar di kelas Sosmed bareng Mak Muri, Alhamdulillah"
"Setelah mencoba resep kue ini, banyak teman-teman saya yang bilang rasanya enak banget! Resepnya mudah, hasilnya luar biasa."
10. Dramatisir problem + solution + dampak positif
•Formula ini berfokus pada pemaparan masalah secara dramatis, lalu memberikan solusi yang ditemukan, serta menekankan dampak positif dari solusi tersebut. Biasanya disampaikan dari sudut pandang pribadi (point of view pertama), sehingga terasa lebih personal dan relevan.
• Contoh :
"Dulu saya sering merasa bingung bagaimana cara memperkenalkan diri secara efektif di dunia kerja. Setelah saya mulai belajar tentang personal branding, saya tahu bagaimana cara menonjolkan keahlian saya dengan baik. Akhirnya, saya sering mendapatkan peluang kerja baru."
"Dulu ponsel saya sering lemot, bikin frustrasi banget. Setelah instal aplikasi pembersih, sekarang ponsel jadi lebih cepat dan nggak pernah lag lagi."
11. Negative Hook + Problem + Mulai Sekarang (Manfaat)
• Formula ini berfokus pada masalah negatif yang dialami oleh audiens, lalu diikuti dengan ajakan untuk segera memulai perubahan dengan memberikan solusi yang bermanfaat. Hook seperti ini cocok digunakan untuk menyoroti masalah sehari-hari yang audiens hadapi, dan memberikan solusi praktis untuk memecahkannya.
• Contoh :
"Capek terus-terusan mengelola konten media sosial kamu secara manual? Sekarang ada cara lebih praktis dan hemat waktu! Yuk mulai kelola kontenmu dengan otomatisasi."
"Stop pusing sama laporan pajak yang bikin mumet. Sekarang udah ada cara simple lapor pajak. Mau tau?"
12. Negative Hook + Dampak Negatif + Mulai Sekarang (Manfaat)
• Formula ini berfokus pada dampak negatif yang lebih jauh dari sebuah masalah, kemudian menawarkan solusi yang langsung bisa diterapkan untuk mendapatkan manfaat. Ini efektif untuk menggambarkan bahwa dengan tidak mengikuti saran, audiens akan terus mengalami kerugian atau dampak buruk.
• Contoh :
"Lupain cara lama, chat customer masih manual, bikin waktu ke buang! Sekarang bisa kirim chat otomatis lewat 1 dashboard aja."
"Aku kayaknya sih bakal stop, pake parfum mahal yang ngabisin budget. Sekarang, udah nemu merk lokal yang wanginya tahan 16 jam."
Cara Mengaplikasikan Hook dalam Platform yang Berbeda
• Di Media Sosial: Gunakan hook di awal posting atau video. Misalnya, di Instagram, gunakan kalimat pertama yang mencolok untuk memancing klik “Lihat Selengkapnya.”
• Dalam Artikel atau Blog: Hook digunakan dalam paragraf pembuka. Cerita singkat atau pernyataan menarik di awal dapat membuat pembaca melanjutkan ke paragraf berikutnya.
• Presentasi atau Public Speaking: Mulailah dengan pertanyaan retoris atau anekdot yang mengundang audiens untuk berpikir.
• Dengan memiliki hook yang kuat, personal branding Anda akan lebih mudah mendapatkan perhatian, diingat, dan diikuti oleh audiens yang Anda targetkan.
Semoga menambah semangat dan motivasi juga bagi Bapak Ibu semua☺️😊✨
0 comments:
Post a Comment