Laman

Wednesday, March 22, 2023

NIAT PUASA RAMADAN


Niat puasa wajib di dalam hati pada malam hari untuk puasa Ramadan merupakan kewajiban yang menentukan keabsahan puasa seseorang menurut Mazhab Syafi’i.

Berikut ini adalah beberapa redaksi lafal niat puasa yang dapat dibaca.

Bentuk pertama:

Kata "Ramadhana" dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh / tanda jarrnya. Sedangkan kata "sanati" diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh / tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.


Bentuk kedua:

Kata "Ramadhana" dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh / tanda jarrnya. Sedangkan kata "sanata" diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.



Bentuk ketiga:

Kata "Ramadhani" dianggap sebagai mudhaf ilaih yang juga jadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang jadi tanda khafadh / tanda jarrnya. Sedangkan kata "sanat" diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh / tanda jarr atas badal  kata "hādzihi" yang jadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".


Bentuk keempat:

Nah, niat keempat ini menjadi niat puasa Ramadan yang paling simpel. 😊


Bentuk kelima:

Niat kelima ini bisa memilih menggunakan "min" ataupun "an".

نويت .... من رمضان

Atau

نويت .... عن رمضان



Bentuk keenam:

Ini menjadi jenis terakhir dari 6 lafal niat puasa ramadan. Silakan dipilih salah satunya ya ...!



Perbedaan redaksi pelafalan ini tidak mengubah substansi lafal niat puasa Ramadhan. Redaksi (1) dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Redaksi (2) dan (6) dinukil dari Kitab Asnal Mathalib. Redaksi (3) dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Sedangkan redaksi (4) dan (5) diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.

Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan 1444 H.

Salam,
Anik Zahra
________________

Sumber gambar: IG NU Online

0 comments: