Niat puasa wajib di dalam hati pada malam hari untuk puasa Ramadan merupakan kewajiban yang menentukan keabsahan puasa seseorang menurut Mazhab Syafi’i.
Berikut ini adalah beberapa redaksi lafal niat puasa yang dapat dibaca.
Bentuk pertama:
Kata "Ramadhana" dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh / tanda jarrnya. Sedangkan kata "sanati" diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh / tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.
Bentuk kedua:
Kata "Ramadhana" dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh / tanda jarrnya. Sedangkan kata "sanata" diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.
Bentuk ketiga:
Kata "Ramadhani" dianggap sebagai mudhaf ilaih yang juga jadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang jadi tanda khafadh / tanda jarrnya. Sedangkan kata "sanat" diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh / tanda jarr atas badal kata "hādzihi" yang jadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".
Bentuk keempat:
Nah, niat keempat ini menjadi niat puasa Ramadan yang paling simpel. 😊
Bentuk kelima:
Niat kelima ini bisa memilih menggunakan "min" ataupun "an".
نويت .... من رمضان
Atau
نويت .... عن رمضان
Bentuk keenam:
Ini menjadi jenis terakhir dari 6 lafal niat puasa ramadan. Silakan dipilih salah satunya ya ...!
Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan 1444 H.
Salam,
Anik Zahra
________________
Sumber gambar: IG NU Online
0 comments:
Post a Comment