Laman

Sunday, February 26, 2017

Amalan Wanita Haidh (Menstruasi)


حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود

وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد

وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا

وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894 Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais: Apabila wanita haidh selesai haidhnya, maka hendaknya ia mandi dan mengerjakan shalat dua rakaat. Setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan lanjut membaca Qul Huwallahu Ahad (surat al-Ikhlash) 3 kali, maka Allah Ta'ala akan memberikan ampunan bagi dosa-dosa yang ia pernah lakukan baik dosa kecil maupun besar dan Allah Ta'ala perintahkan malaikat untuk tidak mencatat dosa-dosanya sampai haidh yang akan datang, diberikan pahala 60 orang yang syahid, dibangunkan kota di dalam surga, setiap rambut yang ada di kepalanya bercahaya, bila ia meninggal dalam keadaan haidh berikutnya dicatat seperti orang yang mati syahid. Masa-masa haidh yang dialami seorang perempuan menjadi penggugur dosa-dosanya yang lalu.

Doa saat wanita mengalami haidh:

الحمد لله على كل حال وأستغفر الله من كل ذنب

Alhamdulillahi ala kulli hal, wa astaghfirullaha min kulli dzamb

Artinya: Segala puji bagi Allah atas segala kondisi dan keadaan, aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.

Siapa saja dari wanita di hari pertama mengalami haidh ia membaca dzikir tersebut, maka Allah Ta'ala memberikan pembebasan dari api neraka dan kemudahan untuk melewati Shirat (titian hari kiamat) serta aman dari azab neraka.

Saat wanita haidh diharamkan melakukan shalat tetapi masih ada amalan berfadhilah besar yang ia dapatkan dengan membaca istighfar 70 kali di setiap datang waktu shalat. Siapa saja wanita yang sedang haidh membaca istighfar 70 kali pada setiap datang  waktu shalat fardhu, maka Allah Ta'ala akan memberikan kepadanya pahala orang yang melakukan shalat sunnah 1000 rakaat, mendapat ampunan 70 macam dosa dan Allah bangunkan kota megah di surga sebanyak jumlah bulu dan rambut yang ada pada jasadnya.

Adapun sanad muttashil kepada Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894 Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah pengarang kitab Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais, sebagai berikut:

الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن السيد عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ السيد محمد عبد الحي الكتاني عن شيخه السكري عن الكزبري عن الرحمتي عن النابلسي عن النجم محمد الغزي عن محمد بن عبد الرحمن الصفوري عن والده عبد الرحمن بن عبد السلام الصفوري رحمه الله 

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 29.

Referensi:
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

0 comments: