Siapa
yang takkan terlena jika dipanggil ‘sayang’ dan ‘cinta’ oleh orang yang sangat
spesial di hatinya. Apalagi diselingi kata-kata lembut yang menyejukkan hati.
Kata-kata itu sungguh dahsyat merasuk di setiap aliran darah dan sel-sel tubuh
kita, sehingga mampu mengubah pola pikir dan perilaku kita, sesuai
keinginannya.
‘Magic
Words (MW)’, bagai sebuah hipnotis yang mampu menggerakkan orang laen dalam
kondisi sadar, bahkan bisa merasuk ke alam bawah sadar hingga menghunjam ke
dalam hati sanubari, menyatu ke dalam jiwa. MW bisa dilakukan oleh siapa saja,
kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja, dalam kondisi apa saja. Tak
dibatasi oleh usia, ruang dan waktu.
Efek MW
akan lebih dahsyat jika diimbangi dengan sentuhan (touching) seperti belaian,
pelukan, dan ciuman. Bagaimana bisa dilakukan jika secara fisik tidak
berdekatan? Jarak bukan penghalang. Justru sentuhan yang diungkapkan lewat
kata-kata (lewat telpon, sms dll) akan menimbulkan imajinasi yang luar biasa
membakar. Contoh : Jika pasangan kita pas di luar kota trus sms ‘peluk ciumku
untukmu’ , apa yang kita rasakan? Kita pasti berimajinasi tentang hal itu,
bahkan imajinasi bisa melebar ke hal-hal yang laen, menimbulkan semangat dan
hasrat yang membara untuk segera bertemu. Dilakukan secara langsung atau tidak,
touching takkan banyak membawa perbedaan karena dilakukan dari lubuk hati yang
paling dalam. Seperti firman Alloh bahwa yang menyatukan manusia itu bukanlah
harta, tapi HATI.
Manusia
terdiri dari 70-80% air. Air itu akan menjadi struktur kristal yang sangat
menakjubkan jika dibacakan kata-kata indah dan lembut (penelitian profesor dari
Jepang). Karena itu, membiasakan diri dengan ucapan yang baik bisa merubah
lingkungan menjadi lebih baik, minimal diri kita menjadi pribadi yang penuh
kasih sayang dan kedamaian.
Bayangkan,
jika setiap pagi suami membangunkan istri dengan bisikan ‘cantikku...’, atau
ketika suami di kantor tiba-tiba sang isteri sms ‘sayang...’, atau seorang Ibu
yang menyambut kedatangan buah hatinya dari sekolah dengan sapaan ‘mama kangen
nak...’, atau seorang atasan memberi apresiasi pegawainya yang sedang bekerja
dengan mengacungkan 2 jempol. Sungguh indah bukan? Meski
terlihat sepele, namun dampak yang ditimbulkan sangat besar. Bagi si pemberi
maupun penerima, akan menimbulkan semangat yang bisa memicu kinerja, dan
terlebih lagi membangun sebuah loyalitas abadi.
Sesuatu
yang besar, dibangun melalui hal-hal kecil. Alloh yang Maha Besar pun, tidak
mengabaikan hal-hal kecil, semua ada balasannya : 99.7-8. Islam
mengajarkan untuk memulai sesuatu dengan ucapan 'Basmalah' yang artinya dengan
menyebut asma Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Maknanya adalah agar
setiap aktivitas yang kita lakukan berdampak pada kebaikan dan
kemanfaatan bagi semua makhluk, sebagai manifestasi tujuan penciptaan manusia,
yaitu Rahmatan Lil Alamin.
Aneh
bagi yang belum biasa melakukannya, tapi semua itu butuh perjuangan jika ingin
menjadi pribadi yang damai dan mendamaikan. Kedamaian itu tidak datang dengan
sendirinya, tapi harus diperjuangkan dengan tetesan air mata dan keringat.
Guru, orang tua, birokrat, teknokrat, ulama, siapa saja yang ingin menciptakan
generasi masa depan yang kokoh (spiritual, emosional, intelektual, kinestetik)
harus dimulai dengan hati. Hati yang menyatu, hati yang damai dan mendamaikan,
dan itu semua dimulai dengan kata-kata yang konstruktif, penuh dengan kasih
sayang.
Let’s
start with the ‘magic words’, and see, the result will be great! Insya Alloh.
1 comments:
like,,
Post a Comment