Laman

Tuesday, December 3, 2013

Sayang dan Cinta


Siapa yang takkan terlena jika dipanggil ‘sayang’ dan ‘cinta’ oleh orang yang sangat spesial di hatinya. Apalagi diselingi kata-kata lembut yang menyejukkan hati. Kata-kata itu sungguh dahsyat merasuk di setiap aliran darah dan sel-sel tubuh kita, sehingga mampu mengubah pola pikir dan perilaku kita, sesuai keinginannya.

‘Magic Words (MW)’, bagai sebuah hipnotis yang mampu menggerakkan orang laen dalam kondisi sadar, bahkan bisa merasuk ke alam bawah sadar hingga menghunjam ke dalam hati sanubari, menyatu ke dalam jiwa. MW bisa dilakukan oleh siapa saja, kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja, dalam kondisi apa saja. Tak dibatasi oleh usia, ruang dan waktu.

Efek MW akan lebih dahsyat jika diimbangi dengan sentuhan (touching) seperti belaian, pelukan, dan ciuman. Bagaimana bisa dilakukan jika secara fisik tidak berdekatan? Jarak bukan penghalang. Justru sentuhan yang diungkapkan lewat kata-kata (lewat telpon, sms dll) akan menimbulkan imajinasi yang luar biasa membakar. Contoh : Jika pasangan kita pas di luar kota trus sms ‘peluk ciumku untukmu’ , apa yang kita rasakan? Kita pasti berimajinasi tentang hal itu, bahkan imajinasi bisa melebar ke hal-hal yang laen, menimbulkan semangat dan hasrat yang membara untuk segera bertemu. Dilakukan secara langsung atau tidak, touching takkan banyak membawa perbedaan karena dilakukan dari lubuk hati yang paling dalam. Seperti firman Alloh bahwa yang menyatukan manusia itu bukanlah harta, tapi HATI.

Manusia terdiri dari 70-80% air. Air itu akan menjadi struktur kristal yang sangat menakjubkan jika dibacakan kata-kata indah dan lembut (penelitian profesor dari Jepang). Karena itu, membiasakan diri dengan ucapan yang baik bisa merubah lingkungan menjadi lebih baik, minimal diri kita menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan kedamaian.

Bayangkan, jika setiap pagi suami membangunkan istri dengan bisikan ‘cantikku...’, atau ketika suami di kantor tiba-tiba sang isteri sms ‘sayang...’, atau seorang Ibu yang menyambut kedatangan buah hatinya dari sekolah dengan sapaan ‘mama kangen nak...’, atau seorang atasan memberi apresiasi pegawainya yang sedang bekerja dengan mengacungkan 2 jempol. Sungguh indah bukan? Meski terlihat sepele, namun dampak yang ditimbulkan sangat besar. Bagi si pemberi maupun penerima, akan menimbulkan semangat yang bisa memicu kinerja, dan terlebih lagi membangun sebuah loyalitas abadi.

Sesuatu yang besar, dibangun melalui hal-hal kecil. Alloh yang Maha Besar pun, tidak mengabaikan hal-hal kecil, semua ada balasannya : 99.7-8.  Islam mengajarkan untuk memulai sesuatu dengan ucapan 'Basmalah' yang artinya dengan menyebut asma Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Maknanya adalah agar setiap aktivitas yang kita lakukan  berdampak pada kebaikan dan kemanfaatan bagi semua makhluk, sebagai manifestasi tujuan penciptaan manusia, yaitu Rahmatan Lil Alamin.
  
Aneh bagi yang belum biasa melakukannya, tapi semua itu butuh perjuangan jika ingin menjadi pribadi yang damai dan mendamaikan. Kedamaian itu tidak datang dengan sendirinya, tapi harus diperjuangkan dengan tetesan air mata dan keringat. Guru, orang tua, birokrat, teknokrat, ulama, siapa saja yang ingin menciptakan generasi masa depan yang kokoh (spiritual, emosional, intelektual, kinestetik) harus dimulai dengan hati. Hati yang menyatu, hati yang damai dan mendamaikan, dan itu semua dimulai dengan kata-kata yang konstruktif, penuh dengan kasih sayang.


Let’s start with the ‘magic words’, and see, the result will be great! Insya Alloh.