Laman

Sunday, December 1, 2013

Cooperative Learning


Setelah merasakan betapa sulitnya mengorganisir siswa dalam pembelajaran di kelas, apalagi untuk "kelas gemuk" yang dalam setiap kelasnya berisi lebih dari 40 siswa, maka saya berpikir bahwa metode atau strategy yang pas dan lebih mudah diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan pembelajaran yang kooperatif. Siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam menemukan sesuatu yang baru dan kemudian bisa menyimpulkan sebuah materi sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan hal tersebut, maka saya akan menguraikan sedikit tentang apa itu pembelajaran kooperatif. Semoga tulisan saya ini bisa menginspirasi teman-teman guru, dan jika masih ada keganjilan, mohon komentarnya untuk menyempurnakan kekurangan tulisan saya kali ini.

*****
Manusia dalam hidupnya ditakdirkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk saling bekerja sama secara interaktif dalam memenuhui segala kebutuhan hidupnya. Dalam era globalisasi sekarang ini, setiap orang dituntut lebih mampu memberdayakan diri dan kooperatif dalam menjalani kehidupan. Sekolah sebagai salah satu tempat tumbuh dan berkembangnya anak sangat diharapkan mampu menyediakan situasi dan kondisi yang dibutuhkan anak secara optimal. Ada berbagai cara untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar dan bekerja secara kooperatif. Ada tiga cara untuk para siswa dapat saling berinteraksi saat belajar bersama yaitu: (1) melalui persaingan untuk menentukan siapa yang paling unggul, (2) bekerja secara individual dalam mencapai tujuan tanpa mempedulikan siswa lain, dan (3) bekerja sama dengan siswa-siswa yang masing-masing mempunyai kepentingan pribadi. Yang paling menonjol adalah biasanya dalam suatu persaingan sering muncul siswa yang satu berusaha keras mengungguli siswa lain melalui berbagai prestasi. Persaingan ini telah mulai terlihat sejak siswa masuk ke sekolah tertentu dan makin menonjol saat ia mengalami proses belajar mengajar di sekolah.

Dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dan kegagalan siswa lain tidak mempengaruhi hasil belajar mereka. Pada pembelajaran koperatif, interaksi ditandai dengan tujuan saling tergantung dengan individu yang lain. Tujuan bersama yang baik dan positif dapat diterima oleh semua anggota kelompok yang berada di dalamnya yang terikat dengan tujuan bersama yang telah ditentukan.

Kelompok siswa yang duduk di muka meja yang sama mengerjakan pekerjaan mereka sendiri, namun bebas berbicara dengan sesama teman dalam kelompok saat mereka bekerja, tidak akan membentuk kelompok yang koperatif, sebab di sana tidak ada saling ketergantungan yang positif. Untuk situasi pembelajaran kooperatif, diperlukan penentuan tujuan bersama di mana kelompok itu memperoleh manfaat dari usaha itu. Bila dalam suatu kelompok siswa diberi tugas untuk membuat laporan, tetapi hanya satu siswa saja yang mengerjakan semuanya dan yang lain tidak mendukungnya, ini bukan suatu kelompok kooperatif. Kelompok kooperatif mempunyai rasa tanggung jawab pribadi. Ini berarti semua siswa perlu mengetahui materi yang sedang digarap dan memberikan kontribusi agar seluruh kelompok berhasil. Sehingga diperlukan suatu cara atau strategi yang dapat mengaktifkan setiap siswa namun saling ketergantungan dengan teman-temannya dalam suatu kelompok.

Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan bersama dalam pembelajaran kooperatif ini adalah pembelajaran peta konsep (mind-mapping). Dalam pembuatan peta konsep dengan dilakukan secara berkelompok dan setiap anggota kelompok mendapat satu bagian sub peta konsep.

Mind-mapping and Planning Techniques
Mind-mapping and planning techniques are useful for taking notes in class, making your own summarized revision aids, and can be used to help plan essays and projects.
1.      Use big notepads. The ideal notebook is an A3 Artists pad.
2.      Open it fully on the desk. Use one side for drawing a map of the topic and one side for jotting down 'longhand' notes.
3.      Your 'map' should be a visual overview of the topic. You can use spider maps. These have the big ideas in the middle and the related little ideas as legs. You can use pyramid maps. You can have flow diagram maps. These organize the topic into a series of stages.
VIDEOING A FILM
You can also mix all three sorts of maps. The main thing about a map is that it should tell you all about the topic in a glance. It should also be easy to draw and have as few words as possible.
4.      Your longhand notes should be about key elements in your map. For example, in the class on egg boiling, your longhand notes might say "Cookers can be dangerous. Study on accidents by O'Brien (1989) showed 70% of accidents in kitchen - due to cookers". Take your longhand notes in any order.
5.      After class read your map and longhand notes. Add any ideas that you remember and have included.
6.      Color Code your map and notes with highlighters. So in the egg-boiling example, all bits of the map to do with 'timing', and all notes to do with 'timing' should be highlighted in pink. All bits of the map and notes to do with 'cookers and fires' should be highlighted in green, etc.
7.      Read you map and notes, section by section, and try to find a way to map out the topic better, so the map includes critical bits of the longhand notes. Draw and color code this new map.
8.      Stick the 'map' on your wall for a week. Look at it every day. Recite the contents of the map and trace it with your finger.
9.      Draw the map from memory.


Demikian salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan bersama dalam pembelajaran kooperatif. Semoga bermanfaat...

4 comments:

ahmad samsul maarif khan said...

i love study

ahmad samsul maarif khan said...

maarifsamsulahmad1.blogspot.com

ahmad samsul maarif khan said...

semoga bermanfaat

Anik Zahra said...

makasih mas bro, tak tunggu masukannya, biar tulisan saya bs lbh baik lagi..