Setelah merasakan betapa sulitnya mengorganisir siswa dalam pembelajaran di kelas, apalagi untuk "kelas gemuk" yang dalam setiap kelasnya berisi lebih dari 40 siswa, maka saya berpikir bahwa metode atau strategy yang pas dan lebih mudah diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan pembelajaran yang kooperatif. Siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam menemukan sesuatu yang baru dan kemudian bisa menyimpulkan sebuah materi sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut, maka saya akan menguraikan sedikit tentang apa itu pembelajaran kooperatif. Semoga tulisan saya ini bisa menginspirasi teman-teman guru, dan jika masih ada keganjilan, mohon komentarnya untuk menyempurnakan kekurangan tulisan saya kali ini.
*****
Manusia
dalam hidupnya ditakdirkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk saling bekerja sama
secara interaktif dalam memenuhui segala kebutuhan hidupnya. Dalam era
globalisasi sekarang ini, setiap orang dituntut lebih mampu memberdayakan diri
dan kooperatif dalam menjalani kehidupan. Sekolah sebagai salah satu tempat
tumbuh dan berkembangnya anak sangat diharapkan mampu menyediakan situasi dan
kondisi yang dibutuhkan anak secara optimal. Ada berbagai cara untuk
mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar dan bekerja secara kooperatif. Ada
tiga cara untuk para siswa dapat saling berinteraksi saat belajar bersama
yaitu: (1) melalui persaingan untuk menentukan siapa yang paling unggul, (2)
bekerja secara individual dalam mencapai tujuan tanpa mempedulikan siswa lain,
dan (3) bekerja sama dengan siswa-siswa yang masing-masing mempunyai
kepentingan pribadi. Yang paling menonjol adalah biasanya dalam suatu
persaingan sering muncul siswa yang satu berusaha keras mengungguli siswa lain
melalui berbagai prestasi. Persaingan ini telah mulai terlihat sejak siswa
masuk ke sekolah tertentu dan makin menonjol saat ia mengalami proses belajar
mengajar di sekolah.
Dalam
pembelajaran kooperatif, keberhasilan dan kegagalan siswa lain tidak
mempengaruhi hasil belajar mereka. Pada pembelajaran koperatif, interaksi
ditandai dengan tujuan saling tergantung dengan individu yang lain. Tujuan
bersama yang baik dan positif dapat diterima oleh semua anggota kelompok yang
berada di dalamnya yang terikat dengan tujuan bersama yang telah ditentukan.
Kelompok
siswa yang duduk di muka meja yang sama mengerjakan pekerjaan mereka sendiri,
namun bebas berbicara dengan sesama teman dalam kelompok saat mereka bekerja,
tidak akan membentuk kelompok yang koperatif, sebab di sana tidak ada saling
ketergantungan yang positif. Untuk situasi pembelajaran kooperatif, diperlukan
penentuan tujuan bersama di mana kelompok itu memperoleh manfaat dari usaha
itu. Bila dalam suatu kelompok siswa diberi tugas untuk membuat laporan, tetapi
hanya satu siswa saja yang mengerjakan semuanya dan yang lain tidak
mendukungnya, ini bukan suatu kelompok kooperatif. Kelompok kooperatif
mempunyai rasa tanggung jawab pribadi. Ini berarti semua siswa perlu mengetahui
materi yang sedang digarap dan memberikan kontribusi agar seluruh kelompok
berhasil. Sehingga diperlukan suatu cara atau strategi yang dapat mengaktifkan
setiap siswa namun saling ketergantungan dengan teman-temannya dalam suatu kelompok.
Salah
satu strategi yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan bersama dalam
pembelajaran kooperatif ini adalah pembelajaran peta konsep (mind-mapping). Dalam pembuatan peta konsep dengan dilakukan
secara berkelompok dan setiap anggota kelompok mendapat satu bagian sub peta
konsep.
Mind-mapping
and Planning Techniques
Mind-mapping
and planning techniques are useful for taking notes in class, making your own
summarized revision aids, and can be used to help plan essays and projects.
1.
Use big
notepads. The ideal notebook is an A3 Artists pad.
2.
Open it fully
on the desk. Use one side for drawing a map of the topic and one side for
jotting down 'longhand' notes.
3.
Your 'map'
should be a visual overview of the topic. You can use spider maps. These
have the big ideas in the middle and the related little ideas as legs. You can
use pyramid maps. You can have flow diagram maps. These organize
the topic into a series of stages.
VIDEOING A FILM
You can also mix all three sorts of maps. The main thing about a map is
that it should tell you all about the topic in a glance. It should also be easy
to draw and have as few words as possible.
4.
Your longhand
notes should be about key elements in your map. For example, in the class on
egg boiling, your longhand notes might say "Cookers can be dangerous.
Study on accidents by O'Brien (1989) showed 70% of accidents in kitchen - due
to cookers". Take your longhand notes in any order.
5.
After class
read your map and longhand notes. Add any ideas that you remember and have
included.
6.
Color Code
your map and notes with highlighters. So in the egg-boiling example, all bits
of the map to do with 'timing', and all notes to do with 'timing' should be
highlighted in pink. All bits of the map and notes to do with 'cookers and fires'
should be highlighted in green, etc.
7.
Read you map
and notes, section by section, and try to find a way to map out the topic
better, so the map includes critical bits of the longhand notes. Draw and color
code this new map.
8.
Stick the
'map' on your wall for a week. Look at it every day. Recite the contents of the
map and trace it with your finger.
9.
Draw the map
from memory.
Demikian salah satu strategi yang dapat digunakan
untuk menentukan tujuan bersama dalam pembelajaran kooperatif. Semoga bermanfaat...
4 comments:
i love study
maarifsamsulahmad1.blogspot.com
semoga bermanfaat
makasih mas bro, tak tunggu masukannya, biar tulisan saya bs lbh baik lagi..
Post a Comment