Laman

Sunday, March 29, 2020

Ketika Corona Merajalela, Orang Tua sebagai Guru di Rumah, dan Chemistry Keluarga Tercipta

Betapa dahsyat dan menakutkan, Corona. Perkasa di Wuhan, tempat kelahirannya, sampai ke daerah lain. Telah menciptakan “the power of panic.” Buktinya, mereka sangat resah. Tercipta rasa tidak nyaman, takut. Kemana-mana selalu waspada. Entah apa dan siapa yang harus diwaspadai. Semuanya ibaratkan berperang melawan yang ghaib. Satu sama lainnya saling waspada.
Corona telah menciptakan konsumtif. Hobi membeli dengan intensitas sering. Bahkan, bukan hanya sering, tetapi dalam jumlah besar. Yang dibeli berupa barang biasa. Sungguh konsumtif yang aneh. Biasanya konsumtif dalam bentuk materi fashion dan barang lux. Ini masker dan makanan instan. Konsumtif yang dipaksa. Jika tidak, rasa takut tidak terobati. Corona menghantui.
Di Indonesia, telah tercipta konsumtif terhadap masker. Faktanya, mereka beramai-ramai memborongnya. Laksana “bakul” meracang yang sedang “kulakan”. Sungguh kepanikan luar biasa. Panik takut terjangkit Corona. Maka, mulailah pencegahan dengan memakai masker. Supaya aman ketika kontak langsung dengan pengidapnya.
Pembelian besar-besaran masker membuat penjual kreatif. Mereka berusaha meraup keuntungan besar. Kapan lagi kalau tidak saat itu. Hukum ekonomi mereka terapkan. Permintaan banyak, maka harga naik berlipat ganda. Fenomena ini membuat pemerintah angkat bicara. Barangsiapa yang menjual masker di atas harga pasar, maka akan berurusan dengan hukum.
Setelah dua warga Indonesia asal depok positif Corona, pemerintah langsung bereaksi. Hal ini karena masyarakat panik. Tak disangka, ternyata Corona sampai juga di Indonesia. Yang awalnya reaksi biasa saja, akhirnya luar biasa. Bayang-bayang terjangkit Corona selalu menghantui. Sehingga permintaan masker melambung. Mereka beranggapan dengan memakai masker akan dapat mencegah terjangkit Corona. Cara termudah yang bisa diterapkan.
Terkini, Corona semakin meluas. Penanganannya semakin aktif. Pemerintah mencoba supaya masyarakat Indonesia tidak kontak langsung dengan penderitanya. Mereka lebih baik tinggal di rumah. Pemerintah menganjurkan itu. Seperti dikutip dari laman Kumparan.com bahwa Menpan RB mengijinkan PNS bekerja di rumah dalam beberapa hari ke depan. Keputusan ini sebagai antisipasi atas meluasnya virus Corona.
Tidak hanya PNS, anak sekolah juga belajar di rumah. Seperti dilansir dari laman liputan 6.com bahwa pemerintah kota dan kabupaten Bogor meliburkan sekolah mulai 16-28 Maret 2020. Siswa belajar di rumah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.  UNBK juga ditunda sampai waktu tak terhingga. Tidak hanya di Bogor, sejumlah daerah lain juga meliburkan sekolah. Misalnya, Pemerintah kota Bekasi juga meliburkan siswa. Untuk guru tetap masuk seperti biasa
Belajar di rumah meningatkan kepada home schooling. Dimana anak tidak belajar di sekolah, tetapi di rumah. Pengajar datang ke rumah. Namun, belajar di rumah karena efek Corona ini, orang tua bertindak sebagai guru. Mereka menggantikan guru di sekolah. Orang tua akan merasakan apa yang dirasakan guru. Sehingga yang selama ini tidak terima perlakuan guru kepada anaknya, entah itu karena teralu nakal melebihi batas kewajaran, atau hobi melanggar aturan yang tidak bisa ditolelir, maka sejak belajar di rumah masing-masing, akan merasakan betapa berat mendidik anak. Semoga efek Corona ini menjadi hikmah untuk orang tua masing-masing.
Pemerintah mengijinkan PNS bekerja di rumah selama beberapa hari ke depan. Sebuah momentum bergharga bagi orang tua. Terutama yang berada di kota-kota besar. Yang selama ini sibuk bekerja. Pagi-pagi berangkat, anak masih tidur. Larut malam pulang, anak sudah tidur. Jadi, manfaatkan waktu bekerja di rumah, untuk membuat Chemistry dengan keluarga. Apalagi anak juga belajar di rumah. Kasih sayang dan perhatian luapkan. Kalau tidak ada momen ini, kapan lagi. Ini momen langka. Orang tua dan anak sama-sama berada di rumah dalam beberapa hari ke depan. Semoga Chemistry keluarga bisa tercipta dengan baik.
Terkahir, ingat gaess! Selain kita berusaha mencegah terjangkitnya Virus Corona, kuatkan ibadah kepada Allah SWT. Karena Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa setiap penyakit ada obatnya. Jangan menjauh darinya. Allah SWT maha kuasa atas segala sesuatu yang terjadi di muka bumi. Virus Corona bisa teratasi hanya dengan berusaha, berdo’a, dan bertawakkal kepada Allah SWT. Tidak usah terlalu takut (panik) dan terlalu berani terhadap virus Corona.
Itu saja gaess!

0 comments: