Laman

Thursday, January 3, 2019

Beberapa Tips Cara Mengelola Marah

Setiap kita pasti pernah marah, tetapi ada kemungkinan kadarnya berbeda. Ada orang yang bereaksi berlebihan begitu emosinya tersinggung kemudian marah besar. Mungkin juga, orang mengekspresikan kemarahannya tersebut dengan mengumpat dan menjelek-jelekan orang lain di belakang. Ada juga yang di pendam dalam hati sampai menitikan air mata penderitaan karena kemarahannya tidak terlampiaskan. Dalam proses  penyembuhannya, ada kalanya antara satu orang dengan orang yang lain tidak sama.

Marah dapat dikatakan sebagai reaksi kuat atas sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu pada seseorang. Ragamnya mulai dari kejengkelan yang ringan sampai angkara murka dan mengamuk. Ketika itu terjadi maka detak debar jantung semakin cepat, tekanan darah dan aliran adrenalin juga meningkat. Kalau sudah begini bisa-bisa perubahan psikologis akan menyebabkan timbulnya reaksi agresif dan perlakuan kasar dari sang pemarah. Akibat bagi dirinya akan berbentuk emosi dan energi sosial yang semakin rusak. Lebih jauh interaksi sosial positif bakal terganggu. Akan timbul fenomena amarah yang berantai ke orang lain. Itulah sebabnya mengapa marah sebaiknya di kelola menjadi hal yang konstruktif. Tahap awal adalah memahami mengapa amarah bisa terjadi pada seseorang.

Walau bersifat alami dan normal namun marah tidak timbul dengan sendirinya. Ia merupakan respon dari seseorang ketika mendapat ancaman, hal yang membahayakan, kekerasan verbal, perlakukan tidak adil, kebohongan dan manipulasi oleh orang lain. Dengan kata lain marah timbul karena batas-batas emosi yang kita miliki telah terganggu atau terancam. Secara internal, marah bisa terjadi ketika menghadapi masalah-masalah pribadi, mengingat peristiwa yang sangat mengganggu pikiran, kekecewaan pada situasi lingkungan, kurang percaya diri, dsb. Sementara secara eksternal, marah bisa timbul karena menghadapi kepadatan lalulintas, mendapat ancaman, hak-hak pribadinya di perlakukan tidak adil, dsb. Apakah dengan demikian amarah selalu dipandang sebagai emosi yang negatif?

Marah sebenarnya dapat berguna. Karena itu marah konon jangan di pendam sebab akan merusak emosi. Jadi lepas saja asalkan di lakukan dengan wajar dan segera bisa di kendalikan. Di sisi lain marah bisa memotivasi seseorang untuk memecahkan masalah tertentu yang sebelumnya tersembunyi. Karena setelah itu yang bersangkutan segera melakukan evaluasi diri. Marah disini memberi sinyal mana yang di rasakan sebagai sesuatu yang benar dan mana yang salah. Konflik-konflik secara bertahap bisa di atasi dengan emosi yang tenang.

Amarah adalah salah satu emosi yang kita miliki dan merupakan respon yang sangat manusiawi. Namun hal ini tidak dapat di jadikan alasan untuk tetap memelihara kebiasaan marah yang tidak sehat. Ada beberapa orang yang memiliki masalah untuk mengendalikan emosi ini, dan seringkali mengorbankan orang lain yang tidak seharusnya menerima amarah mereka. Kita tidak dapat menyangkal perasaan kita ketika merasa marah karena suatu hal, namun kita bisa mengendalikan dan mengontrol amarah kita sehingga kita tidak menyesal di belakang hari. Karena dalam keadaan marah, orang dapat mengucapkan atau melakukan hal-hal yang sangat berlebihan dan mungkin tidak masuk akal, tidak jarang juga dapat berakibat fatal.

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit di kendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, di sekitarnya. Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau di salurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.

Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya:
  1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
  2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
  3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
  4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
  5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas.
  6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
  7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain.
Untuk mengelola amarah, kita dapat melakukan beberapa cara yaitu:
Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang di marahi. Bagaimana kira-kira rasanya di marahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas kita akan cengar-cengir sendiri.

Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat di butuhkan.

Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main Games, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, memakai narkoba, dan lain sebagainya.

Curahan Hati Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.

Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permasalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin di pandang orang sebagai orang yang baik.

Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang di liputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting.

Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena di liatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut atau berantem. Masalah sepele jangan di besar-besarkan dan masalah yang besar jangan di sepelekan.

Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat di capai apabila di lakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.

Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk.

Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah
Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.

Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan di masukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita. Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api.

Kiat-kiat Rasulullah dalam mengatasi kemarahan yang sering menghinggapi jiwa generasi muda saat ini adalah sebagai berikut.
  1. Membaca ta’awudz yang bertujuan meminta kepada Allah agar di jauhkan dari syaitan. Karena syaitan juga ambil bagian dari meledaknya amarah kita.
  2. Kalau sudah membaca ta’awudz masih saja marah, dan posisinya sedang berdiri oleh Rasulullah disuruh untuk duduk, yang bertujuan menenangkan diri, agar amarahnya mereda.
  3. Walaupun sudah duduk tapi amarahnya masih saja menggeliat, maka cobalah untuk berbaring yang tujuannya sama dengan yang duduk tadi.
  4. Diam. Biasanya orang yang sedang marah bicaranya pasti tidak karuan dan dari mulutnya keluar sumpah serapah. Oleh karena itu Rasulullah menganjurkan untuk diam.
  5. Berwudhu. Orang marah selalu badannya panas karena tubuh banyak membakar kalori. Maka untuk mereduksi panas tersebut Nabi menganjurkan untuk berwudhu.
  6. Jika masih marah juga, segeralah sholat, karena sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Ketika kita marah cobalah alihkan marah itu ke kegiatan lain yang lebih produktif. Marah merupakan kesia-siaan yang dapat menjerumuskan kita kepada tindakan-tindakan yang tidak baik serta akan menguras banyak sekali energi yang kita miliki.


(Dari berbagai sumber)

0 comments: