Laman

Friday, October 19, 2018

Anak Mau Masuk Pondok, Itu Rezeki!

Seri: Hari Santri Nasional

Manja itu yang akan menghambat masa depan anakmu karena nanti mereka gak bisa mandiri, gak paham agama, gak ngerti Qur’an, gak punya akhlak . Ujung-ujungnya gak bisa jadi jariyah-mu kalau kamu mati.

Anak mau masuk pondok apalagi menghafal Qur’an gak usah ditangisi. Itu rezeki, kamu harus bersyukur. Bayangkan kalau anak-anakmu hidup di luar sekarang, apa iya kamu tega setiap jam 4 memaksa mereka untuk tahajud? Apa iya setiap hari kamu ada waktu menyimak setoran hafalan mereka? Coba kamu lihat dirimu sekarang sudah yakinkah kira-kira shalatmu, puasamu, bisa buat kamu masuk surga?

Kalau kamu yakin amalmu bisa menjamin kamu masuk surga yo sak karepmu. Urusen anakmu dengan budaya bubrah yang sekarang lagi tren di luar sana.

Anak-anak  kecil wes podo pinter dolanan hape, buka situs apa saja bisa. Bangga punya ini, itu. Baju, sepatu, tas bermerk. Lha pas disuruh ngaji blekak blekuk. Ditanya tentang agama prengas-prenges. Arep dadi opo?

Kamu hanya dititipi mereka. Nanti kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Kiro-kiro kalau anakmu lebih bangga kenal artis-artis, lebih bangga dengan benda-benda bermerk, lebih seneng menghafal lagu ora genah, gak kenal Gusti Allah, gak kenal kanjeng Nabi, gak bisa baca dan paham Qur’an, gak ngerti budi pekerti… Lha kalau kamu mati mau jawab apa di hadapan Gusti Allah?

Apa hakmu menghalangi anak-anakmu lebih dekat dengan pemilik-Nya dengan jalan thalabul ilmi di lingkungan yang mendukung mereka menjadi lebih arif dan berbudi? Kamu hanya perantara, dipinjami, dititipi, diamanahi.

Wallahu a'lam ...


Sumber: KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Gontor


0 comments: