PROGRAM KOMPOSTING
MTs Negeri Tambakberas
Jombang 2013
A.
Latar
Belakang
Sampah merupakan permasalahan, bukan hanya bagi
kota-kota besar di Indonesia tetapi juga di kota-kota besar di dunia. Sehingga
masalah penanganan sampah menjadi sangat penting, agar sampah tidak menggunung karena
timbunan dan menyebabkan banjir, longsor, dan lain-lain. Apabila dilakukan
pengolahan yang tepat terhadap sampah itu, maka akan menghasilkan suatu produk
yang bermanfaat bahkan bernilai jual tinggi.
Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaur-ulangan,
atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya di kelola
untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan.
Pengolahan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
Pengelolahan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radio aktif dengan metode dan keahlian
khusus untuk masing-masing jenis zat.
Sampah dilingkungan MTsN Tambakberas cenderung
terbagi dalam sampah organik
berupa daun-daun, rumput, atau sisa tanaman dan sampah anorganik yang terbagi
dalam sampah kertas dan sampah plastik pembungkus makanan atau minuman.
Sedangkan sampah yang tergolong B3 dari lingkungan sekolah dapat berupa baterai
bekas, botol-botol atau siring bekas tinta printer, dan botol-botol bekas
laboratorium.
B.
Proses
Pengomposan
Tahapan pengolahan daun menjadi pupuk kompos :
1.
Mengumpulkan daun yang ada di sekitar halaman.
2.
Membuat bak atau kolam mini untuk tempat daun yang akan
dijadikan kompos.
3.
Menyiram daun-daun yang sudah di letakkan dalam bak mini setiap hari selama
40 hari sambil dibolak balik memakai cangkul, agar cepat membusuk.
4.
Jika sudah membusuk, menghentikan siraman air.
5.
Memindahkan daun yang sudah membusuk ke tempat lain untuk
didinginkan.
6.
Menghaluskan daun dengan menggunakan alat penghancur daun,
dan siap untuk di kemas.
7.
Kompos siap untuk di gunakan.
Cara pembuatan kompos :
Pertama, menyiapkan sebidang tanah
yang berukuran 4 x 2 meter, yang mana bagian bawah di beri lapisan tanah
setebal 20 cm. Kemudian menyiapkan bahan-bahan komposnya yaitu sampah-sampah dari tumbuhan, daun-daunan, atau sayur-sayuran yang di cacah
pendek-pendek, kemudian masukkan kedalam bak yang sudah disiapkan. Tumpukan
sampah ini cukup 1,5 meter tingginya. Tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu
didalam tumpukan sampah tersebut, bila terlalu tinggi suhu didasar akan sangat
panas, sebaliknya jika terlalu rendah panas didalam tumpukan sampah tersebut akan cepat menghilang,
sehingga proses pemasakan kompos akan memakan waktu yang sangat lama.
Tumpukan
sampah tidak boleh terlalu dipadatkan, bagian atasnya usahakan cembung di
tengah dengan tujuan bila turun hujan tidak sampai tergenang air. Tetapi
apabila tidak ada hujan harus dijaga kelembapannya dengan cara menyiramnya dengan air agar matangnya
kompos bisa serempak.
Setelah
enam hari, kompos
harus dibalikkan. Dengan cara pindahkan kompos tersebut ke tempat yang sudah
disediakan di sebelahnya. Dengan cara demikian maka tumpukan yang tadinya
diatas akan berada di bawah, hal ini akan dilakukan sebanyak enam kali setiap
enam hari sekali.
Ciri – ciri kompos yang sudah jadi
Ciri – ciri kompos yang sudah
jadi yaitu bentuk, bau dan warnanya sudah mirip dengan
tanah, hitam kecoklatan, bila diremas terasa rapuh, suhunya sekitar 35 C. Bila sudah memenuhi cirri - ciri tersebut berarti
kompos yang sudah di buat telah jadi dan tumpukan kompos siap dibongkar.
Sebelum
kompos itu digunakan.
Kompos harus diangin-anginkan terlebih
dahulu untuk menurunkan kadar airnya hingga tinggal 15% dengan cara hamparkan
di lantai atau karung alas yang lebar kemudian dibolak balik seperti menjemur
padi. Bila sudah selesai siap untuk dikemas atau digunakan sendiri sebagai
media tanam.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kompos
:
1.
Bahan warna hijau, maksudnya bahan yang banyak
mengandung nitrogen, hijauan dapat
diperoleh dari daun-daunan, rumput dari halaman dan lain sebagainya.
2.
Bahan warna coklat. Maksudnya bahan yang mengandung carbon
yang biasanya berwarna coklat misalnya sekam, jerami, gergajian kayu, daun
kering, potongan
kertas dan kardus.
3.
Kelembapan
4.
Udara
C.
Peta Konsep Pembuatan Kompos sederhana
a. Pemilahan
sampah organic dan anorganic.
b. Sampah
organic dari siswa seperti daun,
ranting, rumput di kumpulkakan.
c. Sampah
organic di potong potong lalu dimasukkan dalam
bak penampungan dan disiram dengan air/ air leri.
d. Kompos di diamkan membusuk tiap 6 hari di bolak balik lagi.
e. Terbentuklah kompos seperti tanah berwarna
kecoklatan.
f. Pendistribusian kompos di lingkungan
Madrasah atau pengepakan.
D.
Rencana Program Kegiatan POKJA Komposting
No
|
Program Komposting
|
Kegiatan
|
1
|
Harian
|
Memilah sampah
|
2
|
Mingguan
|
Mengaduk sampah
yang ada di dalam komposter
|
3
|
Bulanan
|
Pembuatan kompos
baru
|
4
|
Tahunan
|
Tutup saldo
|
No
|
Uraian program
|
Maksud dan tujuan
|
Realisasi
|
1
|
Pembentukan tim pokja
|
Membentuk kader pokja kompos
|
26/01/2013
|
2
|
Merencanakan program pokja
|
Menyusun program kegiatan pokja
composting
|
27/01/2013
|
3
|
Membuat tempat composting
|
Menyiapkan lokasi composting
|
30/01/2013
|
4
|
Pengumpulan sampah organic dari
siswa
|
Mengolah sampah organic dari
siswa
|
31/01/2013
|
5
|
Proses composting
|
-
Pembuatan
kompos I
(Membusukkan
sampah organic menjadi kompos).
Pembuatan kompos II (dengan
menggunakan fermentasi EM4)
|
25/02/2013
30/03/2013
|
6
|
Pendistribusian hasil komposting
|
Pengepakan (I)
Pengepakan (II)
|
28/03/2013
14/04/2013
|
7
|
Pendistribusian hasil komposting
|
Pengepresan dan
pendistribusian kompos di lingkungan Madrasah
|
15/05/2013
|
E.
Jadwal Piket Kader Pokja Komposting
No
|
Hari
|
Nama Kader
|
Putra
|
Putri
|
1
|
Sabtu
Selasa
|
Ady Guntur
M. Rosyid Irfan A.
A. Dimas Aditya S
A. Chomaidi Alwi
|
Eka Yuni Diana
Idha Dwi F.
Fatihatul Fauziyah
Uci Erika V.
|
2
|
Ahad
Rabu
|
Akbar Arry S.
Fajar Haqiqi.
M. Syamsul H
A. Fawaid Zuhri
|
Dewi Citra
Nur laily Azizah
Mia Milania
Naili Nabila mujib
|
3
|
Senin
Kamis
|
M. Khoirul Hidayat
M. Yunus Romadhona
Nifan Mas C.
|
Sofiyatul Lailiyah
Siti Nur Khofifah
Aida Luthfiana
Warda Firdausi A
Salma Aisya S
|
F.
Tugas Piket Kader Pokja Kompos
1.
Mengontrol
kompos pendam di depan masing-masing kelas.
2.
Mengaduk
kompos di rumah komposting.
3.
Mengontrol
‘lubang barakah’.
Demikian sedikit yang bisa kami bagi tentang sekolah adiwiyata, khususnya pokja (kelompok kerja) kompos di MTsN Tambakberas. Pada bulan November 2013, MTsN lolos menjadi sekolah adiwiyata Nasional, dan sekarang menuju ke sekolah adiwiyata mandiri. Mohon doa restunya...