Ketupat berasal dari kata bahasa Jawa 'ngaku lepat' yang artinya mengakui kesalahan. Artinya, ketupat ini membawakan makna filosofis untuk saling mengakui kesalahan dan memaafkan.
Janur kuning yang membentuk ketupat diartikan sebagai penolak bala bagi orang Jawa. Sementara itu, anyaman rumitnya mencerminkan kesalahan-kesalahan yang diperbuat manusia. Ketika ketupat dibelah, warna putih yang tampak menggambarkan kebersihan dan kesucian usai mohon ampun dari kesalahan.
Beras sebagai bahan dasar yang dipakai menjadi lambang kemakmuran. Ketupat biasanya didampingi dengan sajian opor ayam. Nah, santan yang ada di opor ayam ini bermakna 'pangapunten' atau permohonan maaf.