Laman

Monday, July 23, 2018

Cinta Tidak Harus Ramai

Cinta itu tak harus mesra dalam pandangan setiap mata, cinta itu tidak harus jadi hikayat dalam setiap status terbuka, cinta itu tidak harus diumumkan dalam pasar para pujangga.

Banyak cinta yang mempesona dalam setiap mata, jadi perbincangan setiap mulut dalam mesra, banyak dikagumi di layar lebar, bahkan cintanya diukir di tembok penuh rasa. Di wall FB dan IG penuh merah daun waru, bersama panahnya tertancap indah pesona.

Tahukan? cinta dalam mesra yang tersebar dalam setiap; mata, mulut dan telinga, kadang kandas penuh duka, bercerai berai menjadi kilatan petir pada para pengagumnya. Karena, mereka buat mesra hanya di pasar ramai belaka. Di rumahnya dan di ruang paling pribadinya penuh benci, penuh amarah, bahkan kedamaian tak pernah terasa. Karena ia hanya menciptakan dalam ruang-ruang kaca, bukan ruang hati penuh cinta.

Karena cinta dalam mesra, bukan untuk ditontonkan, bukan pula diramaikan.

Banyak cinta yang tak terlihat mesra, tapi ia kokoh bagai gunung-gunung tegak menjulang menghujam tajam ke bumi. Banyak cinta tak terlihat indah di tatapan semua mata, tapi  ia seperti akar menyambung mesra, laksana ungkapan Arab, "Kasyajarotaini, Yamurru Bainana Annasu wala ya'rifuna Anna Judzurana Tata'naq", Bagai dua pohon yang berbincang, setiap hari kami dilewati menusia, mereka tidak tahu bahwa akar-akar kita saling berpelukan, saling menganyam".

Walau tampak pepohonan berjauan, tapi akar-akar mereka bermesraan, bercinta, memupuk kerinduan. Kendati tak terlihat mesra di setiap mulut manusia, dan di setiap indah mata memandang, tapi betapa indah jalinan cinta. Karena cinta bukan untuk tontonkan, ia hanya untuk diciptakan dan tuk dipautkan antar dua hati yang kadang berjauhan.

Cinta itu bukan dengan hanya pandangan mata, karena cinta bukan mata. Cinta bukan pula mulut yang berbusa, seribu kata cinta tapi kadang hambar dalam ego belaka, maka kata Shakeapere, "Cinta tidak terlihat dengan mata, tetapi dengan hati".

Maka, cinta tak harus dilihat sebelah mata, ia penuh misteri yang penuh kegaiban bagi setiap manusia.

Makassar, 22 Juli 2018

Source: halimizuhdy

0 comments: